Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Agribisnis Belimbing Manis Tasikmadu (Studi Kasus Di Kelompok Tani Lintang Tresno Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban)

Main Author: Anshori, MZainul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130339/
Daftar Isi:
  • Jawa Timur merupakan salah satu propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia dengan produksinya sebesar 18,202 ton/tahun. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kota-kota sentra penghasil belimbing manis, diantaranya adalah Blitar, Tulung Agung dan Tuban. Namun banyaknya daerah di Jawa Timur belum mencukupi konsumen. Namun produktivitas perkebunan belimbing manis tasikmadu masih tergolong rendah, data perkebunan belimbing satu tahun terakhir output buah belimbing rata-rata masih 2,5 ton/ha. Kelompoktani Lintang Tresno merupakan organisasi yang mengkordinasi kegiatan agribisnis belimbing manis di Desa Tasikmadu, melalui kelompok ini petani diharapkan bisa termotivasi untuk ikut serta mengembangkan buah belimbing, akan tetapi petani yang ikut berpartisipasi masih dilingkup Desa Tasikmadu saja, sehingga buah belimbing hanya bisa di jumpai di Desa Tasikmadu saja. Menurut data dari dinas pertanian Kabupaten Tuban lahan yang cocok ditanami buah belimbing bukan hanya pada Desa Tasikmadu namun di sebelah Desa Tasikmadu yaitu desa panyuran juga berpotensi untuk bisa ditanami buah belimbing, akan tetapi hingga saat ini warga Desa Panyuran hanya menanam buah belimbing dalam lingkup kecil atau memanfaatkan lahan pekarangan sehingga hasil produktivitasnya hanya dikonsumsi sendiri. Terdapat beberapa faktor yang menentukan keberhasilan petani dalam kegiatan agribisnis belimbing manis, faktor tersebut yang melekat dari diri petani itu sendiri dan faktor diluar dari luar petani sendiri, dalam diri petani seperti usia, pengalaman dan tingkat pendidikan, dan dari luar seperti peran pendukung agar tersuksesnya kegiatan agribisnis seperti peran kelembagaan dan peran kredit yang digunakan untuk petani sebagai modal untuk mengembangkan kegiatan agribisnis, namun faktor pengalaman dari petani masih rendah dikarenakan kegiatan agribisnis belimbing merupakan kegiatan yang baru dilakukan oleh petani di Desa tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan Kegiatan Agribisnis Belimbing Manis (2) Menganalisis tingkat partisipasi petani dalam kegiatan agribisnis belimbing manis (3) Mendeskripsikan faktor internal dan eksternal petani yang menentukan partisipasi dalam kegiatan agribisnis (4) Menganalisis Korelasi faktor internal dan eksternal dengan partisipasi dalam kegiiatan agribisnis. Informasi tentang kegiatan agribisnis belimbing manis pada tempat penelitian ini diperoleh melalui wawancara yang mendalam. Teknik yang digunakan dalam pengambilan responden ini menggunakan sensus. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) Analisis deskriptif dengan alat bantu likert. Analisis ini untuk mengidentifikasi kegiatan agribisnis dengan faktor internal dan eksternal petani, (2) Analisis kuantitatif meliputi skoring dan analisis korelasi Rank Spearman yang digunakan untuk menganalisis Korelasi antara variable yang diuji.Kegiatan agribisnis belimbing manis yang dilakukan oleh kelompok tani lintang tresno terdapat 4 jenis kegiatan, yaitu subsistem hulu, subsistem usahatani, subsistem pasca panen dan sub sistem pemasaran. Tingkat partisipasi petani diukur berdasarkan 3 jenis partisipasi yaitu, partisipasi dalam perencanaan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam evaluasi. Nilai partisipasi petani dalam perencanaan rendah dengan nilai presentase 45.95%. Sedangkan partisipasi petani dalam pelaksanaan tergolong sedang dengan nilai presentase 75.93% dan partisipasi petani dalam evaluasi tergolong sedang dengan nilai presentase 60.91%. Jika ditotal secara keseluruhan tingkat partisipasi petani tergolong sedang dengan nilai presentase 62.28%. Faktor internal yang menentukan partisipasi adalah usia, tingkat pendidikan dan pengalaman. Dan faktor eksternal adalalah luas lahan, dan peran kelembagaan. Aspek-aspek yang memiliki Korelasi dengan partisipasi adalah usia, tingkat pendidikan, pengalaman dan peran kelembagaan. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah (1) Bagi petani, Pada kegiatan agribisnis belimbing manis, khususnya pada kegiatan pasca panen, seharusnya kegiatan packaging dan penyimpanan perlu diperhatikan secara konsisten. Karena pada kegiatan tersebut jika petani tidak langsung menemukan target pasar maka penyimpanan akan lama dan akan merubuh bentuk fisik dari buah belimbing itu sendiri. (2) Bagi kelompok tani agar dibentuk kegiatan pasca panen semacam pembuatan produk agar buah belimbing memiliki nilai tambah untuk menarik konsumen. Selain itu memaksimalkan petani yang berpartisipasi dalam merencanakan agar petani lebih produktif untuk kedepannya. (3) Bagi pemerintah setempat agar lebih intensif dalam mengawasi perkembangan pembangunan yang berada di wilayah Kabupaten Tuban agar petani merasa dihargai sekaligus termotivasi karena adanya respon yang baik oleh pemerintah.