Perbaikan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan PT. INKA (Persero) dengan Menggunakan Metode Rating Scale
Daftar Isi:
- PT. INKA (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang manufaktur dan jasa perkeretaapian. Penilaian kinerja bulanan karyawan yang dilakukan terhadap karyawan organik dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) hanya dilihat dari aspek kinerja secara umum sehingga masih bersifat subjektif. Penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan strategis perusahaan dari faktor sumber daya manusia, tetapi penilaian kinerja karyawan di PT. INKA belum mengacu kepada Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang sudah ditetapkan oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia. KPKU juga menjadi acuan untuk menetapkan tujuan strategis dan Key Performance Indicator (KPI) bagi perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode rating scale dengan mengidentifikasi kompetensi dan subkompetensi yang digunakan pada penilaian kinerja bulanan karyawan dengan mengacu kepada KPKU. Metode rating scale adalah metode yang digunakan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan berdasarkan faktor-faktor yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dengan skala yang bersifat kuantitatif. Metode tersebut akan digunakan untuk menilai kinerja karyawan organik dan PKWT pada Direktorat Keuangan & SDM di PT. INKA (Persero). Penelitian kuantitatif ini menggunakan pengumpulan data primer dan sekunder. Penelitian ini juga menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot kompetensi dan subkompetensi. Kemudian dilakukan perhitungan dan menganalisis hasil penilaian kinerja bulanan karyawan. Hasi dari penelitian ini, penilaian kinerja bulanan karyawan terdiri dari 3 kompetensi, yaitu kinerja, keterampilan, dan aspek lainnya. Kompetensi kinerja terdiri dari 7 subkompetensi, yaitu jumlah/beban kerja yang diselesaikan, kualitas kerja yang dihasilkan, fleksibilitas, inovasi, berbagi pengetahuan, komunikasi, dan kecekatan. Kemudian kompetensi keterampilan ada 2 subkompetensi yaitu kerja tim dan pemecahan masalah, sedangkan subkompetensi dari kompetensi aspek lainnya ada 7 yaitu kemandirian, komitmen, etika, proaktif, inisiatif, sistematis, dan tanggung jawab. Penilaian dilakukan terhadap 102 karyawan yang terdiri dari 52 karyawan organik dan 50 orang PKWT yang dilakukan menggunakan metode rating scale dengan rata-rata nilai keseluruhan sebesar 4.152, diperoleh sebesar 36.27% karyawan mendapatkan kategori sangat baik dengan poin prestasi 1.25, 61.27% karyawan mendapatkan kategori baik dengan poin prestasi 1.00, dan 1.96% karyawan mendapatkan kategori cukup dengan poin prestasi 0.75. Poin prestasi akan mempengaruhi jumlah gaji yang diterima karena poin prestasi mempengaruhi salah satu komponen gaji karyawan. Dilihat dari status karyawan, untuk karyawan organik mendapatkan nilai rata-rata 4.150. Sebesar 38.46% mendapatkan kategori sangat baik, 59.62% karyawan mendapatkan kategori baik, dan sisanya sebesar 1.92% karyawan mendapatkan kategori cukup. Sedangkan untuk karyawan PKWT dengan rata-rata nilai akhir 4.154, sebesar 34% mendapatkan kategori sangat baik, 64% mendapatkan kategori baik, dan sebesar 2% mendapatkan kategori cukup.