Integrasi Harga Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L. ) Di Kabupaten Malang
Main Author: | Sari, Irmala |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130286/ |
Daftar Isi:
- Ubi jalar dengan nama latin Ipomoea batatas L. merupakan pangan sumber karbohidrat alternatif pengganti beras yang sesuai bagi penduduk Indonesia untuk diversivikasi pangan. Berdasarkan data BPS (2015), luas panen ubi jalar Indonesia mulai tahun 2010 hingga 2014 mengalami peningkatan sebesar 504.968 ha dari 1.881.761 ha pada tahun 2010 menjadi 2.386.729 ha pada tahun 2014. Perubahan luas panen ini berpengaruh juga terhadap peningkatan produksi setiap tahunnya, yang kemudian berpengaruh pada perubahan harga komoditas tersebut. Harga rata-rata ubi jalar pada waktu normal di tingkat petani mencapai tahun 2010 hingga 2014 Rp 1.000/kg hingga Rp 1.500/kg, sedangkan harga rata-rata yang dijual di pasar adalah Rp 3.000/kg hingga Rp.4.000/kg. Pada waktu panen raya, harga rata-rata ubi jalar mengalami penurunan lebih dari 70 persen di tingkat produsen dan 50 persen di tingkat konsumen dari harga normal. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui integrasi harga ubi jalar antara produsen (petani) dan pedagang besar, integrasi harga ubi jalar antara pedagang besar dan konsumen serta integrasi harga ubi jalar antara produsen dan konsumen. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang pada bulan Februari – Maret 2015. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara (purposive) dilakukan dengan mempertimbangkan Kabupaten Malang sebagai salah satu penghasil ubi jalar terbesar di Jawa Timur dengan luasan lahan yang telah digunakan untuk budidaya ubi jalar sebesar 2.002 ha. Penelitian ini menggunakan data sekunder runtut waktu (time series) harga jual ubi jalar pada tingkat produsen, grosir, dan konsumen rentang waktu Januari 2010 – Desember 2014. Data tersebut diperoleh dari beberapa instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, Dinas Pertanian Kabupaten Malang, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan analisis analisis kointegrasi dan ECM (Error Correction Model) serta kausalitas Engle Grager. Untuk pengolahan data dalam analisis ini menggunakan alat bantu software pengolah data Eviews 7.0. Hasil pengujian menunjukkan hubungan variabel harga produsen terhadap harga grosir ubi jalar di Kabupaten Malang diketahui yaitu terjadi integrasi jangka panjang harga ubi jalar di tingkat produsen dan tingkat grosir dengan nilai probabilitas sebesar 0,004. Pada jangka pendek juga terjadi integrasi dengan nilai ECT (Error corection term) sebesar -0,392. Nilai ECT bernilai negatif yang berarti bahwa keseimbangan semakin menjauh. Hubungan kausalitas harga produsen dan grosir dapat digolongkan kedalam hubungan kausalitas dua arah. Hubungan variabel harga grosir terhadap harga konsumen ubi jalar di Kabupaten Malang diketahui terjadi integrasi jangka panjang di tingkat grosir dan konsumen dengan nilai probabilitas sebesar 0,0090. Pada jangka pendek juga terjadi integrasi antara harga di tingkat grosir dengan harga di tingkat konsumen dengan nilai ECT (Error corection term) sebesar -0,252. Nilai ECT bernilai negatif yang berarti bahwa keseimbangan jangka pendek menuju jangka panjang semakin menjauh. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi yang terjadi lemah. ii Lemahnya integrasi ini dapat disebabkan oleh kemungkinan informasi yang kurang baik antara pihak grosir dan pihak konsumen. Hubungan kausalitas yang terjadi adalah hubungan kausalitas satu arah, yaitu harga grosir mempengaruhi konsumen, tetapi tidak sebaliknya. Hubungan variabel harga produsen terhadap harga grosir ubi jalar di Kabupaten Malang juga terjadi integrasi jangka panjang dengan nilai probabilitas sebesar 0,0008. Secara jangka pendek juga terjadi integrasi antara harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen dengan nilai ECT (Error corection term) sebesar -0,444. Nilai negatif pada ECT menunjukkan bahwa integrasi terjadi lemah sehingga keseimbangan antara jangka pendek dengan jangka panjang menjauh. Hasil uji kausalitas Engle Granger menunjukkan bahwa variabel-variabel harga ubi jalar memiliki hubungan dua arah atau saling mempengaruhi antar variabel harga produsen dan konsumen. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian adalah seluruh lembaga pemasaran di Kabupaten Malang diharapkan dapat menggunakan teknologi yang ada secara maksimal, seperti informasi mengenai komoditas yang mereka budidayakan (harga, peluang dan lain-lain) sehingga nantinya setiap lembaga pemasaran memperoleh informasi yang sama dan dapat terjadi integrasi pada semua pelaku pemasaran. Selain itu, pemerintah Kabupaten Malang hendaknya membantu dalam memfasilitasi sarana informasi bagi setiap pelaku pemasaran seperti pengadaan bazar komoditas pertanian yang nantinya dimuat perkembangan harga pertahunnya, kemudian penelitian integrasi harga ubi jalar di kabupaten Malang ini perlu dilakukan lebih lanjut dengan penambahan variabel perubahan harga ubi jalar untuk mengetahui seberapa lama penyesuaian harga tersebut dapat berlangsung pada setiap lembaga pemasaran.