Dampak Mobilitas Tenaga Kerja Wanita Sektor Pertanian Menjadi Buruh Migran Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus di Desa Tawangrejeni, Kec. Turen, Kab. Malang)

Main Author: Andrean, Chyntia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130451/
Daftar Isi:
  • Desa Tawangrejeni adalah salah satu desa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang yang memiliki fenomena mobilitas tenaga kerja ke luar negeri. Sebagian besar diantaranya adalah tenaga kerja wanita sektor pertanian. Umumnya mata pencaharian penduduk di Desa Tawangrejeni adalah petani dan buruh tani. Sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian tidak begitu banyak menjanjikan lapangan pekerjaan bagi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan. Desakan ekonomi mengakibatkan para perempuan (istri dan anak perempuan) dari keluarga petani memutuskan untuk beralih bekerja sebagai TKW di luar negeri. Mereka banyak bermigrasi menjadi TKW di Hong Kong, Taiwan dan Singapura. Migrasi internasional menjadi TKW dianggap sebagai cara cepat untuk menghasilkan uang dan agar terlepas dari belenggu kemiskinan. Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkan dari adanya anggota keluarga yang bekerja sebagai TKW di luar negeri; (2) Bagaimana dampak sosial yang terjadi pada individu dan keluarga TKW. Sementara tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis dan mendeskripsikan dampak ekonomi yang ditimbulkan anggota keluarga yang bekerja sebagai TKW di luar negeri; (2) Menganalisis dan mendeskripsikan dampak sosial yang terjadi pada individu dan keluarga TKW. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Tawangrejeni, Kec. Turen, Kab. Malang. Lokasi penelitian dipilih karena merupakan banyak perempuan dari keluarga petani di Desa Tawangrejeni yang bekerja sebagai TKW di luar negeri. Metode penentuan informan menggunakan purposive pada 22 keluarga TKW. Unit analisis yang digunakan terdiri dari individu dan keluarga. Dimana individu yang dianalisis adalah TKW purna dan TKW masa yang sedang cuti, sedangkan unit analisis keluarga adalah anggota keluarga TKW yang memiliki hubungan keluarga meliputi suami dari TKW yang telah menikah, orang tua TKW, anak dan saudara TKW. Untuk memperkuat dalam memperoleh data digunakan key informant yang diambil secara purposive, yaitu kepala Desa Tawangrejeni dan PRCTKI di desa setempat, serta tetangga dari TKW. Metode pengumpulan data terdiri dari jenis data dan teknik pengumpulan data, dimana jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, sedangkan pengumpulan data yang digunakan yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan dibantu panduan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisa kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis gender dari Harvard digunakan untuk menganalisis profil informan dan akses remitan, serta dampak sosial dan ekonomi dalam keluarga TKW. Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari migrasi TKW ke luar negeri terhadap desa yaitu mampu berkontribusi 95,7 persen, jika yang dibandingkan dengan sektor pertanian yang merupakan sektor utama di desa Tawangrejeni. ii Adanya kontribusi tersebut dapat menggambarkan dampak-dampak terhadap ekonomi keluarga. Dampak ekonomi di dalam keluarga terlihat dari mayoritas kondisi tempat tinggal yang telah memenuhi syarat kesehatan. Sebagian TKW yang berhasil mampu menjadi pemilik lahan dan pelaku bisnis. Mereka juga memiliki barang berharga yang dapat meningkatkan status ekonomi keluarganya. Umumnya peningkatan status ekonomi keluarga TKW telah berada di golongan menengah. Sementara TKW yang tidak berhasil adalah mereka yang dipulangkan sebelum habis masa kontrak kerja ataupun kabur dari tempat majikan. Selain itu, ditemukan kasus penggunaan remitan TKW yang sudah menikah digunakan untuk berfoya-foya oleh suami. Hal ini menyebabkan mereka kembali bekerja sebagai TKW di luar negeri. Dampak sosial migrasi TKW ke luar negeri terhadap keluarga yaitu terjadi perubahan status dan peran istri serta anggota keluarga, anak-anak yang ditinggalkan lebih patuh pada saudara dibandingkan TKW sebagai ibunya, dan terjadi kasus perselingkuhan dalam rumah tangga TKW yang sudah menikah. Dimana perselingkuhan dilakukan suami ketika istri berada di luar negeri maupun istri yang memiliki pasangan lain di luar negeri. Perselingkuhan tersebut berujung pada perceraian dalam rumah tangga TKW. Kasus perceraian dalam rumah tangga keluarga migran di Desa Tawangrejeni tahun 2012-2013 meningkat sebesar 21,4 persen. Selain itu, terjadi perubahan gaya hidup/tingkah laku TKW, dimana mode pakaian yang tidak sesuai norma dapat menimbulkan gunjingan masyarakat. Perubahan individu TKW lainnya adalah adanya kasus TKW menjadi lesbi selama di luar negeri, yang menelantarkan anak dan suami karena tidak kembali pulang ke kampung halaman. Selain itu, perubahan persepsi terhadap pekerjaan terjadi dimana hanya sebagian kecil TKW yang kembali pulang memilh bekerja pada sektor pertanian. Mereka yang menganggur setelah kembali ke kampung halaman dikarenakan merasa mempunyai uang atau tabungan yang bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan hidupnya Saran yang dapat diberikan peneliti dari penelitian mengenai dampak migrasi TKW terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga; (1) Pemerintah melalui lembaga pengirim tenaga kerja luar negeri perlu meningkatkan kualitas skill TKW baik segi mental maupun psikologis, sebagai bekal TKW ketika bekerja di luar negeri. (2) Lembaga PPTKIS perlu mengadakan koordinasi lebih ketat terkait perjanjian kontrak kerja TKW. Hal ini karena masih ditemui TKW yang bekerja tidak sesuai isi perjanjian kontrak kerja. (3) Lembaga Desa Tawangrejeni dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang perlu melakukan pengarahan dan bimbingan kepada TKW dan keluarganya mengenai pengembangan potensi daerah terutama pertanian dan usaha produktif, sehingga mereka dapat mengalokasikan remitan yang berdampak secara jangka panjang. (4) Dampak Ekonomi, kepemilikan barang berharga dijual kembali oleh TKW purna yang tidak bekerja atau pengangguran. Sebaiknya TKW mulai memprioritaskan penggunaan kiriman uang untuk hal yang memiliki nilai investasi dan produktif yang dapat menambah pemasukan pendapatan keluarga. (5) Dampak Sosial, yaitu terjadi perselingkuhan dalam rumah tangga TKW yang sudah berkeluarga dan penurunan nilai-nilai sosial seperti kasus TKW menjadi lesbi di luar negeri. Oleh sebab itu, baik TKW maupun keluarga perlu menjaga komunikasi, adanya kesadaran peran dan tanggung jawab serta dukungan penuh dari keluarga.