Analisis Kebutuhan Dan Akses Pangan Masyarakat Di Kawasan Agroekologi Dataran Tinggi Bromo
Main Author: | Hosniyati, Rahayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130247/1/Full_Teks.pdf http://repository.ub.ac.id/130247/ |
Daftar Isi:
- Pangan Merupakan Kebutuhan Dasar Bagi Manusia Karena Berpengaruh Terhadap Ketahanan Hidupnya. Mengingat Pentingnya Kebutuhan Pangan Maka Diperlukan Upaya Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan Yang Harus Mempertimbangkan Tiga Subsistem Penting, Yaitu Subsistem Ketersediaan, Subsistem Distribusi, Dan Subsistem Konsumsi. Kawasan Agroekologi Di Dataran Tinggi Bromo Merupakan Suatu Wilayah Di Provinsi Jawa Timur Yang Penduduknya Mayoritas Adalah Suku Tengger. Sebagian Besar Masyarakat Tengger Menghuni Wilayah Desa Penyangga Berbatasan Taman Nasinal Bromo Tengger Semeru Yang Meliputi Empat Pemda Tingkat Ii Yaitu: Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo Dan Lumajang. Penelitian Ini Dilaksanakan Untuk Menganalisis Kebutuhan Pangan, Prioritas Pangan, Akses Pangan, Dan Relasi Sosial Antara Konsumen Dan Toko Di Kawasan Agroekologi Dataran Tinggi Bromo. Penelitian Dilakukan Di Tiga Desa Pada Kawasan Agroekologi Dataran Tinggi Bromo, Yaitu Desa Wonokitri, Ngadas, Dan Ngadisari. Penelitian Ini Bertujuan Untuk 1) Mengidentifikasi Tingkat Konsumsi Pangan Dan Prioritas Belanja Pangan Masyarakat Di Kawasan Agroekologi Dataran Tinggi Bromo; 2) Menganalisis Cara Memperoleh Kebutuhan Pangan Dan Akses Pangan Masyarakat Di Kawasan Agroekologi Dataran Tinggi Bromo; 3) Mendeskripsikan Basis Relasi Sosial/Jaringan Sosial Antara Konsumen Dan Toko Di Kawasan Agroekologi Dataran Tinggi Bromo. Penelitian Ini Menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif, Yaitu Data Disajikan Secara Tabulasi Dalam Bentuk Tabel Untuk Menyederhanakan Data Ke Dalam Bentuk Yang Mudah Dibaca Dan Mudah Diinterpretasikan. Untuk Mengetahui Prioritas Belanja Pangan Masyarakat Di Desa Wonokitri, Ngadas, Dan Ngadisari, Peneliti Menggunakan Metode Beban Skor. Metode Beban Skor Adalah Cara Penghitungan Hasil Dari Pengujian Dengan Menggunakan Nilai Skor. Nilai Skor Digunakan Untuk Menjawab Atau Menentukan Kebutuhan Pangan Yang Dianggap Sebagai Prioritas. Adapun Hasil Dari Penelitian Ini Adalah: Pertama, Tingkat Konsumsi Beras Tertinggi Berada Di Desa Ngadisari, Yakni Sebesar 102,2 Kg/Kapita/Tahun, Dilanjutkan Dengan Desa Wonokitri, Yakni Sebesar 80,30 Kg/Kapita/Tahun, Terakhir Di Desa Ngadas, Yakni Sebesar 76,65 Kg/Kapita/Tahun. Tingkat Konsumsi Jagung Keluarga Di Desa Wonokitri Sebesar 18,25 Kg/Kapita/Tahun, Ngadas Dan Ngadisari 3,65 Kg/Kapita/Tahun. Tingkat Konsumsi Ikan Di Desa Wonokitri 14,60 Kg/Kapita/Tahun, Ngadas Dan Ngadisari 10,95 Kg/Kapita/Tahun. Tingkat Konsumsi Daging Di Desa Wonokitri 3,65 Kg/Kapita/Tahun, Sedangkan Ngadas Dan Ngadisari 7,30 Kg/Kapita/Tahun. Tingkat Konsumsi Telur Keluarga Desa Wonokitri Dan Ngadas Sebesar 3,65 Kg/Kapita/Tahun, Sedangkan Di Desa Ngadisari Sebesar 10,95 Kg/Kapita/Tahun. Untuk Konsumsi