Kajian Faktor Penyebab Erosi di Daerah Aliran Sungai Cisadane Hulu, Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Main Author: Damoza, Ghilman
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130204/1/GHILMAN_DAMOZA_105040200111076.pdf
http://repository.ub.ac.id/130204/
Daftar Isi:
  • Erosi di DAS umumnya terjadi karena pemanfaatan lahan yang tidak mengindahkan kaidah konservasi tanah dan air. Erosi di suatu lahan menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur untuk menyangga pertumbuhan tanaman Tan , 1991 (dalam Junaidi, 2009). Secara umum dapat dikatakan bahwa daerah bagian hulu dan tengah DAS merupakan tempat terjadinya erosi tanah, sementara pada hilir merupakan tempat untuk berlangsungnya sedimentasi (pengendapan). Perkiraan mengenai besar laju erosi memerlukan suatu model yang tidak hanya sederhana dan cepat tetapi juga harus akurat. USLE (Universal Soil Loss Equation) merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk memprediksi besarnya laju erosi. Selain sederhana, USLE merupakan model erosi yang dapat digunakan dengan data minimum dibandingkan dengan model-model penduga erosi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai erosi dan mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap erosi. Penelitian ini berlokasi di DAS Cisadane bagian hulu, Lido, Bogor, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama kurang lebih tiga bulan yaitu bulan Agustus hingga Oktober tahun 2014. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Balai Penelitian Tanah, Bogor, Jawa Barat. Pengolahan data dilakukan di Kantor Utama Balai Penelitian Tanah. Penelitian ini menggunakan metode USLE yang melihat dari beberapa faktor seperti curah hujan, jenis tanah, kelerengan, dan penggunaan lahan yang kemudian diselaraskan dengan Arcgis untuk mendapatkan hasil berupa peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat erosi memiliki nilai erosi di DAS Cisadane Hulu, Lido, Bogor, Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 388,15 t/ha/thn mulai tahun 2000 hingga 2008, Sedangkan dari tahun 2008 hingga 2014 mengalami penigkatan sebesar 54.072,91 t/ha/thn. Kelas sangat ringan memiliki nilai terbanyak dengan 32% dengan luasan 576,54 hektar. dengan analisis regresi pendugaan erosi menggunakan metode USLE dengan berbagai faktor seperti erosivitas, erodibilitas, panjang dan kemiringan lereng, dan vegetasi dan konservasi lahan diperoleh beberapa hasil persamaan,seperti pada erosivitas y = 157,72x – 267571 dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,0657, lalu erodibilitas y = 20339x – 2995 dengan nilai koefisien determinasi R2= 0,83, panjang dan kemiringan lereng y = -12,966x2 + 514,1x + 827,95 dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,0795, dan vegetasi dan konservasi y = 4917,2x1,1699 dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,83. Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa sebesar 6%, 83%, 0,7%, dan 83% dari nilai erosi dipengaruhi oleh berbagai faktor tersebut.