Analisis Efisiensi Pemasaran Pepino (Solanum muricatum Aiton) (Studi di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu
Main Author: | Putri, DikaPratiwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130692/1/ANALISIS_EFISIENSI_PEMASARAN_PEPINO.pdf http://repository.ub.ac.id/130692/ |
Daftar Isi:
- Meningkatnya kesadaran hidup sehat pada masyarakat mendorong mereka untuk mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung manfaat bagi kesehatan (Yessica, 2013). Hal ini terkait dengan pola makan masyarakat yang kembali kepada prinsip back to nature, yaitu suatu gaya hidup yang memanfaatkan segala sesuatu dari alam yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu buah yang dipercaya mengandung antioksidan yang tinggi adalah buah pepino. Di Kota Batu dan sekitarnya, budidaya buah pepino paling banyak dikembangkan di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo. Untuk saat ini, kedua desa tersebut menjadi sentra produksi buah pepino di Kota Batu. Petani yang membudidayakan buah pepino di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo sebagian besar dijual kepada tengkulak atau pedagang besar yang sudah memiliki konsumen tetap di luar Kota Batu karena pemintaan diluar Kota Batu terus meningkat. Selain itu juga dipasarkan kepada pengecer di Pasar Batu dan daerah penjual buah-buahan di Desa Punten namun dengan jumlah yang lebih kecil. Petani menjual sebagian besar kepada tengkulak atau pedagang besar menyebabkan petani tidak memiliki bargaining position untuk menentukan harga jual pepino. Hal ini menyebabkan harga jual ditingkat petani masih rendah dibanding dengan harga jual dari pengecer kepada konsumen. Permintaan yang terus meningkat dibutuhkan untuk komoditi yang baru dibudidayakan seperti komoditi buah pepino ini untuk dapat terus berkembang sehingga petani tetap berminat untuk membudidayakannya. Permintaan yang terus meningkat namun tidak diimbangi dengan produksi yang tinggi membuat harga jual komoditi yang baru dibudidayakan cukup tinggi namun perlu ditunjang dengan adanya upaya perluasan sentra produksi dan pemasaran yang efektif dan efisien agar produk komoditi yang baru dibudidayakan dapat terus berlanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan saluran pemasaran pepino di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, (2) Mendeskripsikan struktur pasar pemasaran pepino (3) Mendeskripsikan perilaku pasar pemasaran pepino, (4) Menganalisis kinerja pasar melalui efisiensi pemasaran berdasarkan pendekatan margin pemasaran, efisiensi harga dan efisiensi operasional di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo Kecamatan Kota Batu. Metode penelitian yang diterapkan meliputi metode untuk penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, yaitu di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Teknik penentuan responden petani dengan cara sensus dengan mengikut sertakan semua petani pepino sebagai responden. Sedangkan dalam penentuan rasponden lembaga pemasran dilakukan dengan menggunakan “non probability sampling” dengan prosedur pengambilan contohnya dilakukan dengan metode “snowball sampling”. Untuk metode analisis data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara, studi literature dan dokumentasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan efisiensi pemasaran pepino. Teknis analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi umum lokasi penelitian, karakteristik responden, saluran pemasaran, banyaknya pembeli dan penjual pepino, tingkat deferensiasi produk, hambatan keluar masuk pasar, tingkat pengetahuan pasar dan penentuan harga pepino. Analisis kuantitatif menggunakan pangsa pasar, CR4, elastisitas transmisi harga, margin pemasahan, share harga, famers share, K/B rasio dan efisiensi operasional. Berdasarkan hasil dari penelitian tentang efisiensi pemasaran pepino di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo, Kecamatan Batu yang telah dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif diperoleh beberapa kesimpulan. (1) Terdapat tiga saluran pemasaran dalam pemasaran pepino di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Saluran pemasaran yang terpanjang adalah saluran pemasaran II yaitu Petani – Tengkulak – Pengepul Pasar Batu – Pengecer Pasar Batu. Saluran pemasaran III yaitu Petani – Tengkulak Sidomulyo – Pengecer Selecta. Saluran pemasaran I yaitu Petani – Tengkulak – Pedagang Luar Kota. (2) Dari hasil analisis deskriptif struktur pasar pemasaran pepino digolongkan pada struktur pasar oligopoli yang didukung dengan analisis kuantitatif berdasarkan nilai pangsa pasar dan CR4 sebesar 58,82% untuk petani dan 59,63% untuk lembaga pemasaran yang tergolong oligopoli karena termasuk dalam kriteria struktur pasar oligopoli dengan nilai CR4 ≤40% CR4 ≤80%. (3) Perilaku pasar pada pemasaran pepino di Desa Sidomulyo dan Desa Sumberrjo, Kecamatan Batu, Kota Batu ini terdapat kerjasama yang kuat antara petani dan tengkulak dan informasi pasar serta harga antara petani dan lembaga pemasaran masih kurang sempurna selain itu juga terdapat lembaga pemasaran yang dominan dalam menentukan harga jual. Dilihat dari nilai elastisitas transmisi harga < 1 diketahui bahwa perubahan harga ditingkat konsumen lebih besar dibanding perubahan harga ditingkat produsen, sehingga pemasaran yang dilakukan belum efisien dan pasar yang dihadapi termasuk pasar persaingan tidak sempurna oligopoli. (4) Berdasarkan analisis penampilan pasar didapatkan bahwa margin pemasaran yang belum efisien. Nilai share harga untuk petani pada saluran pemasaran I sebesar 52,08% yang paling efisien dibanding dengan saluran pemasaran II dan II. Nilai K/B rasio yang didapat juga tidak merata sehingga bisa dikatakan belum efisien. Untuk efisiensi operasional penggunaan daya angkut masih kurang melebihi kapasitas daya angkut sehingga masih belum efisien.