Daftar Isi:
  • Jagung manis merupakan salah satu komoditas pertanian yang disukai oleh masyarakat karena rasa yang lebih manis, mengandung karbohidrat, protein dan vitamin yang tinggi serta kandungan lemak yang rendah. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat memerlukan kecukupan akan kebutuhan unsur hara. Unsur hara di peroleh tanaman dari dalam tanah maupun dari penambahan pupuk. Penggunaan pupuk anorganik dalam jumlah besar dan secara terus menerus tentunya akan mengakibatkan adanya degradasi tanah. Pengurangan penggunaan pupuk kimia sintetis dapat dimulai dengan penambahan pupuk vermikompos.Tujuan penelitian ini mempelajari pengaruh pemberian pupuk vermikompos dan anorganik dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Menentukan dosis pupuk organik vermikompos dan anorganik yang tepat pada budidaya tanaman jagung manis dan Mengetahui adanya interaksi antara pupuk vermikompos dan pupuk anorganik. Peneitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2014 di Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo, Kecamatan Batu dengan ketinggian tempat 900 m dpl. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang di susun secara faktorial (RAK Faktorial) 3 kali ulangan. Yaitu faktor 1 Vermikompos (K1) = 2,5 ton ha-1 Vermikompos (K2) = 5 ton ha-1 Vermikompos (K3) = 10 ton ha-1 dan faktor 2 Anorganik 25% V1 (urea 75 kg ha-1, SP 36 25 kg ha-1, dan KCl 12,5 kg ha-1),Anorganik 50 % , V2 = (urea 150 kg ha-1, SP 36 50 kg ha-1, dan KCl 25 kg ha-1 ) dan Anorganik 100 % V3 =(urea 300 kg ha-1, SP 36 100 kg ha-1, dan KCl 50 kg ha-1). Parameter pengamatan adalah parameter pertumbuhan dan pengamatan panen. Hasil penelitian menunjukan bahwa Terdapat interaksi nyata antara pemberian pupuk vermikompos dengan pupuk anorganik terhadap parameter pertumbuhan jagung manis yaitu tinggi tanaman pada umur 28 hst, luas daun dan indeks luas daun pada umur 42 hst, bobot kering total tanaman pada umur 56 hst. Pada komponen hasil berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tongkol,diameter tongkol,bobot tongkol tanpa klobot per tanaman (g tan-1), bobot tongkol tanpa klobot (ton ha-1), bobot tongkol dengan klobot per tanaman (g tan-1), bobot tongkol dengan klobot (ton ha-1). Kombinasi pemberian vermikompos 5 ton ha-1 dengan penambahan pupuk anorganik Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1 (K2V2) meningkatkan bobot tongkol tanpa klobot dari 5,62 ton ha-1 menjadi 9,52 ton ha-1 atau setara dengan 69,36%.Penggunaan pupuk vermikompos dengan dosis 5 ton per Ha perlu diimbangi dengan penggunaan pupuk Anorganik sebesar 50% dari dosis rekomendasi