Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Benih Jagung Hibrida (Kasus Kemitraan Petani Dengan Pt. Bisi International Tbk Di Kota Blitar)
Daftar Isi:
- Jagung Merupakan Komoditas Penting Kedua Setelah Padi Namun Seiring Berkembang Pesatnya Industri Peternakan, Jagung Merupakan Komponen Utama (60 Persen) Dalam Ransum Pakan. Lebih Dari 55 Persen Kebutuhan Jagung Dalam Negeri Digunakan Untuk Pakan, Sedangkan Untuk Konsumsi Pangan Hanya Sekitar 30 Persen, Dan Selebihnya Untuk Kebutuhan Bibit Dan Industri Lainnya. (Badan Pusat Statistik, 2014). Menurut Purwono Dan Rudi Hartono (2006), Produksi Jagung Nasional Belum Mampu Mengimbangi Permintaan Yang Didominasi Oleh Pengembangan Industri Pakan Dan Pangan. Salah Satu Cara Untuk Meningkatkan Produktivitas Adalah Dengan Melakukan Pembenihan Jagung Hibrida. Benih Jagung Hibrida Berpotensi Memiliki Daya Hasil Tinggi, Umumnya Lebih Tahan Terhadap Hama Penyakit, Lebih Tanggap Terhadap Pemupukan, Dan Tongkol Lebih Besar (Iriany Dan Takdir, 2007). Tingginya Biaya Produksi Dan Ketidakpastian Harga Input Produksi Menyebabkan Petani Jagung Memutuskan Untuk Menjalin Kemitraan Dengan Pt. Bisi International Tbk Agar Usahatani Jagung Mereka Tetap Berlangsung. Dalam Pelaksanaannya Petani Mengalami Kendala Yaitu Petani Harus Menanggung Biaya Peralatan, Perawatan, Dan Biaya Produksi Tanaman Jagung Yang Tinggi. Tujuan Penelitian Ini Adalah: (1) Menganalisis Biaya Produksi, Penerimaan, Dan Pendapatan Usahatani Benih Jagung Hibrida Kemitraan Dengan Pt. Bisi International Tbk Di Kota Blitar, (2) Menganalisis Faktor-Faktor Produksi Yang Berpengaruh Terhadap Produksi Usahatani Benih Jagung Hibrida Kemitraan Dengan Pt. Bisi International Tbk Di Kota Blitar, (3) Menganalisis Tingkat Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Benih Jagung Hibrida Kemitraan Dengan Pt. Bisi International Tbk Di Kota Blitar. Metode Analisis Yang Digunakan Adalah Analisis Usahatani Untuk Menganalisis Biaya Produksi, Penerimaan, Dan Pendapatan Usahatani Benih Jagung Hibrida, Fungsi Produksi Cobb Douglas Untuk Menganalisis Faktor-Faktor Produksi Yang Berpengaruh, Dan Analisis Efisiensi Alokatif Untuk Menganalisis Tingkat Efisiensi Alokatif Produksi Usahatani Benih Jagung Hibrida. Berdasarkan Hasil Analisis, Rata-Rata Total Penerimaan Usahatani Benih Jagung Hibrida Di Kota Blitar Adalah Rp 32.782.286/Ha Per Musim Tanam, Sedangkan Rata-Rata Total Biaya Usahatani Adalah Sebesar Rp 23.032.925/Ha Per Musim Tanam, Sehingga Pendapatan Rata-Rata Per Hektar Adalah Rp 9.749.360. Nilai R/C Ratio Adalah Sebesar 1,42, Yang Artinya Setiap Rp 1 Yang Dikeluarkan Akan Menghasilkan Penerimaan Sebesar Rp 1,42, Dengan Demikian Usahatani Tersebut Menguntungkan Dan Layak Untuk Diusahakan. Tingkat Produksi Usahatani Benih Jagung Hibrida Secara Signifikan Dipengaruhi Oleh Faktor-Faktor Produksi Benih, Pupuk, Pestisida, Lahan, Dan Tenaga Kerja (Fhitung = 293,524 > Nilai Ftabel = 4,045). Adapun Faktor Produksi Yang Berpengaruh Nyata Dan Positif Adalah Pupuk Dan Lahan. Faktor Produksi Yang Tidak Berpengaruh Nyata Adalah Benih, Pestisida, Dan Tenaga Kerja. Nilai Efisiensi Alokatif Untuk Penggunaan Pupuk Adalah Sebesar 0,949 Yang Berarti Kurang Dari 1, Sehingga Penggunaan Pupuk Di Daerah Penelitian Sebanyak 8.035 Kg/Ha Per Musim Tanam Perlu Dikurangi Penggunaannya Menjadi 7.630 Kg/Ha Per Musim Tanam Untuk Hasil Yang Lebih Optimal. Nilai Efisiensi Alokatif Untuk Penggunaan Lahan Adalah Sebesar 7,411 Yang Berarti Lebih Dari 1, Sehingga Penggunaan Lahan Garapan Di Daerah Penelitian Seluas 1,26 Ha Perlu Ditingkatkan Menjadi 9,32 Ha/Musim Tanam Untuk Hasil Yang Lebih Optimal. Saran Yang Diajukan Berkaitan Dengan Hasil Penelitian Yaitu Pihak Pt. Bisi International Tbk Perlu Meningkatkan Pendampingan Bagi Petani Benih Jagung Hibrida Terkait Pelaksanaan Usahatani Khususnya Penggunaan Input Pupuk Dan Lahan Yang Belum Optimal Dalam Penggunaannya. Dalm Hal Ini Petani Benih Jagung Hibrida Perlu Melakukan: (1) Pengurangan Penggunaan Pupuk Sesuai Dengan Dosis Anjuran, Dan (2) Mengoptimalkan Penggunaan Lahan Agar Kecenderungan Skala Usahatani Benih Jagung Hibrida Meningkat Dan Lebih Efisien. Peningkatan Skala Usahatani Benih Jagung Hibrida Dapat Dilakukan Dengan Cara Menambah Luas Areal Tanam.