Eksplorasi Dan Karakterisasi Anggrek Epifit Di Hutan Coban Trisula Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Main Author: Wulanesa, WaOdeSanghyaningsinta
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130275/
Daftar Isi:
  • Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi. Sebagian besar keragamannya terpusat di kawasan Tropis dan Subtropis. Menurut Wagiman dan Sitanggang (2007) jumlah anggrek di seluruh dunia diperkirakan ada ±25.000 jenis. Eksplorasi adalah pelacakan atau penjelajahan dalam plasma nutfah tanaman dimaksudkan sebagai kegiatan mencari, mengumpulkan dan meneliti jenis plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari kepunahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis anggrek epifit serta mengetahui keragaman dan hubungan kekerabatan anggrek epifit di Hutan Coban Trisula. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2014, di Hutan Coban Trisula Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di luas lokasi penelitian adalah 12.000 m2 (1,2 ha). Alat yang digunakan antara lain; GPS, Rollmeter, Higrotermometer, Lux meter, teropong binocular, Camera digital, buku Orchid of Java. Bahan yang digunakan adalah anggrek epifit yang ada di lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah line transect (Arisoesilaningsih, 2001). Identifikasi dilakukan berdasarkan morfologi anggrek yaitu umbi semu (pseudobulb), bentuk daun, dan pola pertumbuhan batang. Analisis kekerabatan dilakukan berdasarkan karakter morfologi anggrek epifit yang telah di identifikasi kemudian dibentuk data biner 0 dan 1 mewakili ada atau tidaknya kategori karakter. Data biner yang diperoleh kemudian dikomputasikan dalam program NTSYS hingga diperoleh dendogram hubungan kekerabatan. Hasil dari penelitian, ditemukan anggrek epifit sebanyak 18 genus dan 42 spesies dalam 439 individu. Genus yang ditemukan yaitu Aerides, Agrostophyllum, Appendicula, Bulbophyllum, Cerathostylis, Ceologyne, Dendrobium, Dendrochilum, Eria, Flickingeria, Liparis, Pholidota, Saccolabium, Schoenorchis, Thrixpermum, Trichotosia, Tuberolobium, dan Vanda. Genus yang mendominasi lokasi penelitian ada 3 dari 18 genus yaitu Eria, Bulbophyllum dan Ceologyne. Spesies dengan Indeks Nilai penting yang tertinggi yaitu Ceologyne miniata sebesar 24,45% dan yang terendah yaitu Bulbophyllum lepidum, Bulbophyllum macranthum, Bulbophyllum odoratum, Coelogyne asperata, Eria moluccana, Eria monotachya, Trhixpermum subulatum, dan Trichotosia ferox sebesar 0,68%. Pohon Inang yang mendominasi dan menjadi inang favorit ada tiga yaitu Bischofia javanica (Gintungan), Engethandia spicata (Kukrup), Lhitocarpus sunaicus (Pasang) dan Quercus spp (Pasang putih). Dari hasil analisis hubungan kekerabatan, Bulbophyllum lepidum berkerabat sangat dekat dengan Bulbophyllum sp.2 dengan koefisien jarak sebesar 0.87, Coelogyne asperta dengan Coelogyne foerstermanii dan Coelogyne miniata dengan Coelogyne sp. memiliki koefisien jarak yang sama yaitu sebesar 0.81, Eria hyacintoides berkerabat dekat dengan Eria sp.1 begitu pula Eria monotachya dengan Eria sp.2 dengan koefisien jarak yang sama sebesar 0.88, Flickingeria fimbriata berkerabat dekat dengan Flickingeria luxurians koefisien jarak sebesar 0.78.