Efektivitas Pemanfaatan Pupuk Organik Komersial, Kompos, Dan Pseudomonas Fluorescens Dalam Meningkatkan Serapan P Tanaman Pada Tanah Yang Telah Disawahkan
Daftar Isi:
- Di Indonesia dapat dijumpai sawah dengan pengelolaan intensif sepanjang tahun untuk tanaman padi. Suriadikarta dan Simanungkalit (2006) menyatakan bahwa sebagian besar tanah sawah di Indonesia telah jenuh fosfat akibat pemupukan P yang tinggi. Tanaman hanya mampu menyerap 15% hingga 20% fosfat yang ada di dalam tanah, sisanya terjerap oleh koloid tanah yang lain. Untuk mengatasi kelarutan unsur P yang banyak terjerap oleh koloid tanah, ada beberapa cara yang dilakukan seperti pengapuran untuk netralisasi pH tanah serta pemanfaatan mikroorganisme pelarut fosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan pupuk organik komersial yang mengandung agen hayati, kompos yang berasal dari campuran jerami padi, kotoran ayam, dan abu dapur rumah tangga, serta penambahan Pseudomonas fluorescens pada pupuk organik komersial dan kompos dalam meningkatkan serapan P tanaman pada tanah yang telah disawahkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Sederhana dengan 6 perlakuan dam 4 kali ulangan. Perlakuan meliputi (P1) Kontrol, (P2) Tanah + Pupuk Organik komersial 300 kg/ha, (3) Tanah + Pupuk Organik komersial 300 kg/ha + 120 ml P. fluorescens (109 cfu/ml), (P4) Tanah + K1 10 ton/ha + 120 ml P. fluorescens (109 cfu/ml), (5) Tanah + K2 10 ton/ha + 120 ml P. fluorescens (109 cfu/ml), dan (P6) Tanah + K3 10 ton/ha + 120 ml P. fluorescens (109 cfu/ml). Variabel pengamatan pada inkubasi tanah yaitu pH, dan C-Organik pada 45 hari setelah inkubasi (HSI). Pengamatan pada tanaman indikator meliputi serapan P tanaman, serapan N tanaman, tinggi tanaman dan jumlah daun pada 45 hari setelah tanam (HST). Untuk megetahui pengaruh perlakuan terhadap variable digunakan analisa ragam atau Uji F (p=0,05) dilanjutkan Uji Duncan (p=0,05). Untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antar parameter pengamatan dilakukan uji regresi dan korelasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan pupuk organik komersial dapat meningkatkan serapan N 33.33% dan P tanaman 23.81% dibandingkan perlakuan kontrol Pemberian Pseudomonas fluorescens dapat meningkatkan efektivitas pupuk organik komersial dalam meningkatkan serapan N 3.6 % dan P tanaman 7.1% dibandingkan tanpa pemberian Pseudomonas fluorescens. Penggunaan 10 ton/ha Kompos (kombinasi bahan 25% jerami padi, 50% kotoran ayam, dan 25% abu dapur) serta Pseudomonas fluorescens dapat meningkatkan serapan P tanaman hingga 0.30 g/tanaman.