Uji Toksisitas Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle L) Terhadap Sclerotium Rolfsii Penyebab Rebah Kecambah Pada Tanaman Kedelai Secara In-Vitro
Main Author: | Tambunan, Jeannifer Thabita Kharis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13048/1/JEANNIFER%20THABITA%20KHARIS%20TAMBUNAN.pdf http://repository.ub.ac.id/13048/ |
Daftar Isi:
- Penyakit rebah kecambah atau damping-off yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii menjadi salah satu penyakit penting yang terjadi pada tanaman kedelai. Salah satu jenis tanaman biofarmaka yang sering dimanfaatkan sebagai fungisida yang ramah lingkungan adalah tanaman Sirih Hijau. Tanaman Sirih Hijau berpotensi sebagai fungisida alami karena memiliki kandungan minyak atsiri sampai 4,2%, senyawa fenil propanoid, yang bersifat toksik dan memiliki sifat anti jamur yang kuat. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui efektivitas dan konsentrasi yang tepat dari ekstrak murni daun Sirih Hijau dalam menekan pertumbuhan jamur patogen S.rolfsii secara in-vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga Mei 2018. Sampel tanaman yang terserang penyakit diambil dari kebun Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Tanaman Umbi (BALITKABI) Malang, Jawa Timur. Penelitian terdiri dari dua unit percobaan. Percobaan pertama merupakan isolasi dan identifikasi patogen tanaman. Percobaan kedua yaitu uji toksisitas hasil ekstrak murni daun Sirih Hijau terhadap patogen S. rolfsii. Uji toksisitas ekstrak terhadap patogen dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis konsentrasi yang berbeda sebagai perlakuan. Perbedaan konsentrasi bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang efektif dalam menekan pertumbuhan jamur. Variabel pengamatan pada penelitian meliputi hasil identifikasi patogen jamur dengan mengamati kenampakan secara makroskopis dan mikroskopis, serta presentase daya hambat ekstrak pada pertumbuhan koloni jamur. Hasil isolasi jamur S. rolfsii pada tanaman bergejala memiliki penampakan makroskopis berwarna putih, miselia memiliki bentuk seperti benang dan halus. Sembilan hari setelah purifikasi patogen membentuk sklerotia. Sklerotia memiliki bentuk bulat dan licin, awalnya berwarna cokelat kemudian berwarna coklat gelap mendekati hitam. Secara mikroskopis jamur patogen S. rolfsii tidak menghasilkan spora ataupun konidia, melainkan memiliki hubungan klan. Uji toksisitas menunjukkan hasil yang berbeda pada konsentrasi perlakuan. Cairan hasil ekstrak murni/maserat minyak daun Sirih Hijau (Piper battle L) dengan menggunakan pelarut methanol 70% mampu untuk menekan pertumbuhan dari patogen jamur penyebab rebah kecambah pada tanaman kedelai yakni S. rolfsii. Konsentrasi yang efektif dalam menekan pertumbuhan patogen secara berurut berada pada konsentrasi 8% dan 10%. Pertumbuhan yang terhambat tampak dari perbedaan diameter koloni jamur dan persentase daya hambat. Semakin tinggi uji daya hambat maka semakin kecil diameter koloni pertumbuhan jamur patogen.