Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Agroindustri Kopi Bubuk di Kelompok Tani “Tani Harapan” Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Main Author: | Adella, IvaliaRuthChandra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130442/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi kopi domestik pada tahun 2010 mencapai 0,80 kg/kapita/tahun dan diperkirakan akan mencapai 1,54 kg/kapita/tahun di tahun 2016. Sedangkan konsumsi kopi nasional mencapai 0,8 kg/kapita/tahun pada tahun 2010, meningkat menjadi 1,03 kg/kapita/tahun di tahun 2014 (AEKI, 2010). Secara garis besar tingkat konsumsi kopi di berbagai negara dapat digolongkan dalam beberapa tingkat dan Indonesia masuk dalam tingkat konsumsi amat rendah yaitu 1,0 kg/kapita/tahun. Sehingga perlu adanya peningkatan produksi agar dapat meningkatkan pula konsumsi kopi khususnya di Indonesia. Agroindustri milik Kelompok Tani Harapan yang mengolah biji kopi menjadi produk yang dapat meningkatkan pendapatan petani merupakan salah satu agroindustri kopi bubuk yang berada di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Produk kopi tersebut telah mengalami pengolahan yang lebih lanjut dan dapat menjadi produk unggulan di Kabupaten Malang maupun sampai pada pasar Internasional, tetapi belum diketahui seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk tersebut dan strategi pengembangan yang tepat dalam agroindustri kopi bubuk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh dari usaha kopi bubuk dari agroindustri kopi bubuk Kelompok Tani Harapan, mengetahui kondisi lingkungan internal dan eksternal pada agroindustri kopi bubuk, kemudian merumuskan strategi yang tepat bagi perkembangan usaha kopi bubuk Kelompok Tani Harapan yang dilakukan dengan analisis SWOT. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan Maret 2015. Metode pengumpulan responden menggunakan non probability sampling yaitu metode purposive sampling, dan penentuan sampel sebagai key informant dengan pertimbangan tertentu yang mengerti dalam bidang pengolahan kopi bubuk. Metode penelitian yang digunakan adalah untuk mengkaji besarnya nilai tambah dan keuntungan agroindustri dengan menggunakan metode Hayami dan analisis biaya, analisis lingkungan internal dan eksternal dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS, kemudian dilanjutkan untuk mengetahui posisi usaha dengan menggunakan matriks Grand Strategy dan perumusan strategi dalam mengembangkan usaha dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis nilai tambah pada Agroindustri Kopi Bubuk Kelompok Tani Harapan dengan metode Hayami didapatkan nilai tambah dengan nilai Rp.16.700,00/kg atau 37,11% dengan keuntungan Rp.10.700/kg atau 64,07%. Berdasarkan hasil analisis, agroindustri kopi bubuk milik Kelompok Tani Harapan ini memiliki nilai tambah yang sedang, rasionya antara 15% - 40% karena produksinya masih skala kecil sehingga nilai tambahnya juga sedang. Keuntungan yang diperoleh dalam satu tahun pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 3.790.049,76. Keuntungan yang diperoleh agroindustri memang tergolong rendah karena pemasaran produknya belum maksimal pengemasannya masih sederhana. Selanjutnya hasil dari analisis SWOT berdasarkan posisi matrik grand strategy terletak pada kuadran I didapatkan strategi SO meliputi (1) Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk kopi bubuk yang akan dapat meningkatkan volume penjualan, (2) Melakukan pemanfaatan teknologi dengan dibantu ketersediaan SDM yang memadai, dan (3) Meningkatkan pemanfaatan teknologi baru untuk memperbaiki pemasaran produk agroindutri untuk perluasan pasar. Agroindustri kopi bubuk Kelompok Tani Harapan sebaiknya melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi serta tenaga kerja, agar nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh tinggi. Pemerintah harusnya lebih memfasilitasi dalam pemasaran produk kopi bubuk dari Kelompok Tani Harapan misalnya mengadakan pameran produk kopi bubuk dan menyediakan kios untuk menjual kopi bubuk agar pemasaran dapat lebih luas. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih fokus bagian pemasarannya agar pemasaran, nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh dapat meningkat.