Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Terhadap Ketersediaan Dan Serapan P Pada Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica chinensis L.)
Main Author: | Mahmudin, Ali |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130576/ |
Daftar Isi:
- Unsur hara P merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman serta organisme di dalam tanah. Kehadiran senyawa aktif Al dan Fe yang cukup banyak dalam tanah vulkanis menyebabkan unsure hara P tersebut terjerap kuat pada struktur mineral ini atau terikat pada gugus fungsional OH dan H yang bermuatan negatif. Salah satu mikroba yang berperanan dalam pelarutan fospat adalah bakteri. Bakteri pelarut fospat merupakan bakteri decomposer yang mengkonsumsi senyawa carbon sederhana, seperti eksudat akar dan sisa tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan pengaplikasian pupuk hayati yang mengandung beberapa jenis mikrobakteri seperti: Azetobakter sp. 3,4×107 cfu/ml, Pseudomonas sp. 2,2×108 cfu/ml, Lactobacillus sp. 8,1×108 cfu/ml, Rhizobium sp. 9,3×108 cfu/ml dan Azospirillum sp. 7,7×107 cfu/ml. Pemilihan tanaman sawi sebagai komoditas penelitian didasarkan pada lokasi penelitian yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Penelitian ini bertujuan (1) Mempelajari pengaruh pemberian pupuk hayati terhadap ketersediaan unsur unsur hara P pada tanah (2) Mempelajari pengaruh pemberian pupuk hayati pada pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Hipotesis (1)Pemberian pupuk hayati dapat meningkatkan ketersediaan hara unsur hara P pada tanah (2)Penambahan pupuk hayati dapat meningkatkan serapan P dan pertumbuhan tanaman sawi putih. Manfaat Sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan pertumbuhan tanaman sawi putih dengan pemberian pupuk hayati. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Analisis tanah dan pupuk dilakukan di laboratorium jurusan tanah. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai Desember 2014. Alat yang digunakan timbangan, gelas oven, plastik, kertas label, skop, ember, timbangan, penggaris, gembor. Bahan yang digunakan pupuk kandang, kimia, hayati dan tanaman sawi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari 7 dan 3 kali ulangan. Pengamatan dilakukan setiap minggu setelah tanam hingga setelah panen, diuji secara statistik menggunakan Anova RAK dengan uji F (taraf 5%) dan uji Duncan 5%. Dari análisis data awal di dapat P tersedia sebesar 48,44 ppm untuk semua perlakuan. Sedangkan untuk hasil terbesar terdapat pada perlakuan P2 sebesar 68,28 ppm dan meningkat sebesar 19,48 ppm. Pada perlakuan tinggi tanaman terbaik terdapat pada perlakuan P5 sedangkan untuk daun, berat basah dan berat kering tanaman hasil terbaik terdapat pada perlakuan P6. Untuk serapan P terbesar pada perlakuan P5 sebesar 1,25ppm. Dari hasil ini dapat di simpulkan pupuk hayati mampu meningkatkan ketersediaan P dalam tanah. Dilihat pada perlakuan P2 yang memiliki hasil peningkatan sebesar 68.28 ppm dan Pupuk hayati mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Dilihat pada perlakuan P6 yang memliki hasil produksi yang mencapai 2,2 kg. Saran perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pengaruh mikroba tanah terhadap tanaman sawi dan pengembangan untuk bakteri sehingga bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia