Kinerja Rantai Pasok Pada Agroindustri Produk Keripik Nangka Berdasarkan Proses Inti Pada Supply Chain Operation Reference (Scor) (Kasus Di Cv. Kajeye Food, Malang, Jawa Timur)

Main Author: Arum, HannaCitaning
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130361/
Daftar Isi:
  • Salah satu komoditas pertanian yang termasuk dalam subsektor tanaman hortikultura adalah buah nangka. Buah nangka sebagian besar dimanfaatkan dalam bentuk segar dan diolah dalam berbagai bentuk olahan minuman dan makanan seperti keripik nangka. Dalam penyediaan produk keripik nangka, perusahaan membutuhkan integrasi dari semua aspek mulai dari pemasok hingga konsumen. Peran semua elemen dalam proses produksi keripik nangka ini sangat penting dalam mencapai kepuasan konsumen akhir. Banyaknya pihak yang terkait dalam rantai pasok dapat menimbulkan berbagai masalah apabila perusahaan tidak mengetahui pencapaian kinerja rantai pasok selama ini. Sehingga perusahaan memerlukan suatu pengukuran terhadap kinerja rantai pasok. Penerapan manajemen rantai pasok selama ini tidak selalu lancar, sehingga menyebabkan berbagai permasalahan di sepanjang rantai pasokan seperti kurangnya persediaan terhadap produk setengah jadi yang dapat menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan konsumen. Banyaknya permasalahan di sepanjang rantai pasok menandakan bahwa agroindustri produk keripik nangka membutuhkan manajemen rantai pasok yang terintegrasi secara keseluruhan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi rantai pasok pada agroindustri produk keripik nangka, (2) menganalisis kinerja rantai pasok pada agroindustri produk keripik nangka, dan (3) menganalisis prioritas perbaikan dari indikator kunci pada kinerja rantai pasok agroindustri keripik nangka. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Kajeye Food, Malang, Jawa Timur. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan kuisioner, sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh melalui metode dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif mengenai rantai pasok produk keripik nangka di perusahaan, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dengan (1) metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk melakukan pembobotan terhadap perspektif, dimensi, dan indikator kunci kinerja (key performance indicator), (2) metode Objective Matrix (OMAX) untuk melakukan sistem skor pada setiap kinerja indikator kunci kinerja (key performance indicator), dan (3) metode Traffic Light System untuk mengevaluasi pencapaian kinerja indikator kunci kinerja (key performance indicator). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa anggota dari rantai pasok produk keripik nangka adalah pemasok, pabrik, pengecer, dan konsumen. Adapun aliran barang selama ini belum optimal karena persediaan produk setengah jadi yang terbatas. Aliran barang dimulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi, aliran keuangan dimulai dari pembayaran bahan baku dari perusahaan ke pemasok dan pembayaran produk jadi dari pengecer maupun konsumen kepada perusahaan, sedangkan aliran informasi berjalan dari pemasok sampai konsumen maupun sebaliknya. Adapun hasil yang didapat dari ii pengukuran kinerja rantai pasok pada agroindustri produk keripik nangka adalah sebesar 7,074. Nilai tersebut termasuk dalam kategori kuning yang menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok secara keseluruhan belum mencapai target kinerja yang diharapkan meskipun hasilnya hampir mendekati target yang ditetapkan. Dengan demikian, pihak manajemen harus berhati-hati dengan adanya berbagai macam kemungkinan yang dapat menurunkan kinerja rantai pasok produk keripik nangka dan tetap melakukan peningkatan kinerja rantai pasok secara terus menerus. Adapun rancangan prioritas perbaikan diberikan kepada indikator yang berada pada kategori merah, dikarenakan indikator tersebut berada jauh dari target yang telah ditetapkan. Indikator yang mendapatkan prioritas perbaikan tersebut adalah tingkat ketepatan pemenuhan produk dengan jumlah permintaan pembeli. Saran yang diberikan adalah (1) Agroindustri keripik nangka diharapkan dapat mengoptimalkan aliran dalam rantai pasok, terutama aliran barang, (2) Hendaknya agroindustri keripik nangka memperbaiki indikator yang menyebabkan kinerja rantai pasok belum terpenuhi, (3) Rancangan prioritas perbaikan yang diberikan terhadap indikator yang termasuk dalam kategori merah adalah agroindustri perlu melakukan peningkatan kapasitas produksi, melakukan pembenahan manajemen persediaan produk setengah jadi, dan melakukan peramalan secara akurat terhadap permintaan keripik nangka. Adapun saran selanjutnya adalah (4) sebaiknya pada penelitian selanjutnya menggunakan semua dimensi yang ada, terutama biaya (cost) dan aset (asset), hal ini dilakukan agar semua indikator kinerja dari segala aspek dapat terukur, sehingga dapat meningkatkan kinerja rantai pasok perusahaan.