Penerapan Metode Lean Construction dan Penjadwalan dengan CCPM Pada Proyek Unloading System Conveyor BC3
Main Author: | El Faruqy, Mizyal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13052/1/Mizyal%20El%20Faruqy.pdf http://repository.ub.ac.id/13052/ |
Daftar Isi:
- Salah satu perusahaan konstruksi alat bantu produksi di Indonesia adalah PT Swadaya Graha yang dapat memproduksi Unloading System Conveyor BC3. Dalam proyek tersebut masih memiliki masalah dalam proses produksinya. Permasalahan yang sering terjadi pada perusahaan ini adalah sering terjadi keterlambatan (delay) karena pekerjaan yang tertunda akibat material yang tidak datang tepat pada waktunya, pembongkaran dan pengerjaan ulang karena pengerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi, serta pemesanan kembali akibat material/tools yang cacat ditengah-tengah proses. Pada pengamatan yang dilakukan pada tanggal 1 september 2017, pekerjaan aktual proyek Unloading System Conveyor BC3 masih sebesar 60,57%, sementara yang direncanakan sebesar 86,71%. Proyek direncanakan selesai dalam waktu 64 hari, akan tetapi waktu aktual penyelesaian proyek mengalami keterlambatan menjadi 109 hari. Salah satu improvement yang bisa digunakan adalah dengan menerapkan konsep Lean Construction. Pada penerapan Lean Construction, terdapat beberapa tools yang akan digunakan, yaitu Metode Borda, Root Cause Analysis, Risk Management, dan Critical Chain Project Management. Langkah pertama dengan melakukan penjadwalan ulang menggunakan CCPM. CCPM merupakan suatu metode penjadwalan dengan safety time pada durasi aktivitas dan memasukkan buffer time untuk menjaga durasi penyelesaian. Pada tahapan penjadwalan dilakukan dengan pengolahan hubungan antar aktivitas, pengurangan 50% durasi setiap aktivitas, menentukan rantai kritis dengan Microsoft project, dan memasukkan project dan feeding buffer. Perhitungan buffer dilakukan dengan menggunakan metode root square error Method (RSEM). Selanjutnya dilakukan identifikasi waste dan hasil dari penelitian ini menunjukkan jika waste kritis pada proyek pengerjaan Unloading System Conveyor BC3 adalah waste waiting dan waste defect dengan bobot kuisioner sebesar 0,226 dan 0,220. Setelah itu dilakukan analisa terhadap akar penyebab waste kritis dan penilaian dengan menggunakan pendekatan risk management. Hasilnya menunjukkan apabila pengelolaan database yang tidak baik menjadi akar penyebab waste dengan kategori extreme. Alternatif perbaikan yang diusulkan adalah menempatkan seseorang yang bertanggung jawab untuk memperbarui database supplier dan menerapkan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) untuk pengambilan keputusan dalam memilih supplier. Selain itu juga dilakukan pengalokasian buffer time dengan metode critical chain project management dan didapatkan buffer selama 19 hari dan proyek dapat diselesaikan lebih cepat dari yang awalnya 109 hari menjadi 74 hari.