Analisis Penerapan Green Marketing Strategy Dalam Peningkatan Volume Penjualan Sayuran Organik (Studi Kasus di Kelompok Tani Wanita Vigur Organik, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungandang, Kota
Daftar Isi:
- Pembangunan hortikultura telah memberikan sumbangan yang berarti bagi sektor pertanian maupun perekonomian nasional, diketahui dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) jumlah rumah tangga yang mengandalkan sumber pendapatan dari sub sektor hortikultura, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 3.773.250 (Dirjen Hortikultura, 2013). Salah satu perkembangan bisnis hortikultura ditunjukkan dengan makin diminatinya sayuran organik oleh masyarakat. Adanya potensi permintaan sayuran organik, membuat Kelompok Tani Wanita Vigur Organik sebagai salah satu pelaku bisnis organik melakukan suatu strategi pemasaran yang berbasis lingkungan. Strategi pemasaran yang diterapkan disana adalah Green Marketing Strategy, yaitu suatu strategi pemasaran yang berbasis lingkungan. segala aktivitas pemasaran yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, yaitu dengan meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan baik dari segi produksi hingga tahap promosinya.memasukkan indikator hijau. Dimana untuk melihat adanya implementasi strategi pemasaran ini dilakukan melalui pendekatan marketing mix yakni memasukkan indicator hijau dalam kombinasi strategi inti dari pemasaran yang mencakup Price, Product, Promotion, dan Place. Dalam strategi pemasaran terdapat variable yang diukur dengan indikator-indikator yang merepresentasi katagori hijau (sehat dan ramah lingkungan) suatu produk yang menjadi suatu cara mencapai tujuan profit perusahaan dimana ditunjukkan oleh tercapainya peningkatan volume penjualan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujun untuk menganalisis implementasi Green Marketing Strategy di Kelompok Tani Wanita Vigur Organik dan variable apa sajakah dari Green Marketing Strategy yang berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan sayuran organik disana. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Kelompok Tani Wanita Vigur Organik, Kelurahan Cemorokandang, Kelurahan Kedungkandang, Kota Malang. Metode penentuan responden yang dilakukan adalah metode sensus. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Pada alat analisis deskriptif yakni menjabarkan interpretasi berdasarkan hasil kuisioner dengan skala guttman, dan analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh biaya penerapan Geen Marketing Strategy terhadap peningkatan volume penjualan sayuran organik selama tahun 2013. Penyebaran kuisioner dilkukan secara langsung dan serentak, artinya kuisioner mengetahui implementasi Green Marketing pada komoditas bayam dan kangkung dijadikan satu kuisioner karena item pertanyaan pada masing-masing variable adalah sama yang membedakan hanyalah jumlah responden untuk komoditas bayam sebanyak 12 orang dan komoditas kangkung sebanyak 10 orang yang dalam interpretasi skala Guttmannya akan dibedakan sesuai jumlah responden. Untuk komoditas bayam diperoleh hasil sebesar 76 persen yang berarti bahwa di Kelompok Tani Wanita Vigur Organik telah 76 persen menerapkan Green Marketing, untuk perhitungan pada komoditas kangkung diperoleh hasil sebesar 75 persen yang berarti bahwa untuk komoditas Kangkung, Vigur organik telah 75 persen menerapkan Green Marketing. Sedangkan untuk hasil analisis regresi linier berganda diperoleh hasil akhir untuk komoditas bayam nilai uji asumsi klasik bahwa variable Green product dan Green Promotion diatas terditribusi secara normal dan bebas dari gejala multikolinieritas,autokorelasi, ataupun heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil regresi diperoleh hasil nilai R2 sebesar 0,916 yang berarti bahwa 91,6 persen volume penjualan bayam dipengaruhi oleh Green Product dan Green Promotion yang terdapat di dalam model. Sedangkan sisanya, yakni sebesar 8,4 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Untuk uji keberartian koefisisen (t) variable Green Product berpengaruh nyata, positif, dan signifikan sedangkan variable Green Promotion tidak ada hubungan yang nyata, positif, dan signifikan sama sekali. Dan untuk komoditas kangkung yaitu menunjukkan konklusi nilai uji asumsi klasik bahwa variable diatas terditribusi secara normal dan bebas dari gejala multikolinieritas,autokorelasi, ataupun heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil regresi diperoleh hasil nilai R2 sebesar 0,765 yang berarti bahwa 76 persen volume penjualan kangkung dipengaruhi oleh biaya produksi, biaya distribusi dan biaya promosi yang terdapat di dalam model. Sedangkan sisanya, yakni sebesar 24 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Untuk uji keberartian koefisisen (t) variable Green Product berpengaruh nyata, positif, dan signifikan, sedangkan variable Green Promotion tidak menunjukkan hubungan apapaun. Kesimpulan yang bias diambil dari hasil analisis tersebut yakni, dalam menerapkan Green Marketing, untuk komoditas bayam Vigur Organik telah 76 persen menerapkan Green Marketing, sedangkan untuk komoditas bayam telah menerapakan 75. Sedangkan hasil analisis untuk variabel yang berpengaruh dalam peningkatan volume penjualan sayuran organik baik untuk bayam ataupun kangkung, hanya variabel Green Product yang memiliki hubungan nyata, positif, dan signifikan, dan variabel Green Promotion tidak memiliki hubungan apapun.