Analisis Presepsi Petani Bawang Merah Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Pestisida (Studi Kasus Di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu
Main Author: | Budiman, Aris |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130408/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian Indonesia merupakan sektor yang sangat penting salah satunya adalah subsektor Hortikultura sebagai pendukung perekonomian nasional. Tercatat dalam Badan Pusat Statistika dan Derektorat Jendral Hortikultura (2015) bahwasannya produksi di subsektor Hortikultura khususnya bawang merah mempunyai 12 propinsi yang memproduksi dan mengalamai kenaikan dalam setiap tahunnya. Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan bawang merah merupakan bahan dasar dalam membuat masakan. Oleh sebab itu ketersediaan bawang merah harus tetap terjaga di pasar. Akan tetapi, permasalahan yang sering dihadapi oleh para petani dalam melakukan kegiatan produksi adalah adanya serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan kerusakan bahkan mengalami gagal panen yang merugikan para petani. Dalam mengatasinya petani menggunakan pestisida baik untuk pencegahan maupun penanggulangan. Permasalahan lainnya adalah banyaknya produk-produk pestisida yang ada dipasaran mengakibatkan produsen harus mempunyai cara untuk mendapatkan konsumennya. Salah satu cara perusahaan dalam mendapatkan konsumennya adalah dengan cara melakukan strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Persepsi terhadap bauran pemasaran juga dianggap penting karena melalui persepsi petani dapat menilai sebuah produk. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh produsen pestisida pada petani bawang merah dan menganalisis persepsi petani terhadap produk pestisida. Variabel bauran pemasran yang diteliti antara lain produk, harga, tempat dan promosi. Metode pengambilan sampel probability sampling dengan menggunakan teknik simple random sampling. Populasi pada penelitian ini yaitu petani bawang merah yang berjumlah 296 petani yang tergabung pada kelompok tani di Desa Torongrejo, dalam menentukan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 15% sehingga didaptkan sampel sebanyak 39 petani bawang merah yang pernah menggunakan pestisida produk PT. Bayer Indonesia yaitu jenis fungisida antracol kemudian diambil datanya dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Penelitian ini menggunakan key informant dalam mengumpulkan dan melengkapi informasi. Lokasi penelitian dilakukan di desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, yang mayoritas penduduknya berkerja sebagai petani dan melakukan usahatani bawang merah. Proses analisisnya menggunakan statistika deskriptif dengan menggunkan bantuan program SPSS. Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bayer Indonesia produk fungisida antracol menawarkan produk yang berkualitas dengan mengeluarkan tiga ukuran kemasan. Tidak ada diskriminasi harga terhadap konsumen akhir, konsumen akhir tidak mendapatkan potongan harga, melainkan berupa pemberian atk ataupun kupon undian dalam jumlah tertentu. PT. Bayer Indonesia dalam strategi tempat tidak membatasi retail untuk lokasinya. Saluran distribusi yang dilakukan PT. Bayer Indonesia dilakukan oleh distributor yang nantinya akan disalurkan kepada retail. Promosi yang dilakuakan oleh perusahaan berupa pemberian hadiah, pemasangan banner ataupun poster. Persepsi petani terhadap strategi bauran pemasaran yang dilakukan PT. Bayer Indinesia bernilai positif atau baik dengan nilai persentase variabel produk sebesar 63%, harga sebesar 71,8%, tempat sebesar 66,7% dan promosi sebesar 56,4% dari jumlah sampel. Pada penerapan strategi bauran produk perusahaan dapat lebih memfokuskan variasi ukuran kemasan. Pada strategi bauran harga, perusahaan dapat memberikan potongan harga berupa potongan harga awal. Pada strategi bauran tempat dapat memperbaiki dalam melakukan proses pelayanan yang dilakukan oleh ritail dan pada strategi bauran pemasaran promosi perusahaan dapat memberikan promosi berupa potongan harga secara langsung kepada konsumen akhir dengan melakukan koordinasi dengan retail.