Respon Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Tomat (Lycopersicum Esculentum) Terhadap Tingkat Salinitas

Main Author: Cahyaty, RikzaAlfyaAnugrah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130489/
Daftar Isi:
  • Tomat (Lycopersicum esculentum) adalah tanaman yang berasal dari famili Solanaceae. Sepanjang tahun 2005 – 2013, total produksi tomat nasional telah meningkat dari 647.020 ton per tahun menjadi 992.780 ton per tahun . Walau mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya, namun produksi tomat di Indonesia tidak dapat mencukupi kebutuhan para konsumen tomat sehingga pemerintah perlu melakukan impor. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tomat di Indonesia yaitu adanya faktor pembatas dari alam. seperti, kondisi iklim, faktor lingkungan, kesuburan tanah, lokasi penanaman dan adanya serangan hama dan penyakit. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatan produksi buah tomat dapat dilakukan secara ekstensifikasi. Peningkatan areal tanam tomat menjadi salah satu kunci peningkatan produksi buah tomat. Perluasan areal tanam ke lahan sub optimal termasuk ke daerah yang mengalami cekaman salinitas dapat menjadi alternatif pengembangan tanaman tomat. Salinitas adalah konsentrasi garam-garam terlarut dalam jumlah besar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kebanyakan tanaman. Salah satu kendala utama sebagai akibat cekaman salinitas adalah defisit air/dehidrasi air yang disebabkan rendahnya potensial air dari media tumbuh. Sepanjang siklus hidup tanaman perkecambahan biji umumnya menjadi tahap yang paling sensitif dalam berbagai faktor termasuk strees garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Hipotesis penelitian ini adalah Masing-masing varietas memeiliki respon yang berbeda terhadap tingkat salinitas. Semakin tinggi salinitas dap menurunkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada setiap varietas yang digunakan. Percobaan ini dilakukan di laboraturium pemuliaan tanaman untuk percobaan perkecambahan dan untuk percobaan pot di Green House Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang terletak pada ketinggian 303 m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 27-29°C. Percobaan dibagi dalam dua tahapan penelitian yaitu pada penelitian pertama akan dilakukan penelitian pada percobaan perkecambahan dan pada penelitian ke dua yaitu percobaan pot. Peralatan yang digunakan untuk percobaan perkecambahan adalah Petridish, Kertas Koran, Gelas Ukur, Pipet. Sedangkan untuk percobaan pot ialah cangkul, sekop, polibag, DHL meter, oven, timbangan analitik. Bahan yang digunakan antara lain benih tomat Varietas Betavilla, Permata, Servo, Tymoty, Mutia, dan Patma , pupuk NPK, dan NaCl. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini adalah Racangan Acak Lengkap Faktorial dengan ulangan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu terdiri dari 6 Varietas tomat F1 (Varietas Betavilla (V1), Permata (V2), Servo (V3), Tymoty (V4), Mutia (V5) dan Patma (V6 Dan faktor kedua adalah perlakuan salinitas garam NaCl yaitu S1 : 0 ppm = tanpa NaCl S2 : 2000 ppm (2 gr NaCl/ 1 liter air), S3 : 4000 ppm (4 gr NaCl/ 1 liter air), S4 : 6000 ppm (6 gr NaCl/ 1 liter air), S5 : 8000 ppm (8 gr NaCl/ 1 liter air). Parameter pengamatan yang diamati pada fase perkecambahan adalah (1) awal munculnya kecambah, (2) persentase perkecambahan, (3) panjang hipokotil, dan (4) panjang akar. Parameter pengamatan percobaan pot adalah (1) tinggi tanaman, (2) jumlah daun, , (3) bobot kering tajuk tanaman, (4) kadar prolin daun (5) umur berbunga, (6) jumlah bunga pertanaman, (7) jumlah buah per tanaman, (8) bobot buah per buah, (9) bobot buah pet tanaman. Data hasil pengamatan selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisa ragam dan dilakukan dengan uji F pada tingkat kesalahan 5%, untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diaplikasikan. Kemudian apabila terdapat perbedaan nyata dari perlakuan maka dilakukan uji lanjut BNJ pada tingkat kesalahan 5%. Pada percobaan perkecambahan terdapat interaksi antara varietas dan salinitas. Pada persentase perkecambahan dan awal munculnya kecambah setiap varietas memberikan respon yang berbeda terhadap tingkat salinitas. Varietas Permata, Servo dan Mutia menunjukkan persentase perkecambahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Betavilla, Tymoty dan Patma yaitu pada perlakuan 8 g l-1 (8,83 dS m-1) hanya menurunkan sekitar 10 % perkecambahan. Pada percobaan pot, terdapat interkasi antara varietas dan salinitas pada bobot buah per tanaman. Setiap varietas yang digunakan dalam percobaan pot menunjukkan respon yang sama terhadap pengaplikasian NaCl. Perlakuan salinitas 8000 ppm atau setara dengan 7,08 dS m-1 dapat menurunkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman tomat secara signifikan jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol atau 1,11 dS m-1.