Pengembangan Agroindustri Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di Pedesaan (Studi kasus di Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang)
Main Author: | Salfia, Mega |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130438/ |
Daftar Isi:
- Sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor yang menjadi tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Hal ini tampak dari banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sektor pertanian bagi petani belum mendatangkan pendapatan yang maksimal karena petani menjualnya dalam bentuk segar. Produk-produk dari pertanian sendiri dikenal sebagai produk yang mudah rusak, produksinya terpencar, bersifat musiman, dan memiliki nilai jual yang rendah apabila dijual dalam bentuk segar. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah dari produk pertanian, dapat dilakukan melalui pengembangan agroindustri. Pengembangan agroindustri dapat melibatkan wanita tani karena kegiatan pertanian tidak terlepas dari peran wanita. Selain itu, tujuan lain yang ingin dicapai yaitu meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan nasional. Usaha tersebut dapat terwujud melalui pembentukan kelembagaan wanita tani sebagai upaya mengembangkan agroindustri pedesaan. Salah satunya yaitu kelompok wanita tani Sri Handayani yang telah menghasilkan produk jahe instan, kencur instan, kunci instan, kunyit intan, lempuyang instan, temulawak instan dan sari kedelai. Kelompok wanita tani tersebut dimultifungsikan menjadi media pembelajaran anggota sekaligus proses tukar menukar informasi, pengetahuan dan sikap, sehingga secara perlahan kekuatan individu akan muncul menjadi kekuatan kelompok dan di situlah berlangsungnya proses penguatan dan pemberdayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Mendeskripsikan proses pembentukan kelompok wanita tani Sri Handayani di Desa Permanu; 2) Menganalisis faktor internal dan eksternal yang mendukung dan menghambat partisipasi kelompok wanita tani dalam kegiatan pengolahan hasil pertanian; 3) Menganalisis pengelolaan agroindustri oleh kelompok wanita tani Sri Handayani di Desa Permanu. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Desa Permanu Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive pada penyuluh pertanian dan pengurus kelompok wanita tani, teknik penentuan sampel juga dilakukan secara purposive kepada anggota kelompok wanita tani sebanyak 21 wanita tani yang berpartisipasi dalam kegiatan agroindustri. Teknis analisis data menggunakan analisis deskriptif dan selama di lapang dilakukan data reduction, data display, dan conclusion drawing or verification serta analisis pendapatan agroindustri. Hasil penelitian yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut. Proses pembentukan kelompok adalah kelompok wanita tani dibentuk atas inisiatif dari istri pengurus kelompok tani untuk mengadakan kegiatan pengolahan hasil pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan wanita tani dan memperoleh penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama mereka. Selanjutnya, ii faktor internal yang mendukung partisipasi kelompok wanita tani adalah: 1) Usia wanita tani; 2) pendidikan wanita tani; 3) Pekerjaan wanita tani; 4) Adanya motivasi dari wanita tani untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan; 5) Adanya manfaat yang diperoleh dari adanya kegiatan agroindustri. Faktor internal yang menghambat partisipasi wanita tani yaitu 1) Beban kerja wanita tani; 2) Adanya kesibukan yang dimiliki wanita tani. Faktor eksternal yang mendukung partisipasi kelompok wanita tani yaitu adanya dukungan dari suami, dukungan dari penyuluh pertanian, dukungan dari penyuluh swadaya, dukungan dari kepala desa Permanu, dukungan dari BPP, dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang, dan dukungan dari Dinas Pertanian Jawa Timur. Faktor eksternal yang menghambat partisipasi kelompok wanita tani yaitu permintaan konsumen, masih terbatasnya tempat pemasaran produk dan keuntungan agroindustri yang diperoleh masih rendah. Pengelolaan usaha agroindustri dilakukan secara bersama-sama dari kegiatan pengolahan hingga pemasaran produk. Usaha agroindustri mampu mendatangkan keuntungan bagi kelompok wanita tani Sri Handayani, walaupun jumlah keuntungan yang diperoleh rendah. Saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut. 1) Untuk meningkatkan partisipasi wanita tani dalam kegiatan agroindustri, dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan dan musyawarah dengan wanita tani, mereka akan diajak untuk berdiskusi, diberi motivasi dan penjelasan mengenai manfaat yang diperoleh dengan berpartisipasi dalam kegiatan agroindustri.; 2) Untuk meningkatkan produksi usaha agroindustri, kegiatan pemasaran produk agroindustri dapat dilakukan dengan menitipkan produk di toko-toko yang ada di luar Desa Permanu. Selain itu kegiatan promosi produk dapat melibatkan pihak BKP3 melalui kegiatan pameran produk pertanian dan kunjungan dari kelompok wanita tani lain; 3) Sebaiknya penelitian selanjutnya menganalisis tentang strategi pengembangan usaha agroindustri agar produk milik kelompok wanita tani dapat menjadi produk unggulan di Desa Permanu.