Perbaikan Retensi Air Typic Kanhapludults Taman Bogo dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Melalui Pemberian Biochar tempurung kelapa sawit
Main Author: | Ardiyani, RiaRifky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130278/1/SKRIPSI-RIA-RIFKY-ARDIYANI-115040200111120.pdf http://repository.ub.ac.id/130278/ |
Daftar Isi:
- Kemampuan tanah menahan air (retensi air) merupakan salah satu faktor fisika tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman disamping sifat kimia dan biologi tanah. Typic Kanhapludults merupakan tanah dari ordo Ultisols yang memiliki kendala ketersediaan air karena rendahnya pori air tersedia dan kemampuan tanah memegang air sehingga kurang menunjang pertumbuhan tanaman. Pemberian pembenah tanah seperti biochar tempurung kelapa sawit dapat membantu meningkatkan retensi air serta ketersediaan hara dalam tanah untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkuantifikasi pengaruh pemberian biochar dosis tinggi terhadap retensi air dalam tanah, (2) memperbaiki beberapa sifat fisika dan kimia Typic Kanhapludults, dan (3) mengetahui potensi pemanfaatan biochar tempurung kelapa sawit terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jagung pada Typic Kanhapludults. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanah, dengan menggunakan rancangan yang diacak secara lengkap (RAL) dengan 4 ulangan pada unit indikator tanaman jagung hibrida varietas Pertiwi 3. Perlakuan terdiri dari pemberian biochar tempurung kelapa sawit beberapa dosis, yaitu: T1 = kontrol (dosis 40 t ha-1, berdasarkan Shalsabila (2014) bahwa pemberian biochar dosis 40 t ha-1 adalah perlakuan terbaik pada Typic Kanhapludults), T2 = dosis 250 t ha-1, T3 = dosis 375 t ha-1, T4 = dosis 500 t ha-1, dan T5 = dosis 625 t ha-1. Variabel yang diamati meliputi: sifat fisika tanah (berat isi, berat jenis, retensi air, ruang pori total, distribusi pori, permeabilitas, dan tekstur) dan sifat kimia tanah (C-organik dan pH) yang dianalisis setelah percobaan (kecuali tekstur tanah ditetapkan sebelum percobaan); pertumbuhan tanaman jagung yang meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun (2, 4, 6, 9 MST), serta biomassa basah dan kering tanaman (9 MST). Hasil penelitian menunjukkan pemberian biochar tempurung kelapa sawit dosis tinggi mampu meningkatkan retensi air Typic Kanhapludults meskipun tidak nyata secara statistik. Perlakuan T5 (dosis biochar tempurung kelapa sawit 625 t ha-1) memiliki retensi air paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain, yaitu 20,39%. Aplikasi biochar tempurung kelapa sawit dosis lebih tinggi dibandingkan kontrol secara nyata dapat memperbaiki beberapa sifat fisika tanah seperti menurunkan berat isi dan berat jenis tanah, menurunkan pori drainase cepat, serta meningkatkan ruang pori total dan pori air tersedia. Namun tidak berpengaruh secara nyata terhadap permeabilitas dan pori drainase lambat. Sifat kimia tanah seperti C-organik tanah meningkat sangat nyata sedangkan derajat kemasaman tanah di akhir percobaan dapat meningkat dari kriteria sangat masam menjadi masam. Pemberian biochar tempurung kelapa sawit meningkatkan tinggi tanaman, biomassa basah dan kering tanaman jagung pada perlakuan biochar dosis yang lebih tinggi dibandingkan kontrol. Sedangkan diameter batang dan jumlah daun per tanaman tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan dari semua perlakuan.