Pengaruh Perlakuan Suhu Rendah Dalam Berbagai Lama Penyimpanan Terhadap Persentase Tetas Telur Lalat Buah Bactrocera Carambolae Drew Dan Hancock (Diptera: Tephritidae)
Daftar Isi:
- Penelitian-Penelitian Mendasar Tentang Lalat Buah Membutuhkan Ketersediaan Lalat Buah Dalam Jumlah Banyak, Seragam Dan Tersedia Terus Menerus Yang Dapat Dilakukan Dengan Pemeliharaan Massal Di Laboratorium. Dibutuhkan Teknik Agar Pembuatan Pakan Larva Tidak Dilakukan Setiap Hari Sehingga Efektif Dan Efisien Dalam Pemeliharaan Di Laboratorium. Karena Pada Setiap Perlakuan Panen Telur, Pemberian Pakan Buatan Untuk Larva Harus Intensif Sehingga Tidak Efisien Terhadap Pemeliharaan Yang Setiap Hari Bertelur Dan Setiap Hari Harus Membuat Pakan. Perkembangan Telur Lalat Buah Dalam Menyelesaikan Siklus Hidupnya Sangat Dipengaruhi Suhu. Faktor Suhu Mempengaruhi Proses Pemeliharaan Lalat Buah Yang Setiap Kali Memerlukan Perhatian Khusus Pada Setiap Fase Perkembangan. Pembiakan Massal Lalat Buah Di Laboratorium Dapat Dilakukan Dengan Penyimpanan Pada Berbagai Suhu Rendah Dan Lama Penyimpanan Yang Bertujuan Untuk Menunda Tetas Dan Mengetahui Suhu Rendah Yang Paling Baik Untuk Teknik Penundaan Tetas Telur. Penelitian Dilaksanakan Mulai Bulan Agustus Sampai Dengan Desember 2012 Di Laboratorium Hama Unit Rearing Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Pada Penelitian Ini, Perlakuan Berbagai Suhu Rendah Yang Dilakukan Untuk Menghambat Penetasan Tetas Telur Lalat Buah Yaitu 5oc, 12oc Dan 19oc Dengan Berbagai Lama Penyimpanan Yaitu 24 Jam, 48 Jam, 72 Jam Dan 96 Jam. Setelah Disimpan Pada Berbagai Suhu Rendah Dipindahkan Pada Suhu 26oc Dan Diamati Persentase Tetas Telur Setelah 24 Jam Dan 48 Jam. Sebagai Kontrol Diamati Pula Perkembangan Pada Suhu 26oc Setiap 24 Jam Selama 4 Hari. Data Persentase Tetas Telur Pada Berbagai Suhu Rendah Dan Lama Penyimpanan Setelah Dipindahkan Ke Suhu 26°C Dianalisis Dengan Menggunakan Standar Deviasi (Program Analisis Deskriptif Microsoft Office Excel). Variabel Pengamatan Yang Digunakan Adalah Persentase Tetas Telur Lalat Buah B. Carambolae Pada Berbagai Suhu Rendah, Persentase Tetas Telur Setelah Pemindahan Penyimpanan Telur Pada Suhu 26°C, Dan Viabilitas Telur Lalat Buah. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Tetas Telur Pada Suhu 5oc, 12oc Dan 19oc Berlangsung Lebih Lambat Dibandingkan Suhu 26oc. Setelah Pemindahan Penyimpanan Pada Suhu 26°C Selama 48 Jam Dihasilkan Persentase Tetas Telur Pada Suhu Penyimpanan 5°C Yaitu 19,67%, Suhu Penyimpanan 12°C Yaitu 31,33% Dan Suhu Penyimpanan 19°C Yaitu 54,67%. Dari Hasil Pemindahan Penyimpanan Tersebut Didapatkan Persentase Tetas Telur Tertinggi Pada Perlakuan Penyimpanan Suhu Rendah 19oc Dengan Lama Penyimpanan 24 Jam Yang Dipindahkan Pada Suhu 26oc Selama 48 Jam Yaitu 54,67%. Sedangkan Pada Suhu Kontrol 26°C Persentase Tetas Tertinggi Dihasilkan 76,33% Setelah Disimpan Selama 96 Jam. Dari Hasil Tersebut Didapatkan Viabilitas Telur Tertinggi Pada Penyimpanan Suhu 19°C Setelah Dipindahkan Pada Suhu 26°C Selama 48 Jam Yaitu 74,89%. Viabilitas Tersebut Tidak Berbeda Jauh Dengan Hasil Persentase Tertinggi Perlakuan Kontrol Yaitu 76,33%. Sehingga Dapat Diketahui Bahwa Kemampuan Untuk Menetas Menjadi Larva Setelah Dipindahkan Pada Suhu 26°C Selama 48 Jam Tergolong Baik Pada Penyimpanan Suhu Rendah 19°C Dengan Lama Simpan 24 Jam. Jadi Perlakuan Suhu Rendah 19°C Dapat Menunda Penetasan Selama 24 Jam Dan Menghambat Persentase Tetas Hingga 48 Jam Setelah Dipindahkan Pada Suhu 26°C.