Daftar Isi:
  • Tanaman Kedelai Adalah Salah Satu Jenis Tanaman Kacang-Kacangan Yang Digunakan Sebagai Bahan Baku Makanan Dan Protein. Biji Kedelai Sudah Lama Dimanfaatkan Sebagai Bahan Dasar Makanan Dan Minuman, Seperti Tempe, Tahu, Kecambah, Susu Kedelai Dan Lain-Lain. Selain Itu, Biji Kedelai Juga Mempunyai Kandungan Gizi Yang Cukup Tinggi Dan Dapat Dimanfaatkan Sebagai Bahan Makanan Fungsional Untuk Mencegah Dan Mengobati Penyakit Maag Dan Jantung (Cahyadi, 2007). Produksi Biji Kedelai Nasional Pada Tahun 2010 Hingga 2012 Menunjukkan Nilai Yang Terus Merosot, Pada Tahun 2010 Sebanyak 907,031 Ton Dengan Areal Penanaman Seluas 660.823 Ha, Tahun 2011 Adalah 851,286 Ton Dengan Areal Penanaman 622,254 Ha, Sedangkan Tahun 2012 Adalah 783,158 Ton Dengan Areal Penanaman 570,495 Ha. Saat Ini Konsumsi Kedelai Per Tahun Mencapai 26 Juta Ton, Dan Produksi Nasional Hanya Mencapai 600-800 Ton, Untuk Pemenuhan Kebutuhan Nasional Pemerintah Harus Mengimpor Kedelai (Bps, 2013). Peningkatan Produksi Nasional Sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Dan Mengurangi Nilai Impor Kedelai Perlu Dilakukan. Salah Satu Upaya Dalam Meningkatkan Produksi Ialah Dengan Persiapan Lahan Dengan Baik Contohya Dengan Olah Tanah Yang Tepat Dan Penggunaan Mulsa Organik Yang Tepat. Penelitian Dilaksanakan Pada Bulan November 2013 Sampai Januari 2014 Di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Lokasi Terletak Pada Ketinggian 600 M Dpl Dengan Suhu Rata-Rata Antara 23 - 28oc. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Tersebut Meliputi Timbangan Analitik, Leaf Area Meter, Oven, Termometer, Soil Moisture Tester, Alat Tugal, Ember, Sabit, Dan Kamera. Bahan Yang Digunakan Meliputi Benih Tanaman Kedelai Varietas Wilis, Pupuk Urea, Pupuk Sp-36, Pupuk Kcl, Roundup Dengan Bahan Aktif Isopropilamina Glifosat, Lannate Dengan Bahan Aktif Metomil Dan Furadan 3g Dengan Bahan Aktif Karbofuran. Metode Yang Digunakan Dalam Penilitian Ini Adalah Rancangan Petak Terbagi Dengan Tiga Kali Ulangan. Sistem Olah Tanah (S) Ditempatkan Sebagai Petak Utama Yang Terdiri Dari 3 Macam, Yaitu: S0 = Tanpa Olah Tanah; S1 = Olah Tanah Minimum; S2 = Olah Tanah Sempurna Sedangkan Anak Petak Adalah Tingkat Ketebalan Mulsa Jerami (T) Yang Terdiri Dari 3 Taraf: T0 = Tanpa Mulsa; T1 = Ketebalan Mulsa Jerami 3 Cm; T2 = Ketebalan Mulsa Jerami 6 Cm. Pengambilan Data Dilakukan Secara Destruktif, Yaitu Dengan Memanen Dua Tanaman Contoh Untuk Setiap Kombinasi Perlakuan. Pengamatan Dilakukan Pada Saat Tanaman Berumur 15 Hst, 30 Hst, 45 Hst, 60 Hst, Dan Saat Panen. Data Pengamatan Yang Diperoleh Dianalisis Dengan Menggunakan Analisis Ragam (Uji F) Pada Taraf 5%. Bila Hasil Pengujian Diperoleh Perbedaaan Yang Nyata Maka Dilanjutkan Dengan Uji Perbandingan Antar Perlakuan Dengan Menggunakan Beda Nyata Terkecil (Bnt) Pada Taraf 5 %. Dari Hasil Penelitian Menunjukkan Pada Parameter Pertumbuhan Tanaman Dengan Kombinasi Sistem Olah Tanah Minimum Dan Tebal Mulsa 3 Cm Menghasilkan Parameter Pertumbuhan Terbaik. Sedangkan Pada Parameter Komponen Hasil Tanaman Pada Berbagai Parameter Ialah Tidak Berbeda Nyata Kecuali Pada Parameter Bobot 100 Biji.