Is’adah, YuAnalisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Padi (Oryza Sativa L.) Di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombangli
Daftar Isi:
- Sektor Pertanian Memiliki Peranan Penting Bagi Pembangunan Nasional. Salah Satu Peranan Sektor Pertanian Adalah Sebagai Sumber Pangan Bagi Penduduk Di Indonesia.Selain Itu Sektor Pertanian Berperan Dalammenyumbang Pdb Nasional, Penyerapan Tenaga Kerja, Ekspor Hasil-Hasil Pertanian. Selain Itu Peran Sektor Pertanian Juga Berperan Dalam Menjaga Dan Memelihara Fungsi Lingkungan Hidup(Direktorat Pangan Dan Pertanian, 2013).Menurut Aak (1990), Padi Merupakan Komoditas Pertama Sebagai Sumber Karbohidrat Dan Protein Di Indonesia. Padi Merupakan Bahan Makanan Yang Menghasilkan Beras. Persentase Sasaran Konsumsi Beras Memiliki Tingkat Sasaran Konsumsi Paling Tinggi Daripada Komoditas Yang Lain(Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, 2012).Hal Ini Berarti Dibutuhkan Upaya Meningkatkan Produksi Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakan Akan Konsumsi Beras.Jawa Timur Merupakan Salah Satu Provinsi Lumbung Pangan Nasional. Potensi Sumberdaya Lahan Seluas 1,147 Hektar Yang Menjadi Andalan Utama Produksi Pangan Di Dalam Negeri Khususnya Komoditas Padi(Pusat Analisa Dan Informasi Perberasan Di Jawa Timur, 2012).Perkembangan Produksi Padi Di Jawa Timur Mengalami Fluktuasi. Produksi Padi Pada Tahun 2009 Mencapai 11.259.085 Ton Kemudian Tahun 2013 Mengalami Peningkatan Sebesar 12.049.342 Ton. Produksi Terendah Adalah Pada Tahun 2011 Yang Mencapai 10.576.543ton (Bps, 2013).Provinsi Jawa Timur Memiliki 10 Kabupaten Sebagai Penghasil Padi Paling Dominan. Kabupaten Jombang Menduduki Peringkat Ke Sembilan Setelah Nganjuk Dengan Luas Panen Sebesar 72.585 Ha Dan Jumlah Produksi Sebesar 463.979 Ton (Bps, 2010). Salah Satu Daerah Penghasil Padi Di Kabupaten Jombang Yaitu Berada Di Kecamatan Ploso. Usahatani Padi Di Kecamatan Ploso Dihadapkan Pada Masalah Produktivitas Yang Rendah. Tingkat Produktivitas Di Kecamatan Ploso Sebesar 55,69 Kw/Ha Lebih Rendah Bila Dibandingkan Dengan Tingkat Produktivitas Di Kabupaten Jombang 63,92 Kw/Ha.Desa Jatigedong Merupakan Salah Satu Daerah Di Kecamatan Ploso Yang Melakukan Usahatani Padi. Di Daerah Penelitian Sebagian Besar Penggunaan Lahan Dengan Persentase Tertinggi Digunakan Untuk Areal Pertanian Dengan Persentase Sebesar 67,86 Persen Atau 244947 Hektar. Hampir Seluruh Petani Di Desa Jatigedong Mengusahakan Komoditas Padi Karena Memiliki Potensi Lahan Cocok Untuk Tanaman Padi Dan Menguntungkan.Masalah Di Daerah Penelitian Adalah Keterbatasan Modal Petani, Harga Input Yang Tinggi, Distribusi Pupuk Bersubsidi Tidak Lancar, Penggunakan Faktor-Faktor Produksi Pupuk Dan Pestisida Yang Tidak Sesuai Anjuran, Ada Yang Menggunakan Benih Tidak Bersertifikat, Kurangnya Pendampingan Dan Kurangnya Informasi Pasar. Di Sisi Lain Petani Harus Mampu Mengalokasikan Input Secara Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkanproduksi Yang Maksimal. Penelitian Ini Memiliki Beberapa Tujuan Yaitu : (1) Menganalisis Faktor-Faktor Produksi Yang Berpengaruh Terhadap Produksi Usahatani Padi Di Daerah Penelitian, (2)Menganalisis Tingkat Efisiensi Teknis Masing–Masing Petani Pada Usahatani Padi Di Daerah Penelitian, (3) Menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi Teknis Dan (4) Mengestimasi Biaya Dan Pendapatan Usahatani Padi Di Daerah Penelitian. Metode Pengambilan Sampel Dilakukan Dengan Menggunakan Metode Stratified Random Sampling. Metode Ini Dipilih Karena Masing-Masing Petani Di Daerah Penelitian Memiliki Luas Lahan Yang Berbeda-Beda.Pengambilan Sampel Menggunakan Rumus Dari Parel, Et Al. (1973). Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan Rumus Parel Diperoleh Sampel (N) Sebanyak 41 Orang. Metode Analisis Data Yang Digunakan Untuk Mengetahui Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Frontier Dan Tingkat Inefisiensi Teknis Adalah Fungsi Produksi Stochastic Frontierdengan Menggunakan Software Frontier 4.1. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Inefisiensi Teknis Dianalisis Dengan Menggunakan Regresi Berganda. Sedangkan Untuk Mengestimasi Tingkat Biaya Dan Pendapatan Usahatani Mengunakan Analisis Biaya Tetap Dan Biaya Variabel, Penerimaan Dan Pendapatan. Hasil Analisis Yang Diperoleh Adalah Sebagai Berikut: (1) Produksi Usahatani Padi Dipengaruhi Secara Nyata Dan Positif Adalah Luas Lahan, Tenaga Kerja Dan Pupuk Kimia. Sedangkan Faktor Yang Tidak Berpengaruh Secara Nyata Terhadap Produksi Usahatani Padi Adalah Benih Dan Pestisida Cair,(2) Efisiensi Teknis Yang Dicapai Oleh Petani Reponden Rata – Rata Sebesar 0,7328, (3) Faktor–Faktor Yang Berpengaruh Nyata Terhadap Tingkat Inefisensi Teknis Adalah Luas Lahan, Status Kepemilikan Lahan, Penggunaan Pupuk Organik. Sedangkan Faktor–Faktor Yang Berpengaruh Nyata Dan Negatif Terhadap Inefisiensi Teknis Adalah Pekerjaan Sampingan. Faktor–Faktor Yang Tidak Berpengaruh Nyata Terhadap Inefisiensi Teknis Adalah Pendidikan Dan Jumlah Anggota Keluarga Yang Tidak Bekerja, (4) Rata–Rata Biaya Total Petani Adalah Sebesar Rp 14.148.479,74 Dan Rata–Rata Pendapatan Petani Responden Adalah Sebesar Rp 5.851.785,087. Saran Untuk Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut: (1) Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Produksi Sebaiknya Petani Mengoptimalkan Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Yang Memiliki Koefisien Positif Dan Berpengaruh Nyata Terhadap Proses Produksi Padi Yaitu Luas Lahan, Tenaga Kerja Dan Pupuk Kimia, (2) Tingkat Efisiensi Teknis Padi Di Desa Jatigedong Dapat Ditingkatkan Lagi Dengan Cara Pembinaan Dan Pendampingan Dari Penyuluh Pertanian Mengenai Cara Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Sesuai Dengan Rekomendasi. (3) Sebaiknya Perlu Adanya Sekolah Lapang Atau Demplot Budidaya Padi Dari Petugas Penyuluh Lapang Agar Petani Bisa Mencapai Efisiensi Teknis Secara Penuh. (4) Meningkatnya Pendapatan Usahatani Padi Di Desa Jatigedong Sebaiknya Benih Yang Digunakan Menggunakan Benih Unggul Bersertifikat. Pupuk Dan Pestisida Yang Digunakan Sebaiknya Sesuai Dengan Anjuran Dari Dinas Penyuluhan Setempat. Perlu Adanya Pembinaan Dan Pendampingan Dari Penyuluh Pertanian Kepada Petani Responden Supaya Memperoleh Modal Untuk Kegiatan Usahatani Padi Dan Perlu Adanya Kerjasama Antara Kelompok Tani Dengan Lembaga Keuangan Seperti Koperasi Atau Bank Yang Memiliki Tingkat Bunga Rendah. Hal Itu Bertujuan Untuk Memperlancar Kegiatan Usahatani. Petani Sebaiknya Memiliki Lumbung Padi Yang Bertujuan Untuk Menyimpan Sebagian Hasil Panennya Dan Bisa Dijual Ketika Musim Paceklik Agar Harga Jualnya Bisa Tinggi. Menjual Hasil Panen Sebaiknya Diberi Nilai Tambah Seperti Pengeringan, Standarisasi Produk, Pengolahan Dan Pengemasan.