Efek Pemberian Protein Sklerostin Terhadap Jumlahlimfosit T Cd8+ Pada Tikus (Rattus Novergicus) Galur Wistar Model Hipoestrogen Di Limpa
Daftar Isi:
- Latar Belakang:Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang akan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang. Penyebab osteoporosis adalah karena kegagalan mencapai puncak massa tulang dan resorpsi tulang yang berlebih dan/atau penurunan pembentukan tulang baru selama proses regenerasi. Sklerostin adalah suatu protein yang dikode oleh gen SOST di osteosit yang berfungsi menghambat pembentukan tulang oleh osteoblas. Pada keadaan defisiensi estrogen ditemukan adanya peningkatan sklerostin, dimana sklerostin memiliki efek katabolik dalamproses pembentukan dan aktivitas osteoklas oleh osteosit. Osteoklas dapat menginduksi FoxP3+ pada limfosit T CD8+sehingga terjadi penekanan pada aktivitas osteoklas dan membatasi resorpsi tulang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bahwa protein sklerostin dapat meningkatkan jumlah limfosit T CD8+ di limpa pada tikus wistar model hipoestrogen. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental laboratorium menggunakan randomizedpostest only control group design terhadap 24 ekor tikus betinaRattus norvegicus galur Wistar. Tikus dibagi dalam 6 kelompok penelitian yaitu 2 kelompok kontrol, kontrol negatif (Kn) dan positif (Kp), dimana Kp dilakukan ovarektomi bilateral, dan 4 kelompok perlakuan, kelompok perlakuan yang diovarektomi bilateral dan disuntikkan protein sklerostin dengan dosis 0,1 μg protein/ 100 μL PBS + CFA (P1), 1 μg protein/ 100 μL PBS + CFA (P2), 2 μg protein/ 100 μL PBS + CFA (P3), dan CFA saja (P4). Pada akhir penelitian, tikus diambil jaringan limpa untuk menghitung jumlah limfosit T CD8+ dengan metode immunohistokimia. Hasil:Analisa dengan uji One-Way ANOVA menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan dengan kelompok yang disuntik protein sklerostin (p = 0,000) dan terdapat korelasi positif yang lemah antara pemberian protein sklerostin + Freund’s ajuvan terhadap jumlah limfosit T CD8+ (r = 0,203, p = 0,342) dengan uji Pearson. Kesimpulan:Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah limfosit T CD8+ di limpa pada tikus wistar model hipoestrogen setelah pemberian protein sklerostin ditambah ajuvan Freund’s.