Pengaruh Pemupukan Dan Kelembaban Tanah Terhadap Ketersediaan Dan Serapan N Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays) Pada Inceptisol

Main Author: Andrian, PristaHari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130269/
Daftar Isi:
  • Inceptisol tersebar luas dengan sebaran 15,8 % dari permukaan tanah di dunia. Di Indonesia total luasan Inceptisol berkisar 143,9 juta ha yang 5,2 juta ha diantaranya bersifat masam dengan potensi pertanian lahan kering mencapai 52 juta ha. Hal tersebut menjadi prospek menguntungkan bagi penanaman tanaman jagung, namun Inceptisol memiliki ketersediaan unsur hara N, P, K yang rendah. Untuk mengatasi permasalahan kekurangan hara tersebut digunakan kompos dari bahan limbah tebu. Penggunaan kompos juga diikuti dengan pengairan yang tepat dimana kondisi air juga menjadi masalah pada Inceptisol dalam penyediaan N. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh kombinasi pemupukan dan kelembaban tanah dan interaksinya terhadap ketersediaan N. 2. Mengetahui pengaruh kombinasi pemupukan dan kelembaban tanah dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan serapan N tanaman jagung. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan April hingga Juni 2014. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor pertama perlakuan aplikasi kompos campuran (blotong, abu ketel dan cacahan batang tebu dan daun tebu) dengan 3 taraf, Urea, Kompos 6,29 ton ha-1 (100% N Setara 170 kg N ha-1), dan Kompos 9,44 ton ha-1 (150% N). Faktor kedua: Kadar air dengan 3 taraf, Kadar air 100% Kapasitas lapang (KL), Kadar air 75% KL, dan Kadar air 50% KL dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam taraf 5 %, dan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan dilanjutkan dengan uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antar parameter pengamatan. Kombinasi pemupukan dan kelembaban tanah menghasilkan N tersedia tertinggi pada perlakuan Urea dengan kelembaban 50% kapasitas lapang. Kombinasi pemupukan dan kelembaban tanah terhadap pertumbuhan jagung menghasilkan pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering dan serapan N) tertinggi pada perlakuan kompos 6,2 ton ha-1 dan kombinasi dengan kadar air 100% kapasitas lapang. Perlakuan diatas adalah yang terbaik untuk aplikasi pada lahan karena memberikan hasil pertumbuhan terbaik meskipun tidak memberikan hasil N tersedia tertinggi.