Strategi Pemasaran Produk Olahan Salak Bangkalan (Studi Kasus Di Agroindustri Salak Bangkalan, Dusun Morkolak Timur, Desa Kramat, Kabupaten Bangkalan – Jawa Timur)

Main Author: Pratiwi, RestyMellida
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130321/
Daftar Isi:
  • Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia dan penting dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Pada jenis pangan buah-buahan konsumsi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah karena harga buah tergolong tinggi khususnya buah yang memiliki nilai kualitas tinggi. Salah satu buah yang memiliki ekonomis tinggi yaitu salak dengan komponen utama berasal dari buahnya (Ashari, 2013). Salak Bangkalan memiliki rasa manis, renyah dan masir serta ukuran buah yang lebih besar jika dibandingkan dengan buah salak Socah. Bahkan jika buah salak Bangkalan sudah benar-benar tua akan memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan buah salak pondoh. Adanya kwalitas buah salak Bangkalan yang baik, maka Agroindustri Salak Bangkalan melakukan pengolahan buah salak Bangkalan menjadi produk makanan dan minuman. Selain itu, kegiatan pengolahan buah salak Bangkalan yang dilakukan oleh Agroindustri Salak Bangkalan juga bertujuan untuk mengurangi kerugian yang dialami oleh petani salak pada saat panen raya. Agroindustri Salak Bangkalan merupakan industri pengolahan buah salak khas Bangkalan. Pemasaran produk olahan salak Bangkalan yang dilakukan Agroindustri salak Bangkalan selama ini hanya promosi melalui bazar yang diadakan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perdagangan, promosi mulut ke mulut, dan pemasaran produk yang berada ditoko oleh-oleh sekitar daerah Bangkalan. Strategi pemasaran tersebut masih lamban dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mengetahui tentang produk olahan salak Bangkalan ini. Selain itu, adanya persaingan dalam dunia usaha semakin mempersulit pemasaran produk tersebut. Agroindustri Salak Bangkalan merupakan satu-satunya industri pengolahan salak di Bangkalan akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya persaingan bisnis dengan industri pengolahan makanan dan minuman dengan bahan baku utama buah-buahan dari daerah lainnya. Hal ini merupakan alasan utama untuk melakukan riset tentang alternatif strategi pemasaran yang tepat dan penentuan prioritas alternatif strategi pemasaran sebagai acuan dalam penerapan strategi di perusahaan. Sehingga perusahaan memiliki fokus utama dalam melakukan kegiatan pemasaran produk olahan salak Bangkalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis alternatif strategi pemasaran produk olahan salak Bangkalan yang tepat untuk diterapkan di Agroindustri salak Bangkalan serta untuk menganalisis prioritas terbaik strategi pemasaran produk olahan salak Bangkalan yang dapat diterapkan oleh Agroindustri salak Bangkalan. Penelitian dilakukan di Agroindustri Salak Bangkalan, dusun Morkolak Timur, desa Kramat, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dengan pemilihan iv lokasi berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian (purposive). Responden penelitian ada 2 jenis yaitu responden perusahaan dan responden pakar (expert) dengan didasarkan pada asumsi bahwa informasi yang disampaikan responden dapat mewakili perusahaan dan pakar tentang keseluruhan kegiatan pemasaran yang dijalankan didalam perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ANP dan metode TOPSIS. Metode ANP (Analytic Network Process) digunakan untuk memprioritaskan kriteria-kriteria strategi pemasaran yang merupakan variabel dalam penelitian ini berdasarkan tingkat kepentingannya. Sedangkan metode TOPSIS digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam penerapan strategi yang tepat sehingga diperoleh urutan prioritas-prioritas strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan diperoleh alternatif-alternatif strategi pemasaran yang tepat pada produk olahan salak Bangkalan yang terdiri dari; memenuhi target permintaan pasar dengan memanfaatkan citra dan reputasi perusahaan, tenaga kerja, serta mempertahankan kekhasan produk dan harga produk yang terjangkau; memanfaatkan dukungan pemerintah setempat untuk peningkatan dan pengembangan usaha serta perbaikan infrastruktur; melakukan promosi produk dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi tanpa batas sehingga dapat memperluas daerah pemasaran produk. Pada analisis ANP diperoleh urutan prioritas subkriteria yang merupakan variabel penelitian yaitu menciptakan hubungan dengan konsumen (MK), keadaan finansial (KF), manajemen operasi yang baik (MO), keefektifan manajemen sumber daya manusia (MS), tingkat customer service (CS), brand and reputation (BR), mengetahui kebutuhan konsumen (KK), mengembangkan hubungan dengan konsumen (HK). Prioritas terbaik pada strategi pemasaran produk olahan salak Bangkalan adalah alternatif strategi pemasaran ketiga dengan persentase 41,42 %. Alternatif strategi pemasaran tersebut adalah melakukan promosi produk dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi tanpa batas sehingga dapat memperluas daerah pemasaran produk. Agroindustri Salak Bangkalan dapat lebih memfokuskan kegiatan pemasaran pada segmen promosi produk dengan memanfaatkan media sosial baik media elektronik maupun media cetak. Kegiatan promosi ini sangat baik untuk dilakukan karena akan mampu menarik konsumen membeli produk olahan salak Bangkalan. Saran yang dapat diberikan adalah dalam upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan pemasaran produk olahan salak Bangkalan, Agroindustri Salak Bangkalan diharapkan untuk dapat menerapkan strategi pemasaran yang telah dirumuskan agar kegiatan pemasaran produk olahan salak Bangkalan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan strategi pemasaran tersebut telah disesuaikan dengan permasalahan yang ada pada perusahaan. Perusahaan sebaiknya lebih memfokuskan kegiatan pemasaran produk olahan salak pada segmen promosi karena kegiatan promosi dapat mencakup lingkungan masyarakat yang luas.