Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Rencana Proyek Pembangunan Agroeduwisata Di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang
Main Author: | Safitri, Nur Inas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13040/1/NUR%20INAS%20SAFITRI.pdf http://repository.ub.ac.id/13040/ |
Daftar Isi:
- Degradasi yang terjadi pada tanah akibat dari penggunaan secara terus menerus dan penambangan membuat produktivitas lahan berkurang dan tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan lahan terdegradasi bekas tambang pasir di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. KLHK bekerjasama dengan Universitas Brawijaya berencana mereklamasi lahan tersebut menjadi agroeduwisata. Suhartini, dkk (2017) dalam laporannya mengungkapkan bahwa rencananya dalam agroeduwisata akan disediakan beberapa fasilitas seperti pertunjukan di amphiteater, pemandangan alam yang indah, camping ground, fasilitas edukasi (pengamatan kebun, panen jagung dan pasca panen jagung) serta fasilitas umum seperti gazebo, mushola, toilet dan pujasera. Penentuan harga tiket masuk yang sesuai akan dapat bermanfaat saat agroeduwisata ini sudah dibuka nantinya. Analisis kesediaan membayar atau willingness to pay (WTP) dapat digunakan untuk menilai atau memberikan valuasi atas jasa lingkungan, sehingga peneliti dapat mengestimasi harga tiket masuk ke tempat agroeduwisata. Tujuan dari penelitian ini ialah:(1) mengetahui nilai WTP masyarakat terhadap rencana proyek pembangunan agroeduwisata di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang serta (2) mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai WTP masyarakat terhadap rencana proyek pembangunan agroeduwisata di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan bersifat numerik. Metode valuasi kontingensi atau biasa dikenal dengan CVM (Contingent Valuation Method) digunakan untuk memberikan penilaian terhadap rencana proyek agroeduwisata. Nilai tersebut kemudian disebut sebagai nilai WTP. Teknik bidding game juga digunakan saat wawancara untuk mendapatkan besar nilai WTP. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar nilai WTP. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Warga yang tinggal disekitar lokasi proyek terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi proyek lebih paham kondisi lingkungan disana. Jumlah responden dihitung dengan menggunakan rumus slovin sehingga didapatkan 45 responden sebagai sampel dari penelitian ini. Hasil penelitian didapatkan rata-rata WTP sebesar Rp9.333,33. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masyarakat bersedia membayar Rp9.333,33 untuk menikmati fasilitas yang ditawarkan oleh rencana proyek agroeduwisata. Faktorfaktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap besar nilai WTP ialah pengetahuan agroeduwisata pada tingkat kepercayaan 95% dan usia pada tingkat kepercayaan 85%. Faktor lain seperti lama pendidikan, pendapatan dan jarak ii tempat tinggal responden dengan lokasi proyek tidak berpengaruh signifikan terhadap besar nilai WTP. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberi beberapa rekomendasi. Pertama, untuk menggunakann nilai rata-rata WTP Rp9.333,33 sebagai pertimbangan untuk harga tiket masuk ketika agroeduwisata sudah dibuka nantinya. Kedua, untuk pengelola agroeduwisata nantinya agar menggunakan segmentasi pasar kepada orang dewasa serta melakukan promosi yang mengandung unsur fasilitas, aktifitas, daya tarik serta manfaat dari agroeduwisata. Terakhir, kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa untuk mempertimbangkan dengan baik variabel yang akan digunakan, menambah variabel yang dimungkinkan memiliki pengaruh serta menaikkan jumlah sampel, disarankan juga agar mempersiapkan diri dengan baik serta jeli sebelum dan saat pengambilan data agar data yang diperoleh lebih akurat.