Analisis Efisiensi Alokatif Pengunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Nanas (Ananas comosus L) (Kasus di Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri)
Main Author: | Variris, AdistaRahmadani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130402/ |
Daftar Isi:
- Provinsi Jawa Timur Memiliki Potensi Besar Untuk Pengembangan Produksi Nanas Yaitu Sebesar 196.581 Ton (Bps, 2013). Desa Ngancar Kabupaten Kediri, Terletak Pada Ketinggian 555 Mdl Dengan Curah Hujan Rata-Rata 21 Mm Per Hari Dan Suhu Rata-Rata 300 Sesuai Untuk Daerah Pertanian, Khususnya Komoditas Hortikultura Termasuk Nanas. Desa Ngancar, Kabupaten Kediri Merupakan Desa Yang Berpotensi Tinggi Untuk Membudidayakan Nanas Yang Didukung Dengan Hasil Produksi 143.366,4 Ton. Pada Umumnya, Permasalahan Yang Sering Dihadapi Dalam Usahatani Nanas Di Desa Ngancar Adalah Rendahnya Produktivitas Nanas Disebabkan Sempitnya Lahan Garapan Petani Dan Mahalnya Biaya Produksi Seperti Harga Bibit, Pupuk Dan Zpt. Hal Tersebut Membuat Petani Nanas Membatasi Penggunaan Zpt Dan Pupuk. Kemudian Mahalnya Harga Bibit Yang Berkualitas, Sehingga Petani Membuat Bibit Sendiri Tanpa Memperhatikan Sop (Standard Operating Prosedure). Penelitian Ini Bertujuan Untuk Menganalisis Kelayakan Usahatani Nanas Di Desa Ngancar Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, Menganalisis Input Produksi Yang Berpengaruh Nyata Terhadap Produksi Dan Menganalisis Tingkat Efisiensi Alokatif Penggunaan Input Produksi. Penentuan Daerah Penelitian Dilakukan Secara Sengaja (Purposive) Yaitu Di Desa Ngancar. Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Khususnya Pada Gapoktan Langgeng Mulyo. Lokasi Penelitian Ditentukan Berdasarkan Pertimbangan Desa Ngancar Merupakan Salah Satu Kawasan Pengembangan Usahatani Nanas. Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Petani Nanas Di Desa Ngancar Dengan Total Populasi 1850 Orang. Penentuan Sampel Menggunakan Metode Simple Random Sampling Maka Didapat 43 Sampel. Jenis Data Yang Digunakan Adalah Data Primer Dan Data Sekunder. Data Primer Terdiri Dari Observasi Dan Wawancara, Sedangkan Data Sekunder Diperoleh Dari Badan Pusat Statistik. Analisis Data Kuantitatif Menggunakan Analisis Faktor-Faktor Produksi Usahatani, Analisis Efisiensi Alokatif Dan Analisis Kelayakan Usahatani Nanas. Untuk Analisis Faktor-Faktor Produksi Menggunakan Fungsi Produksi Cobb- Douglass, Sedangkan Analisis Efisiensi Alokatif Menggunakan Perbandingan Nilai Produk Marjinal (Npm) Dengan Harga Faktor Produksi Dan Untuk Analisis Tingkat Biaya Produksi Usahatani Menggunakan Analisis Biaya, Penerimaan, Pendapatan Dan R/C Ratio. Berdasarkan Dari Hasil Analisis Usahatani Nanas Biaya Total Rata-Rata Per Hektar Dalam Satu Musim Tanam Sebesar Rp 62.712.339,- Dengan Rincian Total Biaya Tetap Sebesar Rp 25.098.016,- Dan Biaya Variabel Sebesar Rp 37.614.322,-. Rata-Rata Total Penerimaan Petani Di Daerah Penelitian Sebesar Rp 114.464.918,- Dan Rata-Rata Pendapatan Sebesar Rp 51.752.579,- Sehingga Diperoleh Nilai Rc Ratio Sebesar 1,83. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Rata-Rata Usahatani Nanas Di Daerah Penelitian Sudah Layak Dan Menguntungkan, Karena Rata-Rata Nilai R/C Rationya Ii Lebih Dari 1. Dalam Hal Ini Maka Setiap Rp 1,00 Yang Diinvestasikan Akan Menghasilkan Penerimaan Sebesar Rp 1,83. Berdasarkan Hasil Analisis Regresi Dengan Menggunakan Fungsi Produksi Cobb-Douglass Diperoleh Uji F Menunjukkan Bahwa Dari Semua Variabel Bebas Yang Terdiri Dari Lahan, Bibit, Pupuk, Zpt Dan Tenaga Kerja Berpengaruh Terhadap Variabel Terikat Yaitu Produksi Nanas. Angka R2 (R Square) Sebesar 0,941 Atau 94,1% Hal Ini Menunjukkan Bahwa Variasi Variabel Bebas Yang Digunakan Dalam Model Mampu Menjelaskan Sebesar 94,1% Variasi Variabel Terikat. Sedangkan Faktor-Faktor Produksi Yang Berpengaruh Terhadap Produksi Nanas Yaitu Faktor Lahan (X1), Pupuk (X3) Dan Tenaga Kerja (X5). Sedangkan Faktor Produksi Faktor Bibit (X2) Dan Zpt (X4) Menunjukkan Bahwa Tidak Ada Pengaruh Nyata Terhadap Produksi Nanas Di Desa Ngancar Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Analisis Tingkat Efisiensi Alokatif Faktor Produksi Diperoleh Bahwa Nilai Npmx/Px Faktor Lahan Sebesar (16,33) Lebih Besar Dari Pada 1 Sehingga Menunjukkan Variabel Tersebut Belum Efisien Dalam Penggunaannya Faktor Produksi Lahan, Pupuk (1,18) Lebih Besar Dari 1 Sehingga Menunjukkan Variabel Tersebut Belum Efisien Dalam Penggunaannya Faktor Produksi Pupuk, Sedangkan Faktor Tenaga Kerja Sebesar (1,49) Lebih Besar Dari Pada 1 Sehingga Menunjukkan Variabel Tersebut Belum Efisien Dalam Penggunaannya Faktor Produksi Tenaga Kerja. Dari Hasil Koefisien Regresi Dan Efisiensi Alokatif Untuk Mengatasi Belum Optimalnya Penggunaan Lahan, Pupuk Dan Tenaga Kerja, Maka Disarankan Dalam Penggunaan Input Produksi Harus Sesuai Dengan X Optimal. Penggunaan Lahan, Pupuk Dan Tenaga Kerja Yang Optimal, Untuk Luasan Lahan 7,02 Hektar, Penggunaan Pupuk 72,15 Drum Per Hektar Dan Penggunaan Tenaga Kerja 223,62 Hok Per Hektar. Saran Yang Dapat Diberikan Perlu Adanya Penyuluhan Pertanian Secara Menyeluruh Bagi Petani Nanas Terkait Dengan Budidaya Tanaman Nanas Dari Instansi Yang Terkait. Penyuluhan Ini Diharapkan Agar Produksi Dan Pendapatan Petani Semakin Tinggi