Analisis Pendapatan Usahatani Padi Dalam Program Lumbung Pangan Desa Di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang

Main Author: Widayanti, BerlianAgustin
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130296/
Daftar Isi:
  • Pemenuhan ketahanan pangan pedesaan tidak lepas dari adanya kelembagaan lumbung pangan desa yang dapat menampung hasil panen sebelum dijual ke pasar dengan harga yang memadai sesuai dengan harapan petani. Kelembagaan lumbung pangan desa yang masih pada tingkatan sederhana dan berorientasi sosial, mempunyai potensi untuk dikembangkan dan direvitalisasi melalui proses pemberdayaan secara sistematis, terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh unsur terkait. Upaya ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perwujudan ketahanan pangan, sehingga lembaga sosial ekonomi masyarakat ini mampu menjadi lembaga penggerak ekonomi pedesaan. Kabupaten Malang sebagai salah satu penghasil beras di Jawa Timur merupakan kabupaten penerima dana hibah program lumbung pangan dengan jumlah penerima mulai tahun 2008 hingga 2013 sebanyak 41 lumbung pangan yang tersebar di 30 Kecamatan. Pada pelaksanaan program lumbung pangan masih banyak permasalahan yang dihadapi, antara lain: Mayoritas petani padi di desa Pamotan masih menjual semua hasil panennya kepada tengkulak. Hal tersebut menyebabkan pendapatan yang diperoleh petani kurang maksimal dan tidak tercukupinya cadangan pangan dikarenakan seluruh hasil panennya dijual kepada tengkulak tanpa menyisakan untuk konsumsi sendiri. Hal ini sungguh memprihatinkan, disaat petani padi yang seharusnya menjadi produsen, kini berubah menjadi konsumen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga mereka. Kemudian masalah klasik yang terjadi dari dulu hingga saat ini adalah rendahnya harga saat panen raya juga menyebabkan pendapatan petani kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan program lumbung pangan desa di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang serta menganalisa pendapatan usahatani padi dalam program lumbung pangan desa dengan membandingkan pendapatan antara petani yang mengikuti Program Lumbung Pangan Desa dengan petani yang tidak mengikuti program lumbung pangan desa di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan variabel-variabel yang mendasar dalam pelaksanaan program lumbung pangan desa. Analisis kuantitatif digunakan untuk perhitungan biaya dalam berusahatani, perhitungan pendapatan petani dan uji beda rata-rata. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Program Lumbung Pangan Desa di Desa Pamotan mulai dilaksanakan pada tahun 2010 hingga saat ini tahun 2015 yang dilaksanakan oleh kelompok tani makmur. Kegiatan di unit usaha lumbung pangan mendukung peningkatan pendapatan petani di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Peningkatan pendapatan petani yang ii mengikuti program lumbung pangan desa ini dikarenakan melalui program lumbung pangan desa ini dilaksanakan kegiatan yang meningkatkan kemampuan petani dalam berusahatani padi seperti SLPTT dan SLPHT, adanya unit saprodi sehingga kebutuhan petani untuk berusahatani menjadi tersedia dengan harga terjangkau, unit penyewaan alat dan mesin pertanian juga membantu dalam pemenuhan sarana untuk melakukan usahatani padi. Program lumbung pangan desa di Desa Pamotan memberikan perbedaan pendapatan antara pendapatan petani yang mengikuti Program Lumbung Pangan Desa dengan yang tidak mengikuti, akan tetapi tidak signifikan. Berdasarkan uji Levene’s test nilai probabilitas (Sign) adalah 0,068 > 0,05 sehingga menggunakan hasil data yang diasumsikan kedua varian sama (Equal variances assumed). Berdasarkan hasil uji beda rata-rata dengan menggunakan Equal variances assumed diketahui bahwa pendapatan petani pada kedua kelompok dengan nilai thitung (1,894) < ttabel (2,037) dan nilai signifikasi 0,068 > 0,05. Dengan demikian dalam pengujian hipotesis menerima H0 dan menolak H1 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang nyata dan signifikan pada rata-rata pendapatan petani yang mengikuti program lumbung pangan desa dengan petani yang tidak mengikuti program lumbung pangan desa. Saran pada penelitian ini adalah untuk petani Desa Pamotan yang mengikuti program lumbung pangan desa, sebaiknya dalam menerapkan usahatani padi sesuai dengan anjuran agar produksi padi lebih meningkat, dan untuk petani yang tidak mengikuti program lumbung pangan desa sebaiknya mengikuti program lumbung pangan desa karena program ini memberikan banyak manfaat untuk meningkatkan pendapatan.