Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Dalam Usahatani Brokoli Organik Di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu
Main Author: | Purwitasari, Endah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130325/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki potensi sebagai penghasil produk pangan organik yang dapat bersaing di pasar global, sehingga pada tahun 2010 Departemen Pertanian mencanangkan program Go Organik. Salah satu pengupayaan program ini adalah pada Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, penerapan pertanian organik menjadikan desa tersebut sebagai sentra petik sayur organik dan supplier sayuran organik. Salah satu komoditas yang menjadi unggulan adalah brokoli organik dimana tingkat permintaannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan komoditas sayur lainnya yaitu sekitar 933,50 kg sedangkan untuk tomat organik sebesar 848,83 kg dan seledri organik sebesar 108,67 kg. Meskipun harga jual dari brokoli organik ini relatif tinggi, namun tidak menjadikan semua petani mau menerapkan usahatani brokoli organik. banyak petani yang beranggapan bahwa pertanian organik kurang menguntungkan. Beberapa faktor juga menjadi kendala oleh para petani. Faktor yang paling jelas terlihat adalah kurangnya pasokan pupuk organik yang ada di Desa Sumberejo. Desa sumberejo memiliki potensi untuk menghasilkan sayur organik yang produknya mampu bersaing, akan tetapi hal tersebut kurang didukung oleh keinginan petani di lokasi penelitian yang masih saja menerapkan petanian non organik. Selain itu banyaknya faktor-faktor internal maupun eksternal juga menjadi penyebab desa ini belum dapat mengembangkan pertanian organik secara meluas. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis perbedaan tingkat pendapatan antara petani brokoli organik dengan petani brokoli non organik di Desa Sumberejo. 2) Menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan petani dalam usahatani brokoli organik atau brokoli non organik di Desa Sumberejo. Penelitian ini mengambil sampel keseluruhan sebanyak 50 petani dengan teknik sampel random berlapis yang terdiri dari 14 petani brokoli organik dan 36 petani brokoli non organik. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan pendapatan antara kedua kategori petani adalah analisis usahatani dan uji beda rata-rata dengan menggunakan uji t independent sample test. Metode regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam usahatani brokoli organik, dimana faktor-faktor tersebut antara lain umur (X1), pengalaman bertani (X2), pendapatan usahatani (X3), ketersediaan buruh tani (X4), ketersediaan pupuk organik di desa (X5), luas lahan (X6), modal (X7), dan peran Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) (X8). Kedua uji yang digunakan tersebut dilakukan dengan menggunakn bantuan SPSS 20 for windows. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani brokoli organik lebih tinggi sebesar Rp. 73.482.800/Ha/MT jika dibandingkan dengan petani brokoli non organik sebesar Rp. 35.166.385/Ha/MT. Uji t juga menunjukkan bahwa thitung (5,967) > ttabel (1,677) yang berarti terdapat perbedaan ii tingkat pendapatan yang signifikan antara kedua kategori pada tingkat kepercayaan 95%. Uji regresi logistik menunjukkan bahwa dari ke delapan faktor yang diduga, tiga faktor berpengaruh secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. terhadap pengambilan keputusan petani dalam usahatani brokoli organik di Desa Sumberejo yaitu faktor pendapatan usahatani (X3), ketersediaan pupuk organik di desa (X5), dan modal (X7) pada katergori modal 0 %. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang diajukan adalah agar petani di lokasi penelitian mau beralih ke usahatani brokoli organik karena pendapatannya lebih tinggi, bagi penyuluh pertanian agar dapat melakukan serangkaian kegiatan seperti sekolah lapang yang lebih rutin untuk menambah wawasan petani tentang pertanian organik. dan bagi pemerintah agar dapat mendukung, memfasilitasi serta melakukan pengawasan dalam penyaluran pupuk organik dan pestisida nabati untuk mewujudkan Desa Sumberejo sebagai kawasan pertanian organik.