Integrasi Pasar Cabai Merah Keriting (Capsicum Annuum L.) Di Kabupaten Malang
Main Author: | Astuty, Mega |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130317/ |
Daftar Isi:
- Cabai merah keriting salah satu jenis cabai yang sering mengalami fluktuasi harga tinggi, ketika penawaran cabai merah keriting dipasaran sedikit maka harga cabai merah keriting akan melonjak naik di atas harga normal dan ketika penawaran membanjiri pasar maka harga cabai merah keriting akan sangat turun. Fluktuasi harga yang relatif tinggi terjadi akibat kegagalan petani dan pedagang dalam mengatur volume penawaran yang sesuai dengan permintaan konsumen (Irawan, 2007). Kondisi demikian mengakibatkan terjadi ketimpangan harga antara produsen dan konsumen, sehingga dapat diindikasikan bahwa adanya peran lembaga pemasaran pada rantai pemasaran cabai merah keriting tinggi. Salah satu peran lembaga pemasaran yaitu sebagai informan dari konsumen ke produsen mengenai keadaan pasar. Namun, seringkali informasi tersebut cenderung tidak disalurkan sempurna ke produsen. Maka perlu dilakukan penelitian tentang integrasi pasar cabai merah keriting. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui integrasi pasar cabai merah keriting yang terjadi antara produsen (petani) dan pedagang besar, mengetahui integrasi pasar cabai merah keriting yang terjadi antara pedagang besar dan pedagang pengecer, dan mengetahui integrasi pasar cabai merah keriting yang terjadi antara produsen (petani) dan pedagang pengecer. Penelitian ini menggunakan data time series harga bulanan cabai merah keriting di Kabupaten Malang yang meliputi harga di pasar produsen (petani), pedagang besar dan pedagang pengecer (Rp/Kg) selama periode waktu 5 tahun dari tahun 2010 hingga 2014. Integrasi pasar cabai merah keriting di Kabupaten Malang di setiap tingkat pasar baik di pasar produsen (petani), pedagang besar dan pedagang pengecer menggunakan metode dengan model Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pasar yang terjadi antara produsen (petani) dan pedagang besar di Kabupaten Malang terintegrasi lemah. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji kointegrasi, estimasi model ECM yang menghasilkan nilai ECT negatif yaitu -0,3629 dan kausalitas granger. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan jangka panjang antara kedua pasar, namun pergerakan harga pada keseimbangan jangka pendek semakin menjauh dan membutuhkan waktu penyesuaian sekitar 2,7 bulan. Hal ini disebabkan karena informasi harga dari konsumen belum direspon dengan baik di produsen (petani). Integrasi pasar yang terjadi antara pedagang besar dan pedagang pedagang pengecer di Kabupaten Malang terintegrasi lemah. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji kointegrasi, estimasi model ECM yang menghasilkan nilai ECT negatif yaitu -0,4514 dan kausalitas granger. Dari hasil tersebut menjelaskan adanya hubungan jangka panjang yang stabil, namun pergerakan harga pada keseimbangan jangka pendek semakin menjauh dan membutuhkan waktu penyesuaian sekitar 2,2 bulan. Hal ini disebabkan karena antar pedagang tidak memberi informasi sempurna dan seimbang. ii Integrasi pasar yang terjadi antara produsen (petani) dan pedagang pengecer di Kabupaten Malang terintegrasi lemah. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji kointegrasi, estimasi model ECM yang menghasilkan nilai ECT negatif yaitu -0,6456 dan kausalitas granger. Dari hasil tersebut menjelaskan terdapat hubungan jangka panjang, namun pergerakan harga pada keseimbangan jangka pendek semakin menjauh dan membutuhkan waktu penyesuaian sekitar 1,5 bulan. Hal ini disebabkan karena posisi tawar produsen (petani) lemah dan informasi yang diterima juga terbatas. Saran yang diajukan penulis dari hasil analisis tersebut adalah peran aktif penyuluh untuk mensosialisasikan pentingnya informasi yang ada di media cetak dan elektronik guna menumbuhkan kesadaran petani dalam mengakses informasi tersebut, adanya perbaikan informasi melalui dukungan pemerintah daerah dengan memberikan fasilitas berupa sarana komunikasi bagi para petani, serta dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi pasar cabai merah keriting di Kabupaten Malang.