Uji Antagonis Corynebacterium Sp. Dan Bacillus Sp. Untuk Mengendalikan Bakteri Xanthomonas Axonopodis Pv. Glycine Penyebab Penyakit Pustul Pada Tanaman Kedelai
Main Author: | Megasari, Ajeng |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130292/ |
Daftar Isi:
- Tanaman kedelai (Glycine max L. Merr) salah satu komoditi tanaman pangan yang sangat dibutuhkan penduduk Indonesia dan dipandang penting karena merupakan sumber protein, nabati, lemak, vitamin dan mineral yang murah dan mudah tumbuh diberbagai wilayah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya produksi kedelai dalam negeri diantaranya adalah serangan penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai yang disebabkan bakteri Xanthomonas campestris pv. glycine. Penyakit pustul bakteri telah tersebar di Indonesia, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Lampung, Sulawesi Selatan dan Sumbatera Barat. Bakteri Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. termasuk dalam agens hayati yang bersifat antagonis (agens antagonis), dapat mengendalikan beberapa jenis OPT terutama terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi dari isolat Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. dalam beberapa konsentrasi untuk menekan pertumbuhan dan serangan penyakit pustul yang disebabkan bakteri X. axonopodis pv. glycine pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Desember 2014 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Metode penelitian meliputi uji antagonis bakteri Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. terhadap bakteri pathogen X. axonopodis pv. glycine. Penelitian ini dilakukan secara in-vitro dengan Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan in-vivo dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. dapat menghambat pertumbuhan X. axonopodis pv. glycine baik secara in-vitro penghambatan di cawan Petri maupun in-vivo di rumah kaca. Pada konsentrasi perlakuan minimum 1 x 106 Corynebacterium sp. maupun 1 x 106 Bacillus sp. sudah dapat melakukan penghambatan, meskipun penghambatan tertinggi pada konsentrasi 1 x 108. Kemampuan bakteri antagonis Corynebaterium sp. dan Bacillus sp. pada uji in-vivo setara dengan perlakuan kontrol dengan bakterisida b.a Streptomisin sulfat 20% dalam menekan serangan pustule bakteri. Pada konsentrasi tertinggi yaitu 1 x 108 dapat menghambat lebih baik dari perlakuan lainnya. Disamping itu, aplikasi Corynebacterium sp. dan Bacillus sp. juga dapat menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman kedelai yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol aquades steril.