Perilaku Mineral N Pada Tanaman Sawi Hijau (Brassica Rapa Var. Parachinensis L.) Dari Aplikasi Nitrat Dalam Sediaan Pupuk Npk Kebomas 25-7-7

Main Author: Oktaviana, PutriDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130707/
Daftar Isi:
  • Mineralisasi N di dalam tanah merupakan kunci utama dalam proses pemenuhan kebutuhan N bagi tanaman secara keseluruhan. Proses ini menghasilkan N mineral (NH4+dan NO3-) yang diserap oleh tanaman. Namun di dalam proses mineralisasi tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu siklusnya (nitrifikasi) dapat meningkatkan kerugian pemberian pupuk berbasis amonium pada tanah berupa pencucian dan denitrifikasi NO3-. Hal ini yang kemudian mendasari diperlukan adanya estimasi akurat terhadap proses mineralisasi N untuk menentukan tingkat pemberian pupuk, mengoptimalkan efisiensi penggunaan pupuk, dan sekaligus meminimalkan dampak negatif yang berlebihan pada lingkungan. Permasalahan yang banyak terjadi yaitu pencucian NO3- pada zona bawah akar tanaman, yang pada akhirnya dapat mencemari air tanah. Oleh karena itu, efisiensi pemupukan pada tanaman harus ditingkatkan untuk mengurangi kerugian pencucian NO3- dengan cara memfokuskan pada kajian tentang dinamika mineral N dalam bentuk NH4+ dan NO3- pada tanah dan tanaman, kemudian membandingkan pengaruh kombinasi antara pupuk anorganik dan organik terhadap resiko pencucian selama fase pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Percobaan perlu dilakukan berulang, pada penelitian I dilakukan pengujian lima formula pupuk NPK Kebomas 25-7-7 (NO3- 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2%) dosis 400 kg/ha pada skala polybag di kebun percobaan PT Petrokimia Gresik bulan Agustus sampai Oktober 2014, namun belum menunjukkan hasil yang signifikan. Maka dilakukan penelitian II dengan sembilan formula yang mengkombinasikan antara pupuk NPK Kebomas 25-7-7 dengan tambahan NO3- (0%, 1%, 2%, 3%) dosis 400 kg/ha dan pupuk hayati Petrobiofertil dosis 100 kg/ha pada skala lahan di kebun percobaan Cangar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Maret sampai Juni 2015. Masing-masing penelitian menggunakan rancangan acak kelompok, dengan enam perlakuan dan empat kali ulangan pada penelitian I serta sembilan perlakuandan tiga kali ulangan pada penelitianII. Penambahan NO3- dalam sediaan pupuk NPK Kebomas 25-7-7 secara umum menunjukkan terjadinya penurunan kemasaman tanah aktual, lalu kadar NH4+ dan NO3- yang cenderung meningkat jika diaplikasikan tanpa Petrobiofertil dan menurun jika diaplikasikan dengan Petrobiofertil. Penurunan kadar NH4+ dan NO3- di dalam tanah karena telah diserap oleh tanaman, ditunjukkan dengan produksi sawi hijau yang tinggi pada berat basah tanaman dengan hasil terbaik yaitu perlakuan P5 (pupuk NPK 25-7-7 + NO3- 2%) pada penelitian I. Namun, pada penelitian II, dengan hasil yang baik yaitu perlakuan P3 (pupuk NPK 25-7-7 + NO3- 2%) pada luas daun dan berat basah, serta perlakuan P5 (pupuk NPK 25-7-7 + NO3- 0% + Petrobiofertil) pada tinggi tanaman dan serapan N.Sehingga menunjukkan dosis optimal yaitu penambahan NO3- 2% dan jika dikombinasikan dengan pupuk hayati, tidak diperlukan tambahan NO3-. Selain itu, kombinasi pupuk juga dapat mengurangi akumulasi NO3- di dalam tanah.