Uji Daya Hasil Pendahuluan Hasil Topcross Pada Jagung Inbrida (Zea Mays L.) Generasi S3
Main Author: | Suhaedi, MHasan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130696/ |
Daftar Isi:
- Jagung tidak hanya digunakan sebagai sumber pangan manusia namun juga menjadi komponen terbesar pakan ternak dan industri. Penggunaan varietas unggul dalam budidaya tanaman jagung merupakan salah satu faktor penunjang dalam usaha meningkatkan hasil. Keberhasilan peningkatan produksi jagung sangat tergantung pada kemampuan penyediaan dan penerapan inovasi teknologi yang meliputi varietas unggul dan penyediaan benih bermutu, serta teknologi budidaya yang tepat. Uji daya hasil tanaman jagung sangat penting dilakukan terutama uji daya hasil pendahuluan sebagai langkah awal sebelum varietas unggul dilepas untuk mengetahui potensi produksi galur-galur tanaman yang didapatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui produktivitas galur jagung hibrida hasil topcross, dan mengetahui nilai heritabilitas pada galur jagung hibrida hasil topcross. Hipotesis dari penelitian ini terdapat perbedaan produktivitas galur jagung hibrida hasil topcros yang akan diuji, dan terdapat nilai heritabilitas yang tinggi pada galur jagung hibrida hasil topcros yang diuji. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 – Januari 2015 di dusun Selorentek desa Karanganyar kecamatan Kraton kabupaten Pasuruan yang mempunyai ketinggian 12,5 – 25 mdpl, suhu minimum 240 -320 C, dan curah hujan rata-rata dibawah 1500 mm per tahun. Alat yang dipakai dalam penelitian adalah cangkul, sabit, gunting, meteran, penggaris, kamera digital, color chart, tali rafia, timbangan digital, spidol, label, papan nama, kayu, tugal, sprayer, dan ember. Bahan yang digunakan adalah 47 galur jagung hibrida dari hasil persilangan (topcross) generasi S3, jagung varietas Pioneer P21 dan Pertiwi 3 (varietas pembanding), pupuk majemuk NPK (16,16,16), pupuk kandang sapi, pupuk ZA, insektisida, fungisida dan air. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Pada penelitian terdapat 49 perlakuan yang terdiri dari 47 galur jagung hibrida generasi S3 dan 2 varietas pembanding (pioneer P21 dan pertiwi 3). Dalam satu plot untuk setiap galur terdapat 12 tanaman yang ditanam dalam baris tunggal. Variabel pengamatan meliputi panjang daun, lebar daun, tinggi tanaman, umur tassel, umur silk, umur panen, jumlah baris biji pertongkol, diameter tongkol, panjang tongkol, warna kernel, bobot tongkol segar, bobot pipilan pertongkol, bobot 100 biji, rendemen dan Potensi hasil. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%. ii Hasil Penelitian menunjukan bahwa terdapa 12 galur yang mempunyai prospek untuk dikembangkan lebih lanjut yang dipilih berdasarkan hasil tertinggi dibandingkan dengan hasil rata-rata dari kedua varietas pembanding Pioneer P21 dan Pertiwi 3 (11.92 ton ha-1). Galur tersebut adalah G4 (12,26 ton ha-1), G6 (12,52 ton ha-1), G8 (12.88 ton ha-1), G9 (12.10 ton ha-1), G10 (12,17 ton ha-1), G13 (12.09 ton ha-1), G24 (13.10 ton ha-1), G35 (12.17 ton ha-1), G36 (12.15 ton ha-1), G40 (12,65 ton ha-1), G46 (12,29 ton ha-1), G47 (13,00 ton ha-1). Perhitungan nilai duga heritabilitas berdasarkan parameter yang diamati, menunjukkan bahwa pada 12 galur terpilih terdapat nilai heritabilitas tinggi yang digunakan sebagai indikator seleksi selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dibandingkan faktor lingkungan.