Pengujian Efektivitas Fungisida Galben M 73 WP (Ba: Benalaksil 8% Dan Mankozeb 65%) Terhadap Penyakit Busuk Buah Phytophthora Palmivora Butl. Pada Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Secara In Vivo Dan

Main Author: Sutrisno, IlhamFajar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130222/1/Ilham_Fajar_Sutrisno_115040201111335_Skripsi_22Mei2015.pdf
http://repository.ub.ac.id/130222/
Daftar Isi:
  • Tanaman Kakao Merupakan Tanaman Yang Mempunyai Nilai Ekonomis Yang Tinggi Yang Mampu Meningkatkan Penghasilan Petani, Selain Itu Kakao Juga Mempunyai Prospek Yang Baik Untuk Dikembangkan Yang Berperan Menghasilkan Devisa Negara. Permasalahan Dalam Pertanaman Kakao, Meningkatnya Areal Perkebunan Kakao Tidak Diikuti Dengan Produktifitas Buahnya. Salah Satu Penyebabnya Adalah Serangan Penyakit Busuk Buah Kakao Yang Disebabkan Oleh Jamur Phytophthora Palmivora Yang Merupakan Penyakit Penting Kakao. Pengendalian Paling Umum Dilakukan Petani Kakao Adalah Pengendalian Secara Kimiawi Menggunakan Fungisida Sintetik. Penggunaan Fungisida Sintetik Dengan Bahan Aktif Tunggal Kontak Dan Sistemik Telah Banyak Digunakan Petani Dalam Mengendalikan P. Palmivora, Tetapi Untuk Fungisida Dengan Dua Bahan Aktif Gabungan Antara Kontak Dan Sistemik Belum Banyak Dilakukan Penelitian, Sehingga Efektivitasnya Belum Diketahui. Penggunaan Fungisida Berbahan Aktif Tunggal Secara Terus-Menerus Dapat Menimbulkan Resistensi Patogen Sasaran, Solusi Yang Dianjurkan Adalah Dengan Menggunakan Campuran Beberapa Jenis Fungisida Dengan Cara Kerja Yang Berbeda. Penelitian Ini Dilakukan Untuk Mengetahui Efektivitas Fungisida Galben M 73 WP Dalam Menekan Penyakit Busuk Buah Kakao P.Palmivora. Fungisida Galben M 73 WP Memiliki Dua Bahan Aktif Benalaksil (Sistemik) Dan Mankozeb (Kontak). Fungisida Dengan Lebih Dari Satu Bahan Aktif Atau Campuran Dua Bahan Aktif Yang Bersifat Kontak Dan Sistemik Diharapkan Mampu Memberikan Hasil Lebih Baik Dibanding Dengan Fungisida Berbahan Aktif Tunggal. Penelitian Di Lapang (In Vivo) Dilaksanakan Di Kelurahan Wlingi, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Penelitian In Vitro Dilaksanakan Di Laboratorium Penyakit, Sub Laboratorium Mikologi Dan Laboratorium Toksikologi, Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian Mulai Bulan Oktober 2014 Sampai Maret 2015. Dalam Penelitian Di Lapang Dilakukan Pengujian Fungisida Terhadap Penyakit Busuk Buah Kakao Dengan Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pada Taraf 4 Konsentrasi Diulang Sebanyak 5 Kali, Dilanjutkan Dengan Uji Beda Nyata Terkecil Pada Taraf Kepercayaan 5%. Variabel Yang Diamati Adalah Intensitas Serangan, Tingkat Hambatan, Bunga, Buah Muda Dan Tingkat Efikasi Fungisida. Penelitian Di Laboratorium Dilakukan Pengujian Fungisida Terhadap Pertumbuhan P. Palmivora Dengan Metode Umpan Beracun Yaitu Menumbuhkan Jamur P. Palmivora Pada Media V8 Juice Agar Yang Telah Dicampur Dengan Larutan Fungisida. Variabel Yang Diamati Adalah Diameter Koloni, Tingkat Hambatan Relatif, Sifat Aktivitas Fungisida Majemuk Dan Berat Kering Miselium. Rancangan Percobaan Yang Digunakan Adalah Rancangan Acak Lengkap Pada Taraf 4 Konsentrasi Dengan 12 Perlakuan Dari 3 Jenis Fungisida Diulang Sebanyak 3 Kali, Kemudian Dilanjutkan Dengan Uji Beda Nyata Jujur Pada Taraf Kepercayaan 5%. Hasil Penelitian Dilapang Menunjukkan Perlakuan Beberapa Konsentrasi Fungisida Galben M 73 WP Dapat Menghambat Penyakit Busuk Buah P. Palmivora Pada Tanaman Kakao. Pengaruh Hambatan Tertinggi Adalah Perlakuan G3 (1,5 G/L), G2 (1,0 G/L), G1 (0,5 G/L) Dan G4 (2,0 G/L), Dengan Persentase Secara Berturut-Turut Sebesar 49,44%, 30,23%, 30,09% Dan 24,23%. Hasil Penelitian Di Laboratorium Menunjukkan Perlakuan Fungisida (Galben M 73 WP, Mankozeb Dan Benalaksil) Dapat Menekan Pertumbuhan Koloni Dan Berat Kering Miselium Jamur P. Palmivora. Pengaruh Hambatan Fungisida Paling Baik Terhadap Koloni Jamur Adalah Galben M 73 WP Dan Mankozeb, Dilanjutkan Benalaksil Sebesar 94,44%, 94,44% Dan 31,48%. Sedangkan, Pengaruh Fungisida Terhadap Berat Kering Miselium Jamur Adalah Galben M 73 WP Dan Mankozeb, Dilanjutkan Benalaksil Sebesar 0 G, 0 G Dan 0,055 G. Hasil Analisis Sifat Aktivitas Fungisida Galben M 73 WP Berbahan Aktif Majemuk (Benalaksil 8% Dan Mankozeb 65%) Di Laboratorium Memiliki Cara Kerja Sinergistik (NK ≥ 1) Dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur P. Palmivora.