Eksplorasi Jamur Rizosfer Kacang Tanah Dan Uji Potensi Antagonis Terhadap Penyakit Bercak Daun Cercospora Arachidicola Hori. Secara In Vitro
Main Author: | Pasaribu, Riyanti Laura |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13045/1/RIYANTI%20LAURA%20PASARIBU.pdf http://repository.ub.ac.id/13045/ |
Daftar Isi:
- Cercospora arachidicola penyebab penyakit bercak daun awal merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman kacang tanah pada umur 40- 45 hari setelah tanam. Salah satu pengendalian penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur adalah menggunakan agen antagonis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jamur rizosfer pada tanaman kacang tanah, mengetahui jamur rizosfer yang berpotensi antagonis dan paling efektif menekan pertumbuhan patogen C. arachidicola. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Januari hingga Mei 2018. Penelitian dimulai dari menentukan lokasi pengambilan sampel tanah, eksplorasi jamur rizosfer dan pengujian antagonis di laboratorium serta identifikasi jamur. Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan rancangan acak lengkap dengan 16 perlakuan. Perlakuan terdiri dari kontrol dan 15 jenis jamur rizosfer yang berbeda sebagai perlakuan. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 7 hari dengan mengukur jari-jari koloni patogen. Koloni C. arachidicola berwarna putih, bertekstur halus dan berbentuk menyebar tak beraturan. Elevasi cembung dan tepiannya berombak. Morfologi hifa hialin, pertumbuhan hifa bercabang dan bersekat. Morfologi konidia memanjang dan ramping dengan 3-4 sekat yang ujungnya membentuk koma, panjang konidia 21-28 μm dan lebar 2-3 μm. Eksplorasi jamur rizosfer mendapatkan 15 jenis jamur yang diantaranya adalah Aspergillus sp., Penicillium sp., Curvularia sp., Scopulariopsis sp., dan 4 isolat yang belum teridentifikasi. Hasil pengujian antagonis melalui uji oposisi dua kultur dengan C. arachidicola secara in vitro didapatkan kesimpulan bahwa masing-masing jamur rizosfer memiliki kemampuan antagonisme yang berbeda-beda. Jamur rizosfer yang memiliki daya hambat besar pada pengamatan hari terakhir ditunjukkan oleh Curvularia sp. yaitu sebesar 47,8% dan diikuti oleh jamur belum teridentifikasi Isolat 7 dan Isolat 9 berturut-turut sebesar 47,8% dan 47,0%.