Daftar Isi:
  • Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi bangsa. Mayoritas mata pencaharian masyarakat Indonesia adalah di sektor pertanian, sehingga sektor pertanian merupakan sektor yang penting bagi negara Indonesia. Sampai saat ini sektor pertanian sebagai salah satu sektor andalan bagi perekonomian Negara. Penduduk Indonesia sebagian besar mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Komoditas beras adalah komoditas yang strategis secara politik karena pemerintah ikut serta dalam menjaga stabilitas ketersediaan pangan nasional dan mengatasi segala permasalahannya. Sumberdaya yang terbatas pada sektor pertanian mengakibatkan hasil produksi tidak optimal. Kebun benih Jabon melakukan produksi benih padi nonhibrida dan benih padi hibrida. kurang dioptimalkan dalam pemakaiannya, sumberdaya tersebut adalah benih sumber, tenaga kerja, pupuk, pestisida, dan pengoptimalan kapasitas mesin yang digunakan. Munculnya permasalahan tersebut berdampak pada penurunan jumlah produksi benih padi setiap proses produksinya yang berakibat pada turunya pendapatan yang diterima oleh produsen dan akan menyebabkan terhambatnya setoran ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau retribusi daerah Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) Menganalisis biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan usahatani benih padi non-hibrida dan hibrida di kebun benih Jabon Mojokerto; (2) Menganalisis optimalisasi pada usahatani benih padi non-hibrida dan benih padi hibrida yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal dengan keterbatasan input yang tersedia. Penelitian ini dilakukan di Kebun Benih Jabon Padi Mojokerto Jawa Timur yang dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2015. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dalam melakukan analisis usahatani benih padi. Untuk menganalisis keuntungan optimal dan kombinasi otput yang optimal menggunakan analisis linier programming yang dibantu dengan software POM QM for Windows V3. Hasil dari penelitian ini antara lain: (1) Biaya produksi yang dikeluarkan oleh kebun benih jabon per satu kali proses produksi dalam luasan area satu hektar yaitu sebesar Rp. 14.784.529 yang meliputi biaya tetap untuk benih padi nonhibrida sebesar Rp. 938.856 dan biaya benih padi hibrida sebesar Rp. 1.007.958. Biaya variabel benih padi non-hibrida sebesar Rp. 6.246.714 dan biaya variabel benih padi hibrida sebesar Rp. 6.591.000. Penerimaan dari usahatani benih padi baik non-hibrida maupun hibrida mencapai Rp. 29.082.500. Penerimaan tersebut dengan memproduksi 3.100 kg/ha benih padi non-hibrida dan 299,50 kg/ha benih padi hibrida. Keuntungan aktual yang diperoleh dari usahatani benih padi per satu kali proses produksi dalam luasan area satu hektar sebesar Rp. 14.297.971. (2) Keuntungan optimal dari usahatani benih padi non-hibrida dan hibrida sebesar Rp. ii 16.983.330 dengan memproduksi benih padi non-hibrida sebesar 3125 kg/ha dan 106,52 kg/ha benih padi hibrida. Sumberdaya yang digunakan sehingga memperoleh keuntungan optimal yaitu dengan menggunakan luas lahan usahatani seluas 44.906,25 m2, penggunaan benih non-hibrida sebesar 29,90 kg/ha, penggunaan benih hibrida sebesar 37,35 kg/ha, menggunakan pupuk sebesar 521,14 kg, pestisida sebesar 1.803,12 ml, tenaga kerja 329 HOK, dan menggunakan kapasitas mesin sebesar 23,97 jam/hari. Analisis sensitivitas yang telah dilakukan, Input sumberdaya yang berpengaruh terhadap fungsi tujuan dalam hal ini yaitu memaksimumkan keuntungan adalah faktor tenaga kerja. Hal ini dikarenakan tidak ada yang mau menjadi tenaga kerja di bidang pertanian sehingga tenaga kerja diambil dari luar wilayah usahatani kebun benih jabon yang terletak di Mojokerto.