Evaluasi Ekonomi Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Di Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri
Main Author: | Albaniarty, Gesti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13050/1/GESTI%20ALBANIARTY.pdf http://repository.ub.ac.id/13050/ |
Daftar Isi:
- Program Pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) merupakan suatu program yang dibentuk akibat terjadinya kerusakan hutan yang setiap tahun semakin meningkat. Kerusakan hutan sebagian besar berada pada hutan yang dekat dengan pemukiman masyarakat. Oleh karena itu, program PHBM melibatkan masyarakat dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan hutan. Desa Ngancar merupakan salah satu desa yang berpartisipasi pada Program PHBM di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) mengidentifikasi sistem pelaksanaan program PHBM; (2) Menganalisis pendapatan dan kelayakan usahatani dilahan Perum Perhutani; (3) mengidentifikasi peran stakeholder pada pengelolaan program PHBM. Penelitian ini terletak di Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan dua jenis responden yaitu petani sampel dan key informan. Metode penarikan sampel menggunakan purposive random sampling dan penentuan responden dibagi secara proporsional dari masing-masing komoditas. Komoditas yang di tanam di Desa Ngancar yaitu komoditas nanas, jagung, tomat dan cabai. Total responden yang di teliti sebanyak 40 petani. Sedangkan, key informan yang digunakan merupakan stakeholder yang berperan pada kegiatan program PHBM di Desa Ngancar. Key informan yang digunakan sebagai sampel yaitu LMDH Lancar Jaya, KPH Kediri, Dinas Kehutanan dan Pemerintah Desa. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan usahatani, dan analisis stakeholder. Hasil penelitian menyebutkan bahwa masih terdapat pelaksanaan Hak dan Kewajiban antara Perum Perhutani dengan LMDH Lancar Jaya yang belum di implementasikan. LMDH Lancar Jaya masih belum memahami mengenai isi hak dan kewajiban yang harus dilakukan dan dipenuhi. Selain itu, Perum Perhutani juga masih berfokus pada kegiatan produksi sehingga kewajiban dalam melakukan pembinaan pemasaran hasil produksi masyarakat belum dapat dilaksanakan. Pelaksanaan program PHBM di Desa Ngancar memberikan tambahan penghasilan dari hasil share dan juga hasil dari usahatani masyarakat. Usahatani yang dilakukan masyarakat desa hutan berdasarkan pola tanam secara rata-rata dikatakan layak karena memiliki nilai R/C Rasio lebih dari satu. Pelaksanaan Program PHBM melibatkan beberapa stakeholder seperti LMDH Lancar Jaya, Perum Perhutani, Pemerintah Desa dan Dinas Kehutanan. Berdasarkan hasil analisis stakeholder, diketahui bahwa stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh tinggi pada program PHBM yaitu LMDH Lancar Jaya dan Perum Perhutani. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program PHBM telah berjalan sesuai dengan ketentuan SK Direksi Perum Perhutani No. 682 tahun 2009. ii Saran yang dapat diberikan kepada LMDH Lancar Jaya yaitu lebih rutin dalam melakukan pertemuan dengan anggota LMDH supaya bisa menambah pemahaman mengenai program. Selanjutnya, LMDH Lancar Jaya memberikan peringatan atau sanksi kepada anggota yang melakukan penyimpangan sehingga tidak melakukan hal tersebut. Rekomendasi bagi masyarakat desa hutan yaitu menanam dengan pola tanam tanaman semusim dalam satu tahun sehingga akan memberikan pendapatan yang tinggi. Saran bagi Perhutani yaitu memperhatikan tambahan usaha produktif bagi masyarakat Desa Ngancar. Kemudian, saran untuk peneliti selanjutnya yaitu lebih mengkaji mengenai pelaksanaan program PHBM dengan membandingkan antara pelaksanaan di satu daerah dengan daerah lainnya.