Pengaruh Inert Dust Terhadap Mortalitas Sitophilus zeamais Mostchulsky Pada Biji Jagung Dalam Simpanan

Main Author: Respyan, Guntur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130416/
Daftar Isi:
  • Jagung ialah salah satu komoditas strategis di Indonesia dan merupakan komoditas ke dua setelah padi yang paling banyak diproduksi. Mutu jagung tidak hanya ditentukan oleh proses produksi tetapi juga ditentukan oleh proses pasca panen. Salah satu kendala dalam proses pasca panen ialah adanya serangan hama Sitophilus zeamais. Infestasi hama S. zeamais dapat dikendalikan dengan cara alternatif menggunakan Inert Dust. Salah satu jenis inert dust ialah abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi. Mempertimbangkan ketersediaan abu vulkanik yang berlimpah dan belum banyak dimanfaatkan, maka penelitian mengenai pemanfaatan abu vulkanik menarik untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas abu vulkanik terhadap mortalitas hama S. zeamais pada biji jagung dalam simpanan.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan November 2014. Variabel pengamatan dalam penelitian ini ialah mortalitas imago, jumlah telur, jumlah pupa, jumlah imago baru, persentase perkecambahan biji, kadar air biji, suhu dan kelembaban laboratorium. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F, bila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf kepercayaan 95%. Untuk menentukan LC50 digunakan software analisis probit Hsin Chi (1997).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu vulkanik sebagai inert dust menyebabkan biji jagung terlihat berwarna keabu-abuan dan memiliki permukaan yang lebih kasar. Abu vulkanik yang menempel pada permukaan biji jagung berpengaruh nyata terhadap mortalitas imago, telur, larva, pupa dan imago baru (F1) S. zeamais. Pemberian abu vulkanik pada biji jagung tidak berpengaruh pada perkecambahan biji.