Analisis Kesanggupan Membayar Masyarakat Tengger Dalam Upaya Konservasi Lahan Pertanian Di Kawasan Agroekologi Dataran Tinggi Bromo
Daftar Isi:
- Persoalan Lahan Pertanian Yang Terbatas Bagi Masyarakat Tengger Dapat Dengan Mudah Diatasi Dengan Mengelola Sebagian Besar Tanah Pinggiran Di Lereng Curam Pegunungan Tengger Demi Memenuhi Kebutuhan Subsistennya. Namun Praktek Budidaya Pertanian Yang Selama Ini Dijalankan Oleh Masyarakat Tengger Secara Turun Temurun Menimbulkan Dampak Negatif Pada Sumberdaya Lahan Yang Diolah Yaitu Terjadi Erosi. Tanpa Adanya Upaya Konservasi Maka Akan Menyebabkan Penurunan Kualitas Serta Kuantitas Lahan Pertanian. Peneliti Menganggap Perlu Adanya Studi Yang Mengkaji Tentang Besarnya Kesanggupan Membayar Masyarakat Tengger Dalam Memperbaiki Dan Memelihara Lingkungan Pertanian Untuk Mencegah Semakin Meningkatnya Degradasi Lahan Pertanian. Kajian Ini Dilakukan Dengan Menggunakan Pendekatan Contingent Valuation Method (Cvm), Salah Satu Metode Ekonomi Yang Digunakan Untuk Menentukan Nilai Atau Harga Dari Suatu Barang Lingkungan. Penelitian Ini Dilakukan Di Wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Tnbts), Tepatnya Di Desa Ngadas Kabupaten Malang, Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo Dan Desa Wonokitri Kabupaten Pasuruan. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Menganalisis Besarnya Dana Willingness To Pay (Wtp) Masyarakat Tengger Atas Upaya Pelestarian Lingkungan Kawasan Agroekologi Di Dataran Tinggi Bromo Serta Mengidentifikasi Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Besarnya Nilai Wtp Masyarakat Tengger. Analisis Mengenai Nilai Kesanggupan Masyarakat Untuk Membayar Pembiayaan Konservasi Lahan Pertanian Akan Dilakukan Menggunakan Tahapan-Tahapan Dalam Pendekatan Cvm Sedangkan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tersebut Akan Dianalisis Menggunakan Analisis Regresi Berganda. Hasil Penelitian Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Wtp Masyarakat Tengger Yaitu Sebesar Rp. 87.754 Dalam Satu Kali Musim Tanam (4 Bulan). Hal Ini Berarti Kesanggupan Rata-Rata Responden Senilai Rp. 21.938 Per Bulan Dengan Total Nilai Wtp Dari 69 Responden Yaitu Sebesar Rp. 6.055.000 Untuk Satu Kali Musim Tanam (4 Bulan). Hasil Pengujian Statistik Menunjukkan Bahwa Nilai R-Square Untuk Model Analisa Wtp Sebesar 0.358. Artinya Variabel Bebas (Variabel Luas Lahan, Pendapatan, Pendidikan, Umur, Jumlah Tanggungan, Pekerjaan Sampingan, Dan Kesediaan Willingness To Pay (Wtp)) Dapat Menjelas Variabel Terikat (Nilai Wtp) Sebesar 35,8% Dan Sisanya Sebesar 64,2 % Dijelaskan Diluar Model Pada Tingkat Kepercayaan 95%. Walaupun Nilai R-Square Dibawah 50%, Model Ini Dapat Dikatakan Layak Dan Dapat Dipertanggung Jawabkan. Sebab Untuk Penelitian Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Perilaku Manusia Nilai R-Square Terendah Yang Dapat Ditolerir Sebesar 15%. Apabila Nilai R-Square Berada Dibawah 15% Maka Model Regresi Tersebut Tidak Dapat Digunakan. Hasil Uji T Menunjukkan Variabel Yang Mempengaruhi Nilai Wtp Masyarakat Tengger Secara Statistik Yaitu Variabel Pendapatan Dan Kesedian Wtp Pada Tingkat Kepercayaan 95%.