Pengaruh Tanaman Pendamping Aromatik Untuk Menekan Populasi Plutella Xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) Pada Pertanaman Kubis Bunga

Main Author: Brikaryana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130487/
Daftar Isi:
  • Kubis bunga (Brassica oleraceae var. botrytis L.) merupakan sayuran dataran tinggi yang telah banyak diusahakan serta dikonsumsi masyarakat. Permintaan terhadap sayuran kubis bunga semakin meningkat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tingkat produksi kubis bunga salah satunya dipengaruhi oleh intensitas serangan hama, hama utama yang banyak menyerang tanaman Brassicaceae berasal dari ordo Lepidoptera yakni Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae). Penggunaan insektisida dalam spektrum luas mampu meningkatkan serangan hama tersebut, salah satu alternatif dalam pengembangan pertanian yang lebih ramah terhadap lingkungan adalah dengan menerapkan sistem tanam polikultur dengan penanaman tanaman pendamping sebagai strategi dalam meningkatkan biodiversitas dari agroekosistem. Tanaman pendamping yang digunakan adalah tanaman aromatik yaitu tanaman selasih dan kemangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman pendamping selasih dan kemangi terhadap populasi ulat daun kubis P. xylostella pada pertanaman kubis bunga dan perbedaan intensitas serangan ulat daun kubis P. xylostella antara pertanaman kubis bunga dengan dan tanpa tanaman pendamping. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2015 di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Jawa Timur dan di sub laboratorium Entomologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan Perlakuan I merupakan plot tanaman kubis bunga dengan tanaman pendamping yaitu tanaman selasih (Ocimum sanctum L.), perlakuan II merupakan plot tanaman kubis bunga dengan tanaman pendamping yaitu tanaman kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Perlakuan III sebagai kontrol adalah plot tanaman kubis bunga tanpa tanaman pendamping. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Seluruh data dianalisis dengan Uji F dengan taraf kepercayaan 95%, apabila terdapat pengaruh antar perlakuan maka diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi P. xylostella lebih rendah pada penerapan kubis bunga dengan tanaman pendamping kemangi daripada tanaman pendamping selasih dan tanpa tanaman pendamping. Jumlah telur yang diletakkan oleh P. xylostella pada pertanaman kubis bunga dengan tanaman pendamping selasih, tanaman pendamping kemangi dan tanpa tanaman pendamping masing-masing adalah 2,58; 3,52; 3,19 butir, jumlah larva P. xylostella yang diamati pada pertanaman kubis bunga dengan tanaman i viii pendamping selasih, tanaman pendamping kemangi dan tanpa tanaman pendamping masing-masing adalah 5,22; 7,08; 5,66 ekor, jumlah pupa P. xylostella yang diamati pada pertanaman kubis bunga dengan tanaman pendamping selasih, kemangi dan tanpa tanaman pendamping masing-masing adalah 1,48; 1,48; 2,06 kokon dan jumlah imago P. xylostella yang didapat dari yellow sticky trap pada pertanaman kubis bunga dengan tanaman pendamping selasih, tanaman pendamping kemangi dan tanpa tanaman pendamping masing-masing adalah 2,01; 2,64; 2,77 ekor Pengamatan intensitas serangan ulat daun kubis bunga P. xylostella pada 52 HST terendah pada perlakuan kubis bunga dengan tanaman pendamping kemangi yakni 11,8 %, sedangkan tertinggi pada perlakuan kubis bunga tanpa tanaman pendamping yakni 23,1 %.