Analisis Korelasi Antara Tingkat Sosial Ekonomi Rumah Tangga Dengan Kualitas Pengambilan Keputusan Pembelian Beras Organik (Studi Kasus Di Perumahan Permata Jingga Kota Malang

Main Author: Fitriani, Wiwik
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130406/
Daftar Isi:
  • Beras organik merupakan beras yang dihasilkan dengan menggunakan teknik pertanian organik, dimana pupuk yang digunakan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, sehingga sangat aman dan sehat dikonsumsi oleh balita, orang dewasa, maupun para manula. Permintaan beras organik diperkirakan meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan bagi tubuh dan lingkungan. Beras organik mempunyai potensi dan kualitas yang lebih baik dibanding beras non organik sehingga beras organik mempunyai harga lebih mahal dibanding dengan harga beras non organik. Ketersediaan beras organik terbatas dan hanya tersedia di pasar modern sehingga beras organik mempunyai segmen pasar sendiri yaitu masyarakat perkotaan yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke atas. Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian suatu produk.Konsumen yang mempunyai tingkat sosial ekonomi berbeda, maka kualitas pengambilan keputusan pembelian produk juga berbeda. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian tentang korelasi antara tingkat sosial ekonomi rumah tangga dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik. Penelitian ini bertujuan 1) Mendeskripsikan perilaku konsumen dalam pembelian beras organik pada rumah tangga, 2) Menganalisis korelasi antara tingkat sosial ekonomi rumah tangga dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu di perumahan Permata Jingga karena memiliki akses yang mudah dengan pasar modern (supermarket) yang menyediakan beras organik seperti Giant cabang Dinoyo, Hypermart Malang Town Square, Giant Ekstra Mall Olimpic Garden, swalayan Dinoyo, Persada dan lain-lain, sehingga populasi pada perumahan Permata Jingga Malang diasumsikan merupakan populasi konsumen efektif (Effective Consumer) dalam mengkonsumsi beras organik. Permata Jingga merupakan salah satu perumahan untuk masyarakat yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke atas. Menurut Winarno (2004), masyarakat yang mempunyai kelas menengah ke atas dapat memicu peningkatan permintaan pangan organik, sehingga lokasi pada penelitian ini ditentukan di perumahan Permata Jingga Kota Malang. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling dengan membagi populasi menjadi dua strata yaitu strata tinggi dan rendah. Strata penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dari usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jumlah anggota keluarga. Kemudian diambil sampel secara berimbang yaitu 10% dari jumlah populasi setiap sub/sel strata tersebut, sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 orang dari warga perumahan Permata Jingga. Metode pengumpulan data yaitu secara primer dan sekunder. Metode analisis data dengan menggunakan analisis Chi Square untuk menganalisis tujuan penelitian yang kedua. ii Hasil penelitian dengan menggunakan analisis Chi Square atau uji Kai Kuadrat (X2) dengan signifikansi 95% (α 0,05) dan X2tabel= 3,8414, mengenai korelasi antara tingkat sosial ekonomi rumah tangga dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik, diketahui bahwa usia (X1) terdapat korelasi dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik dengan X2 hitung sebesar 4,208. Tingkat pendidikan (X2) terdapat korelasi dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik dengan X2 hitung sebesar 5,453.Tingkat pendapatan (X3) terdapat korelasi dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik dengan X2 hitung sebesar 12,536. Jumlah anggota keluarga (X4) terdapat korelasi dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik dengan X2 hitung sebesar 4,361. Sedangkan hasil secara keseluruhan diketahui bahwa antara tingkat sosial ekonomi terdapat korelasi dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik dengan X2 hitung sebesar 14,060. Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah 1).Perilaku pembelian setiap rumah tangga berbeda-beda sehingga para pemasar harus bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, 2).Bagi para pemasar dapat menentukan strategi pemasaran dan target pasar secara tepat, dengan melihat karakteristik dan perilaku konsumen beras organik karena jika dilihat dari hasil penelitian antara keempat variabel tingkat sosial ekonomi rumah tangga yang berkorelasi paling kuat dengan kualitas pengambilan keputusan pembelian beras organik adalah tingkat pendapatan, maka para pemasar dapat menentukan target pasar sasaran adalah masyarakat yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi.