Analisis Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Ptani dengan Kualitas Proses Keputusan Pembelian Benih Jagung Manis Hibrida (Studi Kasus di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
Main Author: | Fathimah, KuniAnnisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130424/ |
Daftar Isi:
- Tingginya manfaat yang ditawarkan, semakin membuat jagung manis banyak digemari oleh keseluruhan masyarakat (Arianingrum, 2010). Seperti dikutip dari Litbang Pertanian (2012) bahwa kebutuhan nasional jagung manis selama 2005-2011 mengalami peningkatan sebesar 6,34 persen per tahun. Guna meningkatkan produksi jagung manis, maka program intensifikasi yakni manajemen pada input lebih tepat dilakukan terutama dalam perbaikan benih. Hal ini didukung oleh pernyataan Deptan (2005) bahwa penggunaan benih hibrida merupakan salah satu faktor yang meningkatkan produksi jagung manis dengan indeks peningkatan produksi yang signifikan. Petani sebagai konsumen input pertain termasuk benih hibrida, mempunyai karakteristik masing-masing yang membedakannya dengan petani lain dalam keikutsertaan dan keterlibatan pemecahan masalah terhadap kebutuhan benih. Hal ini yang membedakan kualitas setiap individu petani dalam melalui proses keputusan pembelian. Namun sifat umum petani yang cenderung homogen dalam perilaku pembelian benih dan pemilihan varietas di satu wilayah, membuat keadaan tersebut berbanding terbalik dengan teori maupun penelitian yang pernah dilakukan. Dengan demikian penelitian ini memiliki dua tujuan yang berkaitan dengan fenomena tersebut, yakni : 1) Mendeskripsikan perilaku petani pada pembelian benih jagung manis hibrida, 2) Menganalisis hubungan tingkat sosial ekonomi petani dengan kualitas proses keputusan pembelian benih jagung manis hibrida. Penentuan lokasi penelitian yakni di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu dengan pertimbangan komoditas utama yang ditanam yakni jagung manis serta karakteristik sosial ekonomi petaninya beragam. Adapun metode penentuan sampel menggunakan disproportioned stratified random sampling dengan menggunakan luas lahan sebagai penentuan strata sehingga terdapat 52 responden yang dipilih dan mampu mewakili heterogenitas sosial ekonomi petani di desa tersebut. Adapun alat analisi digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama yakni analisis deskriptif sedangkan untuk menjawab tujuan kedua yakni analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi utama petani menanam jagung manis adalah memperoleh keuntungan, dengan sumber perolehan informasi benih berasal dari pengalaman pribadi. Adapun cara pemebelian benih dengan terencana dan memilih lokasi yang harga benihnya lebih murah. Frekuensi pembelian benih dalam setahun yakni 2 kali dengan varietas “Talenta”. Pada tujuan penelitian kedua diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan, tingkat sosial ekonomi petani berhubungan positif dan signifikan dengan kualitas proses keputusan pembelian benih jagung manis hibrida yang termasuk kategori hubungan kuat sebesar 0, 604. Adapun secara parsial variabel usia berhubungan positif namun tidak signifikan dengan nilai probabilitas 0,155 > 0,05. Variabel tingkat pendidikan memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan dengan nilai probabilitas 0,637 > 0,05. Adapun pengalaman usahatani memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kategori hubungan sangat kuat sebesar 0,828. Variabel luas lahan memiliki hubungan positf dan tidak signifikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,230 > 0,05. Variabel pendapatan per panen memiliki hubungan positif, signifikan dan tergolong dalam kategori cukup kuat dengan koefisien korelasi sebesar 0,450.