Buah Di Desa Wonokitri, Ngadas, Dan Ngadisari Sebesar 7,30 Kg/Kapita/Tahun. Tingkat Konsumsi Gula Keluarga Di Desa Wonokitri Sebesar 18,25 Kg/Kapita/Tahun, Sedangkan Untuk Desa Ngadas Dan Ngadisari Sebesar 21,90 Kg/Kapita/Tahun. Dan Untuk Tingkat Konsumsi Minyak Keluarga Di Desa Wonokitri Sebesar 7,30. Sedangkan Di Ngadas Dan Ngadisari Sebesar 10,95 Kg/Kapita/Tahun. Untuk Prioritas Pangan Di Desa Wonokitri Terdiri Dari: Prioritas Pertama Beras; Prioritas Kedua Gula; Prioritas Ketiga Minyak Goreng; Prioritas Keempat Ikan; Prioritas Kelima Bumbu Dapur. Untuk Prioritas Pangan Di Desa Ngadas Yaitu: Prioritas Pertama Beras; Prioritas Pangan Kedua Gula; Prioritas Pangan Ketiga Minyak Goreng; Prioritas Pangan Keempat Bumbu Dapur; Dan Prioritas Pangan Kelima Sayur. Sedangkan Untuk Prioritas Pangan Di Desa Ngadisari Adalah Sebagai Berikut: Prioritas Pertama Beras; Prioritas Pangan Kedua Gula; Prioritas Pangan Ketiga Minyak Goreng; Prioritas Pangan Keempat Sayur; Prioritas Pangan Kelima Bumbu Dapur. Kedua, Nilai Tertinggi Cara Mengakses Kebutuhan Pangan Masyarakat Di Desa Wonokitri Dan Ngadisari, Yaitu Di Toko Terdekat Dengan Total Nilai Sebesar 140 Untuk Desa Wonokitri Dan 175 Untuk Desa Ngadisari. Sedangkan Nilai Tertinggi Cara Memperoleh Kebutuhan Pangan Di Desa Ngadas, Yaitu Di Mlija Atau Pedagang Keliling Dengan Total Nilai 139. Untuk Akses Pangan Di Desa Wonokitri, Ngadas, Dan Ngadisari Dilihat Dari 3 Akses Yakni Akses Fisik, Ekonomi, Dan Sosial. Akses Fisik Dilihat Berdasarkan Jarak Rumah Tangga Ke Pasar. Untuk Akses Fisik Di Desa Wonokitri Tergolong Akses Tinggi Karena Desa Wonokitri Memiliki Pasar Di Dalam Desa. Sedangkan Untuk Desa Ngadas Dan Ngadisari Tergolong Akses Rendah Karena Kedua Desa Tersebut Tidak Memiliki Pasar Di Dalam Desa. Akses Sosial Dilihat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kk Dan Istri Serta Jumlah Tanggunan Keluarga. Untuk Kriteria Tingkat Pendidikan Kk Dan Istri, Desa Wonokitri, Ngadas, Dan Ngadisari Tergolong Akses Sedang Karena Sebagian Besar Masyarakatnya Lulusan Sd Sampai Smp. Sedangkan Untuk Kriteria Jumlah Tanggungan Keluarga, Desa Wonokitri Dan Ngadas Tergolong Akses Sedang Sementara Desa Ngadisari Tergolong Akses Tinggi. Akses Ekonomi Dilihat Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga. Untuk Akses Ekonomi Desa Wonokitri Dan Ngadas, Tergolong Akses Rendah Katena Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga Kurang Dari Garis Kemiskinan. Sedangkan Untuk Akses Ekonomi Desa Ngadisari Tergolong Akses Tinggi Karena Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga Berada Diatas 1,5 Garis Kemiskinan. Ketiga, Relasi Sosial Di Desa Wonokitri, Ngadas, Dan Ngadisari Yaitu Karena Adanya Faktor Jarak, Hubungan Tetangga, Harga, Kelengkapan, Dan Incidental. Presentase Tertinggi Relasi Sosial Di Desa Wonokitri, Yaitu Karena Faktor Incidental Dengan Presentase Sebesar 40,00 Persen. Sedangkan Di Desa Ngadas Dan Ngadisari, Presentase Tertinggi Yaitu Faktor Jarak Dengan Presentase Sebesar 40,00 Persen.