Kajian Iklim Mikro Pada Pola Tanam Tumpangsari Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedua Tanaman
Main Author: | Waluyo, Bhakti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 1900
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130190/1/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/130190/2/Bab_I.pdf http://repository.ub.ac.id/130190/5/Bab_II.pdf http://repository.ub.ac.id/130190/7/Bab_III.pdf http://repository.ub.ac.id/130190/3/Bab_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/130190/4/Bab_V.pdf http://repository.ub.ac.id/130190/6/Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/130190/ |
Daftar Isi:
- Produk Pertanian Yang Prospektif Untuk Dikembangkan Di Indonesia Adalah Komoditi Hortikultura, Terutama Buah-Buahan Seperti Stroberi. Tanaman Ini Sangat Populer Di Kalangan Masyarakat Karena Buahnya Yang Sering Dicari Dan Dikonsumsi. Nilai Jual Buah Stroberi Cukup Tinggi, Sehingga Banyak Petani Yang Ingin Membudidayakannya. Tanaman Stroberi Dibudidayakan Secara Monokultur Baik Di Lahan Terbuka Maupun Di Polybag. Namun, Budidaya Secara Monokultur Kurang Efisien Dalam Penggunaan Lahan Dan Cahaya Matahari. Selain Itu, Sistem Tanam Monokultur Mempunyai Beberapa Kekurangan Seperti Meledaknya Populasi Hama, Menurunnya Kualitas Tanah, Dan Cepat Hilangnya Air Dan Unsur Hara Akibat Penguapan (Evaporasi) Karena Sinar Matahari Langsung Mengenai Tanah. Hal Itu Menyebabkan Kurang Optimalnya Penggunaan Cahaya Matahari. Upaya Yang Dapat Dilakukan Yaitu Dengan Budidaya Tanaman Secara Tumpangsari. Dengan Demikian, Penulis Mengombinasikan Tanaman Stroberi Dan Selada Dengan Sistem Tanam Ini Pada Satu Bidang Lahan Yang Homogen. Dalam Kondisi Lingkungan Yang Homogen, Akan Terjadi Kompetisi Pada Masing-Masing Tanaman Untuk Menyelesaikan Daur Hidupnya. Keadaan Iklim Mikro Merupakan Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Kondisi Lingkungan Homogen Pada Sistem Tanam Ini, Sehingga Perlu Dilakukan Penelitian Untuk Mengatasi Permasalahan Tersebut, Yaitu Dengan Mengkaji Iklim Mikro Pada Waktu Tanam Yang Berbeda Pada Tanaman Sela Yang Tepat. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Memperoleh Kondisi Iklim Mikro Yang Sesuai Pada Waktu Tanam Berbeda Sehingga Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Stroberi Dan Efisiensi Lahan. Hipotesis Yang Diajukan Ialah Pola Tanam Tumpangsari Dengan Waktu Tanam Yang Berbeda Menghasilkan Kondisi Iklim Mikro Yang Berbeda Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Stroberi Dan Selada. Penelitian Dilaksanakan Pada Bulan Maret Sampai Dengan Agustus 2014, Bertempat Di Desa Pandanrejo, Bumiaji, Kota Batu, Pada Ketinggian 890 M Dpl. Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Antara Lain: Peralatan Pertanian, Penggaris, Meteran, Timbagan Analitik, Thermohygrometer, Light Meter Dan Kamera. Bahan Yang Digunakan Meliputi Bibit Stroberi Varietas Rosalinda, Benih Selada Varietas Grand Rapid, Pupuk N, P, K, SP-36, Kcl, Dan Pestisida Anorganik. Penelitian Ini Menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) 9 Perlakuan Dengan Tiga Kali Ulangan. (P1): Selada Ditanam 21 Hari Sebelum Stroberi, (P2): Selada Ditanam 14 Hari Sebelum Stroberi, (P3): Selada Ditanam 7 Hari Sebelum Stroberi, (P4): Selada Ditanam Bersamaan Dengan Stroberi, (P5): Selada Ditanam Secara Monoultur, (P6): Stroberi Ditanam Secara Monokultur, (P7): Selada Ditanam 7 Hari Setelah Stroberi, (P8): Selada Ditanam 14 Hari Setelah Stroberi, (P9): Selada Ditanam 21 Hari Setelah Stroberi. Terdapat 2 Jenis Pengamatan Yaitu Pengamatan Non Destruktif Dan Panen. Pada Tanaman Stroberi Dilakukan Pengamatan Non Destruktif Pada Umur 14, 28, 42, 56, 70, 84 Hst. Parameter Pengamatan Meliputi: Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Umur Berbunga, Umur Berbuah, Umur Panen Pertama, Dan Jumlah Buah. Sedangkan Pengamatan Panen Dilakukan Pada Umur Pertama Kali Panen Hingga Umur 120 Hst. Variabel Yang Digunakan Yaitu Bobot Segar Buah Dan Bobot Per Buah. Pada Tanaman Selada Dilakukan Pengamatan Non Destruktif Pada Umur 7, 14, Dan 28 Hst Dan Destruktif Pada Saat Panen Dengan Parameter Pengamatan (Non Destruktif): Tajuk Tanaman, (Destruktif): Berat Segar Total Dan Berat Berat Segar Konsumsi. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Bibit Selada Ditanam 21 Hari Sebelum Penanaman Bibit Stroberi Memiliki Kondisi Iklim Mikro Yang Baik Untuk Tumpangsari Tanaman Selada Dengan Stroberi. Kondisi Iklim Mikro Yang Baik Untuk Tumpangsari Tanaman Stroberi Dan Selada Yaitu Suhu Udara 16-27 ̊C. Suhu Tanah Kedalaman 0 Cm Yaitu 16-27 ̊C, Kedalaman 10 Cm Yaitu 17-26 ̊C, Kedalaman 20 Cm Yaitu 17-27 ̊C. Kelembaban Udara Yang Baik Yaitu 63-96%. Sedangkan Untuk Intensitas Penerimaan Cahaya Untuk Tanaman Stroberi Yaitu Berkisar 283-568 Lux Dan Untuk Tanaman Selada Yaitu 383-606 Lux. Bibit Selada Ditanam 21 Hari Sebelum Penanaman Bibit Stroberi Mampu Meningkatkan Produktifitas Lahan. Selain Itu, Juga Menunjukkan Jumlah Buah Terbanyak Dan Bobot Konsumsi Tertinggi Setelah Penanaman Secara Monokultur. Sedangkan Bobot Segar Total Buah Per Tanaman Tertinggi Setelah Penanaman Secara Mnokultur Yaitu Perlakuan Bibit Selada Ditanam 7 Hari Setelah Penanaman Bibit Stroberi.