Analisis Efisiensi Pemasaran Wortel (Daucus Carota. L.) Di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Main Author: Kusuma, ArdiAngga
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130713/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran wortel pada petani responden di daerah penelitian dan menganalisis efisiensi pemasaran wortel dilihat dari distribusi marjin pemasaran, efisiensi saluran pemasaran, efisiensi harga dan efisiensi oprasional. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini telah dilakukan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu. Metode penentuan responden petani dilakukan secara acak sederhana atau simple random sampling dengan jumlah sampel penelitian 31 petani, sedangkan metode penentuan responden lembaga pemasaran menggunakan non probability sampling dengan teknik snowball sampling. Analisis deskriptif digunakan digunakan mendeskripsikan lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran wortel dan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pada wortel di daerah penelitian. Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu analisis marjin pemasaran serta analisis efisiensi pemasaran. Untuk melihat panjang pendeknya rantai pemasaran yang mempengaruhi share petani dapat digunakan analisis marjin pemasaran. Dengan alat analisis ini dapat diketahui distribusi marjin pemasaran, distribusi share dari biaya pemasaran serta keuntungan lembaga-lembaga pemasaran terhadap marjin total dari berbagai saluran pemasaran. untuk mengetahui efisiensi pemasaran wortel, digunakan dua alat pengukur yaitu, efisiensi harga (pricing efficiency) dan efisiensi operasional (operational efficiency). Efisiensi harga berkaitan dengan keefektifan harga dalam mencerminkan biaya keluaran yang bergerak dalam sistem pemasaran sedangkan Efisiensi operasional berkenaan dengan keefektifan atau kemampuan dalam melakukan aspek-aspek fisik dalam pemasaran sesuai dengan tujuannya. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat empat saluran pemasaran wortel yang terjadi di Desa Tulungrejo dimana pada saluran pertama petani menjual wortel ke tengkulak, kemudian ke pedagang pengumpul dari Surabaya kemudian ke Konsumen luar kota. Saluran kedua yaitu Petani ke tengkulak, kemudian tengkulak ke pedagang pungumpul di pasar Samarinda dan berakhir pada konsumen luar pulau. Saluran ketiga dari Petani ke tengkulak, kemudian tengkulak ke pedagang pengecer Pasar Karangploso dan konsumen. Saluran ke empat sama dengan saluran sebelumnya, namun pada saluran ini pedagang pengumpul menjual wortelnya kepada pedagang pengecer di Pasar Batu. Pembagian fungsi lembaga pemasaran pada daerah penelitian di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yaitu petani melakukan fungsi penjualan. Tengkulak melakukan fungsi pembelian, bongkar muat, pengemasan, sortasi dan grading, transportasi, dan penjualan. Pedagang pungumpul melakukan fungsi pembelian, bongkar muat, pengemasan, sortasi dan grading, transportasi, retribusi, dan penjualan. Pedagang pengecer melakukan fungsi pembelian, bongkar muat, pencucian transportasi, retribusi, penjualan Berdasarkan perhitungan efisiensi saluran pemasaran, pada wortel kualitas grade A, saluran I lebih efisien dibandingkan saluran II, karena nilai efisiensi saluran pemasarannya lebih besar yaitu 3,21. Sedangkan wortel grade B, saluran IV sudah efisien, tetapi saluran III tidak efisien, karena nilainya kurang dari 1. Secara keseluruhan saluran pemasaran, saluran I juga yang paling efisien jika di bandingkan dengan saluran lainnya dengan efisiensi sebesar 3,21.Melalui pendekatan analisis efisiensi harga, baik wortel grade A dan grade B didapatkan hasil bahwa pada biaya transportasi maupu pada biaya tenaga kerja borongan di seluruh saluran pemasaran dikatakan sudah efisien, karena selisih harga yang lebih besar daripada rata – rata biaya transportasi dan biaya tenaga kerja. Melalui pendekatan analisis efisiensi oprasional untuk wortel grade A dan grade B didapat hasil bahwa pada tengkulak saluran pemasaran I sebesar 87,5%, tengkulak saluran pemasaran II sebesar 75%, dan pedagang pengecer saluran pemasaran IV sebesar 67,14% belum efisien. Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran I, diharapkan bahwa petani dan lembaga pemasaran lebih meningkatkan kegiatan pemasaran wortel seperti saluran I. Pada tingkat tengkulak dan pengecer dengan penggunaan fasilitas transportasi belum 100% dari kapasitas angkut. Maka dari itu diharapkan untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas kendaraan yang dipergunakan untuk pendistribusian wortel dengan cara pengiriman ke beberapa pedagang dalam waktu bersamaan.