Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun dan Kerapatan Stomata terhadap Infeksi Jamur Alternaria brassicae (Berk.) Sacc Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Lima Varietas Sawi (Brassica juncea L.)

Main Author: Aliffia, RedaLara
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130478/
ctrlnum 130478
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/130478/</relation><title>Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun dan Kerapatan Stomata terhadap Infeksi Jamur Alternaria brassicae (Berk.) Sacc Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Lima Varietas Sawi (Brassica juncea L.).</title><creator>Aliffia, RedaLara</creator><subject>632 Plant injuries, diseases, pests</subject><description> &#xD; &#xD; Tanaman sawi termasuk tanaman sayuran daun yang mampu dibudidayakan dengan baik pada iklim tropis di Indonesia. Tanaman sawi berkembang baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Salah satu penghambat yang dapat menurunkan produktivitas tanaman sawi adalah gangguan penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Alternaria brassicae. Gejala penyakit bercak daun yaitu berupa bercak-bercak berbentuk bulatan konsentris kecil berwarna kelabu gelap yang meluas dengan cepat sehingga terjadi bercak bulat dengan garis tengah mencapai 1 cm. Pengendalian penyakit yang banyak digunakan selama ini adalah dengan cara kimia yaitu fungisida. Namun cara tersebut dapat berakibat buruk yaitu terjadinya kerusakan lingkungan. Upaya penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara pengendalian yang efektif dan aman bagi lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ketahanan lima verietas sawi terhadap penyakit bercak daun yang disebabkan oleh A. brassicae dan untuk mengetahui korelasi ketebalan epidermis daun dan kerapatan stomata terhadap intensitas penyakit tersebut. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, dan di Jl. PTP1 Soekarno-Hatta Kota, Malang, dari bulan Februari sampai Mei 2015. A. brassicae diisolasi dari daun yang terinfeksi di lahan. Pembuatan preparat lapisan epidermis dan kerapatan stomata dilaksanakan di laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. Percobaan di lakukan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 5 varietas tanaman sawi yang sehat yaitu varietas Tosakan, Christina, Aura, Kumala, dan Shinta dan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah masa inkubasi, intensitas penyakit, lapisan epidermis daun, dan kerapatan stomata daun sawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima varietas sawi mempunyai tingkat ketahanan yang sama terhadap serangan patogen A. brassicae. Ketebalan epidermis dengan intensitas penyakit berkorelasi negatif, artinya semakin tebal lapisan epidermis daun sawi maka semakin rendah intensitas penyakit. Kerapatan stomata berkorelasi positif terhadap intensitas penyakit, artinya semakin banyak stomata maka semakin tinggi pula intensitas penyakit.&#xD; </description><date>2015-08-28</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Aliffia, RedaLara (2015) Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun dan Kerapatan Stomata terhadap Infeksi Jamur Alternaria brassicae (Berk.) Sacc Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Lima Varietas Sawi (Brassica juncea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2015/467/051507460</relation><recordID>130478</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Aliffia, RedaLara
title Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun dan Kerapatan Stomata terhadap Infeksi Jamur Alternaria brassicae (Berk.) Sacc Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Lima Varietas Sawi (Brassica juncea L.)
publishDate 2015
topic 632 Plant injuries
diseases
pests
url http://repository.ub.ac.id/130478/
contents Tanaman sawi termasuk tanaman sayuran daun yang mampu dibudidayakan dengan baik pada iklim tropis di Indonesia. Tanaman sawi berkembang baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Salah satu penghambat yang dapat menurunkan produktivitas tanaman sawi adalah gangguan penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Alternaria brassicae. Gejala penyakit bercak daun yaitu berupa bercak-bercak berbentuk bulatan konsentris kecil berwarna kelabu gelap yang meluas dengan cepat sehingga terjadi bercak bulat dengan garis tengah mencapai 1 cm. Pengendalian penyakit yang banyak digunakan selama ini adalah dengan cara kimia yaitu fungisida. Namun cara tersebut dapat berakibat buruk yaitu terjadinya kerusakan lingkungan. Upaya penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara pengendalian yang efektif dan aman bagi lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ketahanan lima verietas sawi terhadap penyakit bercak daun yang disebabkan oleh A. brassicae dan untuk mengetahui korelasi ketebalan epidermis daun dan kerapatan stomata terhadap intensitas penyakit tersebut. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, dan di Jl. PTP1 Soekarno-Hatta Kota, Malang, dari bulan Februari sampai Mei 2015. A. brassicae diisolasi dari daun yang terinfeksi di lahan. Pembuatan preparat lapisan epidermis dan kerapatan stomata dilaksanakan di laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. Percobaan di lakukan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 5 varietas tanaman sawi yang sehat yaitu varietas Tosakan, Christina, Aura, Kumala, dan Shinta dan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah masa inkubasi, intensitas penyakit, lapisan epidermis daun, dan kerapatan stomata daun sawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima varietas sawi mempunyai tingkat ketahanan yang sama terhadap serangan patogen A. brassicae. Ketebalan epidermis dengan intensitas penyakit berkorelasi negatif, artinya semakin tebal lapisan epidermis daun sawi maka semakin rendah intensitas penyakit. Kerapatan stomata berkorelasi positif terhadap intensitas penyakit, artinya semakin banyak stomata maka semakin tinggi pula intensitas penyakit.
id IOS4666.130478
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T02:04:42Z
last_indexed 2021-10-28T07:19:53Z
recordtype dc
_version_ 1751454935568875520
score 17.538404