Pengaruh Biourin, Em4 Dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Pada Kondisi Ternaungi

Main Author: Fitria, ErfstienLailatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130708/
Daftar Isi:
  • Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman hortikultura yang semakin mendapat perhatian. Badan Pusat Statistik (2014) menyebutkan bahwa produksi bawang merah dari tahun 2009-2013 mengalami peningkatan sebesar 802.810 ton, 853.615 ton, 965.164 ton, 1.048.934 ton. Namun, sepanjang tahun 2013 impor bawang merah sebesar 73.864 ton dan dalam tiga bulan pertama tahun 2014 mencapai 85.730 ton. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan bawang merah masih tinggi dibandingkan ketersediaannya. Salah satu upaya peningkatan produktivitas bawang merah yaitu dengan menambahkan pupuk organik seperti biourin sapi dan EM4. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemberian biourin yang dikombinasikan pupuk anorganik dan kompos kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2015 bertempat di Dusun Ngujung Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah sprayer, penggaris, timbangan analitik, kalkulator, meteran, kamera digital, oven, dan papan label. Bahan yang digunakan ialah bibit bawang merah varietas Filipina, urin dan kotoran sapi, EM4, kompos kotoran sapi, bambu, paranet, pupuk anorganik, SP36 (36% P2O5), KCl (60% K2O), dan ZA (21% N), air, fungisida Antracol (Propineb 70%) dan pestisida kimia. Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 9 macam perlakuan yaitu 100% dosis anorganik (P0), 50% dosis kompos kotoran sapi (P1), 50% dosis anorganik + 25% dosis kompos kotoran sapi (P2), EM4 + 100% dosis anorganik (P3), EM4 + 50% dosis kompos kotoran sapi (P4), EM4 + 50% dosis anorganik + 25% dosis kompos kotoran sapi (P5), biourin + 100% dosis anorganik (P6), biourin + 50% dosis kompos kotoran sapi (P7) dan biourin + 50% dosis anorganik + 25 % dosis kompos kotoran sapi (P8). Kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 27 satuan percobaan. Pengamatan terdiri atas parameter pertumbuhan (umur 14, 28, 42 dan 56 HST) yaitu luas daun (cm2), panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai rumpun-1), dan jumlah anakan (rumpun-1), bobot umbi basah dan bobot umbi kering (g rumpun-1). Pengamatan panen meliputi jumlah umbi panen, bobot umbi basah dan bobot umbi kering matahari (ton ha-1). Analisa pertumbuhan tanaman meliputi indeks luas daun (ILD) dan indeks hasil panen (IP). Pengamatan lingkungan meliputi suhu, kelembaban udara, intensitas matahari dan curah hujan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F dengan taraf kesalahan 5%) untuk mengetahui adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Apabila terdapat hasil yang berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian biourin sapi + 50% dosis pupuk anorganik + 25% kompos kotoran sapi mampu memberikan hasil pada parameter panjang tanaman 34,4 cm, jumlah daun 38 helai rumpun-1, jumlah anakan 13 rumpun-1, luas daun 998,4 cm2, indeks luas daun 2,00. Bobot basah umbi panen ii 16,2 ton ha-1 dan bobot kering matahari umbi panen 13,8 ton ha-1. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan produksi umbi bawang merah sebesar 58,69% dari perlakuan serupa tanpa kombinasi dengan biourin sapi.