Pengaruh Aplikasi Arang Hayati Dan Sisa Tanaman Legum Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Ubi Jalar Varietas Lokal Ungu Di Lahan Kering
Main Author: | Wilujeng, EllyDaruIka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130379/ |
Daftar Isi:
- Ubi jalar merupakasan komoditas penting yang banyak dibudidayakan di lahan kering. Namun, produksi ubi jalar sampai saat ini masih rendah, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat kesuburan tanah pada lahan kering. Lahan kering berpotensi dalam mendukung daya tumbuh tanaman legum yang biomasanya bisa dimanfaatkan sebagai tanaman alternatif sumber bahan organik untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Kandungan bahan organik dalam tanah, belum mampu memenuhi kebutuhan unsur hara. Hal ini dapat diakibatkan oleh sinkronisasi yang tidak terjadi antara unsur hara dalam tanah dengan kebutuhan tanaman akan unsur hara tersebut. Sehingga sangat dibutuhkan arang hayati (biochar) dengan tanaman jenis legum dalam usaha mempercepat peningkatan retensi hara bagi tanaman. Arang hayati (biochar) dari sekam padi merupakan salah satu potensi melimpah tetapi tidak dimanfaatkan dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh kombinasi arang hayati (biochar) dan biomasa tanaman Mucuna pruriens, Psophocarpus tetragonolubus, Phaseolus lunatus, Dolichos lablab terhadap kesuburan, pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di lahan petani Jombang. Tersusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan 13 perlakuan dan 3 ulangan yaitu: Kontrol = 0 t biomasa tanaman/ha dan 0 t arang hayati/ha; 50MP+50AH = 2.5 t M pruriens/ha dan 2.5 t arang hayati/ha; 75MP+25AH = 3.75 t M pruriens/ha dan 1.25 t arang hayati/ha; 100MP+0AH = 5 t M pruriens/ha dan 0 t arang hayati/ha; 50PT+50AH = 2.5 t P tetragonolubus/ha dan 2.5 t arang hayati/ha; 75PT+25AH = 3.75 t P tetragonolubus/ha dan 1.25 t arang hayati/ha; 100PT+0AH = 5 t P tetragonolubus/ha dan 0 t arang hayati/ha; 50PL+50AH = 2.5 t P lunatus/ha dan 2.5 t arang hayati/ha; 75PL+25AH = 3.75 t P lunatus/ha dan 1.25 t arang hayati/ha; 100PL+0AH = 5 t P lunatus/ha dan 0 t arang hayati/ha; 50DL+50AH = 2.5 t D lablab/ha dan 2.5 t arang hayati/ha; 75DL+25AH = 3.75 t D lablab/ha dan 1.25 t arang hayati/ha; 100DL+0AH = 5 t D lablab/ha dan 0 t arang hayati/ha. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi arang hayati (biochar) sekam padi dan sisa tanaman legum meningkatkan kesuburan tanah dengan nilai 20,30% pH, 24,27% P, 91,14% dan 92,04% N jika dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan 2.5 t D lablab/ha dan 2.5 t arang hayati/ha (DL + 50 AH) meghasilkan produksi terbaik dengan hasil produksi ubi jalar sebesar 16.53 t/h atau meningkat 347,9% jika dibandingkan dengan kontrol.