Strategi Pengembangan Agribisnis Jeruk Pamelo (Citrus Maxcima) Di Kawasan Sentra Betasuka Kabupaten Magetan
Main Author: | Nuraini, Alif |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130220/1/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/2/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/3/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/4/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/5/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/5/Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/6/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/7/COVER_DLL.pdf http://repository.ub.ac.id/130220/ |
Daftar Isi:
- Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian potensial untuk dikembangkan, karena mempunyai nilai ekonomis dan mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan komoditas lainnya. Subsektor hortikultura terdiri dari komoditas buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan. Komoditas unggulan hortikultura salah satunya adalah buah-buahan. Buah jeruk merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Jeruk (Citrus sp) merupakan buah tropika yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan yang esensial dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia akan kalori, vitamin, mineral, serat serta antioksidan alami. Jeruk merupakan salah satu komoditas yang mendapat prioritas untuk dikembangkan, karena usahatani jeruk memberikan keuntungan secara ekonomi, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan petani. pengembangan harus beralih dari pertanian konvensional berbasis pada Agribisnis (Departemen Pertanian, 2007). Pamelo (Citrus maxima) atau lebih dikenal sebagai jeruk besar merupakan salah satu jenis tanaman jeruk yang memiliki kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi buah. Kabupaten Magetan merupakan salah satu daerah sentra jeruk Pamelo atau jeruk besar di Indonesia serta dinobatkan sebagai varietas unggul tanaman hortikultura. Budidaya jeruk pamelo berkembang di Kawasan sentra BETASUKA, yaitu Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, 2003). Dalam perkembangannya, pengembangan agribisnis jeruk Pamelo di Kabupaten Magetan terdapat berbagai kendala yang dihadapi oleh para petani yaitu penurunan produksi diakibatkan oleh serangan hama lalat buah, fluktuasi harga buah yang terjadi di pasaran, tingkat pengelolaan kebun jeruk di daerah BETASUKA sangat bervariasi, belum optimal dan belum sepenuhnya menerapkan inovasi teknologi anjuran, mutu buah yang dihasilkan tidak memuaskan akibat perlakuan pasca panen yaitu selain tidak seragam juga memiliki penampilan buah yang burik dan kusam, kelembagaan petani jeruk pamelo masih lemah selain itu, dukungan kelembagaan permodalan yang masih sangat kurang dari perbankan untuk meningkatkan kinerja usahatani jeruk besar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor kunci yang mempengaruhi pengembangan, merumuskan skenario serta merumuskan prioritas alternatif strategi pengembangan agribisnis jeruk pamelo di kawasan sentra BETASUKA Kabupaten Magetan. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci apa saja yang mempengaruhi pengembangan agribisnis jeruk pamelo, scenario pengembangan serta untuk menetukan prioritas strategi pengembangan agribisnis jeruk pamelo. Alat analisis yang digunakan meliputi Analisis Prospektif dan AHP (Analitycal Hierarchy Process). Hasil analisis prospektif diperoleh hasil bahwa faktor-faktor kunci yang mempengaruhi pengebangan agribisnis jeruk pamelo dikawasan sentra BETASUKA Kabupaten Magetan adalah (1) dukungan sarana prasarana, (2) kemampuan permodalan petani, (3) produktivitas, (4) informasi lembaga penelitian dan pengembangan, (5) kelembagaan kelompok tani, (6) pengaturan penggunaan sarana produksi, (7) dukungan pemerintah pusat dan daerah, (8) sarana produksi pertanian, (9) kemampuan SDM, (10) penggunaan teknologi ramah lingkungan dan (11) teknik budidaya jeruk pamelo. Skenario optimis terjadi apabila dukungan sarana prasarana semakin baik (jalan untuk transportasi, prasarana irigasi/sumur bor semakin memadai dan mencukupi (1A), kemampuan permodalan semakin meningkat dengan peningkatan harga jual produk pamelo serta bantuan dari lembaga permodalan (2A), informasi hasil penelitian dan pengembangan semakin meningkat sebagai dampak kemajuan teknologi informasi yang mudah diakses oleh petani (3A), produktivitas semakin meningkat dengan mengadopsi teknologi baru dan menerapkan budidaya ramah lingkungan berbasis Good Agricultural Practice (GAP)/ Standard Operating Procedure (SOP) (4A), kelompok tani semakin baik, dengan perhatian dan bimbingan dinas terkait sehingga kelompok tani sebagai wadah petani untuk saling tukar informasi (5A), kemampuan SDM semakin meningkat dengan adanya pelatihan dan penyuluhan pertanian ramah lingkungan dari instansi terkait (6A), keterlibatan pemerintah pusat dan daerah semakin positif dan meningkat dengan adanya program-program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani (7A), sarana produksi pertanian semakin tercukupi dengan kerjasama antara kelembagaan tani, koperasi dan asosiasi (8A), penggunaan teknologi ramah lingkungan semakin meningkat dengan kesadaran petani dalam ikut menjaga kelestarian sumber daya alam (9A), Pengaturan penggunaan sarana produksi semakin baik dengan menerapkan pola tanam yang terpadu 10A), teknik budidaya semakin baik, karena petani melakukan teknik budidaya sesuai anjuran menerapkan budidaya ramah lingkungan berbasis Good Agricultural Practice (GAP)/ Standard Operating Procedure (SOP) (11A). Alternatif strategi yang penting untuk dilakukan dalam pengembangan agribisnis jeruk pamelo adalah peningkatan pemberdayaan petani/ kelompok tani yang mempunyai bobot sebesar 0,323 kemudian pemantapan penerapan SOP sebesar 0,275 dan alternatif ke tiga adalah meningkatkan jaringan informasi dan kemitraan dengan bobot sebesar 0,141. Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya peningkatan atau penguatan kelembagaan petani, menjalin kerjasama dengan lembaga penelitian dan pengembangan pengolahan buah jeruk pamelo serta menjalin kerjasama antara lembaga permodalan, peningkatan pengembangan informasi dan pasar yang dapat dilakukan dengan menyelenggarakan sistem pemasaran bersama dan Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait teknik budidaya, pengolahan pemasaran serta pendaptan petani jeruk Pamelo di Kawasan sentra BETASUKA Kabupaten Magetan.